ENAM

3K 168 5
                                    

Fara dan Farel baru keluar dari mobilnya. Mereka baru sampai ke sekolahnya. Kemudian Fara berjalan mendahului Farel karna hari ini ada banyak tugas dan Fara belum mengerjakan semua.

"Gue duluan bang." Ucap Fara sambil melambai ke Farel. Sedangkan Farel hanya mengangguk dan duduk dikursi parkiran untuk menunggu sahabat-sahabatnya.

Sedangkan Fara berjalan santai menuju kelasnya. Namun, Fara merasa kalau dirinya mendapat tatapan-tatapan sinis dari siswi yang ada dikoridor.

Fara berusaha tidak menggubrisnya, sampai tiba-tiba ada tangan yang menariknya kesebuah ruangan. Ya, ditoilet.

Nella, Maya, dan Susan lah yang menarik tangan Fara.

"Lo jangan deketin Ari lagi." Ucap Nella sambil menunjuk kebahu Fara.

Fara mengernyit bingung. Kemudian ia berusaha keluar dari tempat itu. Tapi tangannya dicekal oleh Maya dan Susan.

"Lo gak ngehargain gue bat ya." Ucap Nella sambil mengangkat tangannya hendak menampar Fara.

*plak*

"Ari." Gumam Nella kaget saat mendapati Ari yang mendorong tubuh Fara kesamping hingga Nella malah menampar Ari bukan Fara.

Sedangkan Ari mengelus pipi mulusnya. Dan Fara malah terpaku dengan mata membelalak tak percaya.

"Kalo mau labrak orang tuh liat tempat." Ucap Ari sambil menunjuk kepintu wc yang bertanda toilet laki-laki. Nella dan geng cabe nya pun membelalak tak percaya.

"Lo sih, gak liat dulu ini wc apa?" Ucap Nella menyenggol bahu Susan.

Sedangkan Ari menarik tangan Fara yang masih terpaku disana. Tapi sebelum ia keluar, ia sempat memperingatkan Nella dan geng cabe nya.

"Lo bukan siapa-siapa gue, jadi jangan pernah lo ngelarang siapapun buat deket sama gue. Atau--." Ucap Ari yang sengaja digantungkan dan langsung meninggalkan tempat itu sambil menarik tangan Fara.

Dan Fara masih saja memasang wajah cengo nya. Ia masih bingung dengan apa yang barusan terjadi.

"Jangan bengong. Masuk gih." Ucap Ari sambil menunjuk kedalam kelas Fara.

Ya, sekarang mereka berada didepan pintu kelas Fara.

Anak-anak dikelas itu pun hanya menatap tak percaya kalau Fara sedang diantarkan Ari masuk kekelas.

"FARA, JADI LO BENERAN LAGI PDKT AN SAMA KAK ARI?" Teriak Billy yang menyadarkan Fara.

Ari yang mendengar itupun hanya menaikkan satu alisnya bingung. Kemudian ia kembali menatap Fara yang kini tengah melemparkan tatapan horor ke Billy.

"Apasi lo bil?" Ketus Fara kemudian memalingkan wajahnya ke Ari.

"Thanks ya kak, tadi udah nolongin Fara." Ucap Fara sambil melemparkan senyuman manis ke Ari.

Ari pun membalas senyuman Fara dengan senyuman yang tak kalah manisnya yang membuat teman sekelas Fara menjadi memekik tak terima.

"Yaudah. Gue balik dulu ya. Kalo geng cabe nya Nella masih gangguin. Cerita aja ke gue." Ucap Ari, kemudian ia berjalan menuju kekelasnya yang berada dilantai dua.

Fara pun memasuki kelasnya. Sedangkan teman-temannya malah menyoraki Fara dengan sorakan iri.

"KOK MALAH LO SIH FAR YANG DEKET APA KAK ARI." Teriak Tetti tak terima dan mendapat sorakan dari sahabat-sahabat Fara.

"Jadi yang dibilang kak Dody ama kak Fandi semalem bener ya?" Tanya Angel kepo.

Fara hanya memutar bola matanya kesal.

"Apasi? Udah deh kalian gak usah bikin gosip. Gue mau ngerjain pr matematika dulu. Oh iya, pinjem punya lo dong Bil." Ucap Fara.

¤ ¤ ¤


Hari ini adalah waktunya jam pelajaran olah raga untuk kelas XI IPS 2. Ya, untuk kelasnya Fara.

Fara dan teman-temannya pun langsung bergegas berganti seragam dan langsung kelapangan.

Namun Fara dan Angel berlari dengan tergesa-gesa, karna mereka sangat lemot sehingga mereka sudah ditinggal duluan oleh teman-temannya ke lapangan.

Fara dan Angel membungkukkan badannya dan memegang kedua lutunya capek. Mereka baru saja sampai dilapangan.

"Telat 1 menit, lari kelilingin lapangan 5 kali putaran." Ucap Pak Bobot, guru olah raga Fara.

Fara dan Angel langsung membelalakkan matanya.

"Cuma 1 menit doang kok pak. Kasih keringanan dong." Ucap Angel dengan memasang wajah yang diimut-imutin.

Pak Bonot tak menggubrisnya, beliau malah memasang tatapan horor ke Angel.

Dengan sedikit kesal dan malas, Angel dan Fara langsung berlari muterin lapangan. Sedangkan teman-teman sekelasnya malah nertawain mereka.

"CAPEKKKKK." Teriak Fara kesal, sambil masih berlari.

"GAK KUAT PAK." Teriak Angel sambil melambaikan tangannya kearah pak Bobot dan teman-temannya.

"Duh, dimata gue ada bintangnya yang muter-muter nih." Batin Fara saat ia merasakan kepalanya sedikit pusing.

"Bruk"

¤ ¤ ¤

Fara mengerjap-ngerjapkan mata sipitnya. Ia merasakan kalau kepalanya sedikit pusing.

"Lo udah bangun?" Tanya Ari yang duduk disamping ranjang uks Fara.

Fara pun mengernyit bingung, bagaimana ia bisa berada disini? Perasaan tadi Fara dihukum buat lari muterin lapangan deh.

"Tadi bola basket gue ngenain kepala lo, jadi lo pingsan deh. Maafin gue ya." Ucap Ari sambil memasang wajah khawatirnya.

Ya, waktu jam pelajaran olahraga antara kelas XI IPS 2 dan XII IPA 1 memang sama hanya saja berbeda guru.

Farapun tersenyum saat mendengar penjelasan dari Ari. Kepala pusingnya terasa langsung sembuh saat ia melihat senyum yang menjadi candunya itu.

"Gue gapapa kok kak." Ucap Fara.

Ari pun tersenyum lega, kemudian ia meraih tasnya yang berada dimeja sebelahnya dan langsung berdiri.

"Udah bisa bangun?" Tanya Ari ke Fara. Fara pun mengangguk dan berusaha bangun.

"Mau pulang sekarang apa nanti?" Tanya Ari lagi.

"Bukannya ini masih jam pelajaran ya kak?" Tanya Fara balik.

"Iya, tapi kita udah diberi dispensasi karna lo sakit. Dan karna gue yang jadi tersangkanya, jadi gue harus tanggung jawab buat nganterin lo pulang deh." Jelas Ari.

Fara pun tersenyum. "Yaudah deh, Fara capek. Fara mau pulang sekarang aja." Ucap Fara.

♡♡♡♡

Jangan lupa tinggalin jejak yak kawan ;)

Ig: dilaa_april

SenjaKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang