DUA PULUH DELAPAN

1.9K 105 1
                                    

Fara duduk diruang tamu rumahnya sambil menonton televisi. Ya, sebenarnya ia sedang menunggu kedatangan Kevin. Karna katanya tadi Kevin mau datang kerumah Fara untuk belajar bersama.

Sebenarnya Fara merasa tidak nyaman bila harus mengajari Kevin. Karna Fara tau kalau Ari mengetahuinya pasti ia akan cemburu.

*tok tok*

Suara ketuka pintu dirumah Fara. Fara langsung berjalan menuju pintu dan membukanya dengan malas. Karna ia fikir kalau yang datang adalah Kevin.

^cklek^

"Masuk." Ucap Fara tanpa melihat siapa yang datang. Namun saat ia sadar siapa yang datang, Fara langsung membelalakkan matanya kaget.

"Kak Ari." Ucap Fara.

Ya, yang datang tadi ialah Ari, bukan Kevin.

Ari memasang wajah datarnya, sedangkan Fara masih menatap Ari bingung. Karna Farel hari ini tidak ada, katanya ia mau latihan basket. Tapi mengapa Ari malah disini? Padahal Ari kan kapten basketnya?

"Bukannya kak Ari---." Ucap Fara terpotong karna ucapan Ari.

"Aku gak ikut latihan. Aku mau jagain kamu." Ucap Ari yang membuat Fara bingung.

"Aku kan ada dirumah kak. Jadi gak perlu dijagain juga udah aman kok." Ucap Fara.

Ari tak menghiraukan ucapan Fara. Ia malah masuk kedalam rumah Fara dengan santai. Sedangkan Fara masih berdiri menatap Ari yang berjalan masuk.

Kemudian Ari duduk di sofa dengan santai. Ia meraih remote tv dan mengganti chanelnya.

"Gak sopan tau. Belom disuruh masuk udah main masuk aja." Ucap Fara sambil duduk disofa yang berbeda dengan sofa yang diduduki Ari.

"Kamu lupa? Tadi kan kamu udah nyuruh aku masuk." Balas Ari.

Fara baru ingat, kalau tadi ia sudah mempersilahkan masuk tanpa melihat siapa orangnya tadi.

"Gak diambilin minum nih? Aku kan tamu." Ucap Ari santai.

Fara mendegus kesal. "Yaudah bentar." Balas Fara.

Kemudian Fara berjalan menuju dapur untuk mengambilkan Ari minum.

Sedangkan Ari masih diam disofa sambil menyaksikan acara televisi yang ia sukai. Tak lama kemudian, bel dirumah Fara berbunyi.

*ting tong*

"Pasti dia." Gumam Ari sambil berjalan mendekati pintu utama rumah tersebut.

^cklek^

Kevin awalnya memasang senyum semenawan mungkin. Namun saat ia tau kalau yang membukakan pintu adalah Ari bukan Fara. Kevin langsung mengernyit bingung.

"Lo ngapain ada disini?" Tanya Kevin bingung.

Ari memutar bola matanya malas. "Suka-suka gue. Lagipula rumah ini juga bukan rumah lo kok, jadi itu bukan urusan lo." Ucap Ari.

"Eh, Kevin. Lo udah dateng. Masuk." Ucap Fara yang tiba-tiba datang menghampiri mereka.

Kemudian Ari berjalan kembali ke sofa duluan. Dan setelah itu disusullah oleh Kevin dan Fara.

"Ck, ganggu aja nih orang." Batin Kevin kesal.

💓💓💓

Fara dan Kevin duduk ditaman sambil mengerjakan beberapa tugas mtk. Eeh ralat-ralat. Fara mengerjakan, sedangkan Kevin hanya menatap Fara.

Sedangkan Ari hanya menatap mereka kesal dari dalam rumah. Ia dilarang oleh Fara untuk mengikutinya belajar bareng Kevin.

"Emangnya diwajah Fara ada rumus mtk nya? Yang diliatin kok wajah Fara mulu, bukan bukunya." Gumam Ari kesal bercampur cemburu.

"Gitu caranya. Lo udah paham kan?" Tanya Fara ke Kevin.

Kevin yang mendengar ucapan itupun langsung salah tingkah karna ia sebenarnya tak mendengarkan satupun penjelasan dari Fara tadi.

"I-iya. Paham kok." Ucap Kevin sambil tersenyum kikuk.

"Yaudah lo kerjain yang itu ya. Nanti aku bakal liat hasilnya. Gue masuk sebentar ya." Ucap Fara.

Kemudian Fara berjalan memasuki rumahnya lagi untuk menemui Ari.

Ari yang mendapati Fara yang berjalan kearahnyapun langsung salah tingkah kebingungan. Karna ia kepergok sedang liatin Fara mulu.

"Masih betah disini?" Tanya Fara to the point.

"Maksudnya kamu ngusir aku nih?" Ucap Ari.

Fara menghela nafas panjang. Karna sebenarnya ia merasa risih karna harus diawasi terus menerus.

"Iya." Ucap Fara yang membuat Ari kaget.

"Ooooh. Jadi kamu lebih milih dia daripada aku? Oke gapapa. Kalau gitu aku pulang." Ucap Ari kesal, kemudian Ari berdiri dan mengambil ancang-ancang untuk berjalan.

"Bukan gitu maksud aku." Ucap Fara sambil menarik tangan Ari.

"Apa?" Ketus Ari.

"Maksud aku tuh. Kamu gak bosen diem disini mulu? Ya, lebih baik kamu pulang kan daripada cuma diem sambil liatin aku terus." Ucap Fara.

"Tapi kan intinya kamu ngusir aku karna kamu lebih milih dia." Ucap Ari tak mau kalah.

"Yang aku pilih itu cuma kamu. Kalau aku gak milih kamu, mana mungkin aku mau saat kamu jadiin aku pacar." Ucap Fara.

Ari tersenyum jahil. "Jadi kamu cinta sama aku?" Tanya Ari.

Fara mengangguk sambil senyum malu-malu.

"Sayang sama aku?" Tanya Ari lagi.

Fara mengangguk lagi.

"Kamu janji gak bakal pindah kelain hati?" Tanya Ari lagi.

Fara memutar bola matanya kesal. Kemudian ia mengangguk pasrah.

"Tuh kan kamu bohong." Ucap Ari.

Fara membulatkan matanya dan mengernyit bingung.

"Maksud kamu apa? Aku gak bohong." Ucap Fara bingung.

"Kamu kan gak bilang janji. Jadi kamu bohong lah." Ucap Ari.

"Yaudah. Aku janji gak bakal tinggalin kamu." Ucap Fara sambil menujukkan jadi kelingkingnya.

Kemudian Ari menautkan jari kelingking mereka berdua.


¥¥¥

Vote
Comment
Follow

Baca cerita aku yang lain.

# Ketua Osis Or Ketua Kelas
#Quotes Kecewa
#Dari Hati

Ig: dilaa_april

SenjaKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang