Bagian 15
Justin mendesah frustasi seraya mengusap wajahnya dengan tangan. Ia melirik gadis di sampingnya yang tengah menunduk. Rambut coklat yang didominasi hitam kemerahan tampak menutupi hampir seluruh wajahnya. Diam diam, jika diperhatikan lebih peka, gadis itu terisak.
"Bisakah kau tidak berbuat kasar pada semua orang!?"
Nada dalam bicara Justin meninggi. Ia kembali merasa kesal jika mengingat kejadian baru saja dimana Allegra yang menghajar brutal temannya tanpa alasan yang jelas.
"Apa yang dia lakukan padamu? Jika dia berbuat lancang, cukup kau marahi saja dia. Kau hampir membuatnya sekarat, Alleg--"
"Tutup mulutmu!" Bisik Allegra dengan nada bergetar. Membuat Justin seketika bungkam. Gadis itu..menangis?
"Dari mana kau mengenal Luke?"
Justin mengernyit. Jadi Allegra mengenal Luke? Dari mana gadis sejenis Allegra bisa mengenal Luke yang notabene adalah seorang badboy sepertinya? Justin tahu pasti bagaimana selektifnya gadis itu dalam memilih teman.
"Club?" Jawab Justin ragu ragu.
"Kau sengaja mempertemukanku dengannya!?" Tukas Allegra setajam belati.
"Tentu saja tidak!" Balas Justin cepat, ia mulai gusar.
Allegra sedikit bergerak dari posisinya. Namun kepalanya masih tetap menunduk. "M..mengapa dia ada di sini. Maksudku, di kota ini!?"
"Dia bilang sedang berlibur. Kau..mengenalnya? Bagaimana bisa?" Tanya Justin penasaran. Menurutnya, ini janggal. Allegra menangis sehabis menghajar Luke dan gadis itu tahu Luke tidak tinggal di California. Apa jangan jangan? Allegra mantan kekasih Luke? Tidak, Allegra bukan termasuk dalam kriteria Luke sama sekali!
"Kau bisa tanyakan padanya." Allegra mengehela napasnya. Tangannya mulai bergerak untuk menyibakkan rambutnya. "Justin?"
Justin berdehem seraya mendekat. Sehingga ia bisa melihat dengan jelas wajah kemerahan Allegra disertai kilauan akibat air mata yang membekas di pipinya. Hidungnya memerah, dan matanya terlihat sembab.
"Bawa aku pulang." Lirihnya dengan bibir yang bergetar. Membuat Justin sadar bahwa ada sesuatu yang lain. Melihat gadis segarang Allegra bisa begitu terluka hanya karena bertemu dengan lelaki sejenis Luke.
"Dan jangan pernah mengajakku ke tempat seperti ini lagi."
Justin mendesah pelan, dan tiba-tiba ia menarik gadis itu ke dalam pelukannya. Merengkuh tubuh mungil itu dalam-dalam, menghirup aromanya, meresapinya, dan menenangkannya. Allegra sama sekali tidak membalas, namun Justin bisa merasakan tubuh Allegra yang bergetar. Allegra kembali terisak dan untuk pertama kalinya Justin merasa begitu bersalah.
"Maaf. Maafkan aku."
***
"Kami bersaudara. Ayahnya menikah dengan ibuku. Jadi Justin, hentikan. Jika kau melanjutkan ini dan berniat untuk menyakitinya, lebih baik hentikan."
Justin memejamkan matanya sejenak tatkala perkataan Luke kembali mempengaruhi pikirannya. Ketika ia membuka mata, ia menoleh dan mendapati Allegra yang tengah berjalan menunduk di sampingnya. Mereka saling berpegangan tangan menyusuri koridor dan gadis itu tampak tidak keberatan ketika tangannya bertautan dengan milik Justin. Padahal, biasanya Allegra akan mengomel dan berteriak-teriak jika Justin tidak mau melepas tangannya. Kini gadis itu diam sedaritadi. Ia terlihat...berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMETIMES [DISCONTINUED]
FanfictionAllegra Stewart. Gadis bengis, rakus, aneh, angkuh, dan menyebalkan. Wajahnya juga tidak terlalu cantik. Yaa..walaupun otaknya cukup pintar. Tapi, siapa yang menyangka jika gadis sejenis itu bisa diperebutkan oleh dua cassanova tampan di sekolahnya...