SEBELAS

2.5K 120 1
                                    

Fara dan Farel tengah duduk bersebelahan dikursi depan ruang BP.

"Ngapain tadi bolos?" Tanya Farel. Fara pun meneguk Salivanya kasar.

"Maafin Fara, tadi Fara keasikan dengerin musik dilapangan basket. Sampai Fara gak denger kalau udah bel masuk." Jelas Fara sambil memasang wajah takutnya.

Farel menarik nafasnya kasar. "Terus kenapa bisa sama Ari?" Tanya Farel selidik.

"Gak sengaja kak Ari liat Fara, terus---". Ucap Fara yang terhenti karna melihat Ari yang tengah berdiri tegap dihadapannya.

"Gue yang salah. Tadi gue yang gak ngebolehin Fara masuk, padahal dia cuma telat sebentar." Ucap Ari dengan memasang wajah datarnya.

"Kok sebentar, tadikan udah setengah jam an Fara telatnya." Ucap Fara.

"Duuh, serah lah. Kalian gak ada yang beres nih. Karna lo Fara, adek gue yang paling bandel, jadi gue hukum lo." Ucap Farel menggantung yang membuat Fara terbelalak.

"Apa? Gue lo hukum?" Ucap Fara bingung.

"Yap. Lo gue hukum buat bantuin Ari bersihin WC sekolah sepulang sekolah nanti." Ucap Farel yang membuat Ari dan Fara membelalakkan matanya.

"Laah, gue kira lo marah sama gue, ternyata kagak. Lo mah emang sohib gue bro." Ucap Ari sambil memukul bahu Farel.

Farel pun tersenyum dan langsung berdiri. "Entar lo anterin adek gue sampai rumah secara utuh. Kalo kagak? Bakal gue mutilasi lo." Ucap Farel.

Ari pun memberikan hormat pertanda ia menerima permintaan dari Farel. Kemudian Farel pergi ninggalin mereka berdua.

Sedangkan Fara hanya menganga melihat kakaknya yang dengan mudahnya menitipkan dirinya ke orang lain.

Kemudian Ari duduk disebelah Fara. Dan menepuk bahu Fara pelan.

"Sama gue aman kok." Ucap Ari kemudian ia berdiri dan berjalan meninggalkan Fara.

"Waah, sarap semua nih orang." Batin Fara.

¤ ¤ ¤♡¤ ¤ ¤

~srek srek~

"Iyuuuh." Ucap Fara saat ia mengosek toilet.

Ari yang mengosek toilet di wc sebelah pun hanya terkekeh mendengar ucapan jijik Fara barusan.

"KAK ARI, FARA JIJIK. HWEEK." Teriak Fara sambil keluar dari wc itu.

Kemudian Fara memasang wajah lemasnya karna terlalu lama menahan nafas didalam wc tadi.

Ari pun menghampiri Fara yang sekarang duduk dikursi depan wc itu.

"Gimana nanti jadi ibu rumah tangga kalo bersihin itu aja udah muntah?" Ucap Ari sambil terkekeh.

Fara pun mendegus kesal dan langsung berdiri menatap lekat Ari, meskipun sebenarnya jantungnya sudah berdegup tak karuan.

"Ini tuh hukuman lo, terus ngapain juga harus gue yang susah-susah buat ikut bersihin nih wc?" Ucap Fara kesal.

Ari pun membalas tatapan Fara dengan lekat pula. Wajahnya ia lebih dekatkan ke wajah Fara, sampai deru nafas mereka mulai terasa. Meskipun sebenarnya, jantung Ari juga tengah berdegup lebih kencang.

"Tapi lo senengkan bisa jadi lebih deket sama gue." Ucap Ari sambil memasang senyuman jahilnya dan mengedipkan sebelah matanya.

Pipi Fara sudah mulai merah merona. Jantungnya sudah tak bisa terkendali. Ia pun menjauhkan wajahnya dan memalingkan kebelakang agar pipinya yang mulai memerah sudah gak kelihatan.

SenjaKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang