BAGIAN 42

1.3K 122 93
                                    

Allegra Stewart's View

Harry benar. Aku harus menjalani apa yang seharusnya kujalani. Jika aku memang ditakdirkan seperti ini, maka aku harus menjalaninya. Kau tahu kenapa? Karena kuasa Tuhan adalah segalanya. Aku tahu itu terkesan sangat religius. Tapi... seburuk apapun sikapku, aku selalu percaya jika Tuhan itu ada. Takdir yang kudapat adalah hal yang sepatutnya terjadi. Dan bagaimana pun aku meronta untuk menghindarinya, semua tetap terjadi.

Sudah memasuki minggu kedua, Justin belum kembali. Dan selama itu, aku menghabiskan waktu untuk berpikir jernih. Aku mulai menerima, membuka kenyataan yang terjadi dan berusaha menerimanya dengan baik. Meski sejujurnya, aku masih merasa kehilangan dan berharap kalau dia akan kembali. Tapi mau bagaimana lagi? Tidak ada yang bisa memastikan kepulangannya dan bahkan, Jaden yang tak lain adalah sahabat Justin sendiri merasa kalau dia memang tidak akan kembali.

Jaden memang sialan.

Kali ini, aku tengah berjalan di koridor sekolah sambil menghafal beberapa teori serta rumus kimia. Well, minggu depan aku akan mengikuti olimpiade Sains yang katanya diadakan oleh seorang profesor terkenal. Sejujurnya aku tidak yakin akan menang. Namun berkat teman-temanku di klub Sains yang terus menyemangatiku dan berani memilihku untuk Olimpiade ini, maka aku akan berusaha. Sambil sibuk menghafal rumus-rumus yang cukup rumit, aku berpikir. Memikirkan sesuatu yang akhir-akhir ini membuatku merasa bersalah.

Ini soal teman-temanku. Ah, bukan, mereka sahabatku. Selena dan Cara. Akhir-akhir ini aku sudah lama tidak melihat mereka. Maksudku, kami saling menghindar satu sama lain. Apalagi pertemuan terakhir kami memang tidak berujung baik. Aku memaki mereka, aku menjauhi mereka. Namun semua itu memiliki alasan tersendiri. Mereka salah mengerti mengenai prinsipku. Saat itu aku begitu marah dan tidak menerimanya. Sampai akhirnya, kami berjarak dengan hubungan yang buruk.

Aku tahu... sial. Semua salahku. Aku tahu selama ini mereka berusaha memperbaiki semua yang telah terjadi. Mereka tahu jika aku takut. Mereka berusaha mengerti. Namun aku menyia-nyiakan apa yang mereka usahakan karena egoku sendiri. Dan ketahuilah, sejujurnya aku menyesal. Prinsip yang kupegang terlalu kental. Ini tidak bagus dan aku merasa begitu sialan telah membuat semuanya menjadi begitu rumit.

Suasana sekolah tampak cukup sepi dari biasanya. Koridor yang biasa terlihat ramai oleh lalu-lalang para siswa kini tampak lengang. Melihat keadaan di sekitar, aku menghela napas tanpa berhenti berjalan. Secara refleks pikiranku merambat pada masa lalu. Entahlah. Aku tahu ini terdengar sangat melankolis. Namun koridor sekolah yang tengah kupijaki saat ini memiliki kesan tersendiri. Kau tahu, banyak kejadian yang sering kualami di sini. Dari kejadian mengejutkan, kenangan manis sampai hal-hal buruk yang begitu menyedihkan.

Semua yang kulewati bersama Justin, dan teman-temanku.

Sial. Sudut terdalam batinku terasa sakit sekarang. Oke, itu terdengar sangat menjijikkan. Tapi sungguh, aku merasakannya. Aku tercekat. Merasa begitu... aneh dengan keadaan saat ini. Mengapa kenangan selalu terasa indah saat kita mengenangnya? Mengapa memori selalu terlihat cantik ketika telah berlalu? Mengapa kita tidak bisa merasakannya ketika kenangan itu tengah terjadi? Memikirkan hal tersebut entah mengapa membuatku ingin menangis. Untuk sejenak, mataku terpejam. Dan ketika mataku terbuka kembali, eksistensi Selena dan Cara yang berjalan membelakangiku sontak membuatku semakin merasa... emosional.

Mereka berjalan bersisian, menyusuri lorong sekolah dengan begitu ringan. Kulihat Selena tampak ceria, seperti biasanya. Sesekali gadis itu tertawa sambil menepuk-nepuk bahu Cara di sampingnya yang tersenyum. Dan ini pertama kalinya aku melihat Cara menguncir rambutnya dengan ikatan yang tidak terlalu rapi namun cukup membuatnya tampak manis. Tanpa disadari, dari jarak sekitar dua meter aku berjalan perlahan membuntuti mereka dengan perasaan sesak. Sungguh, mereka terlihat begitu bahagia tanpa aku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SOMETIMES [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang