SEPULUH

2.5K 129 1
                                    

Fara dan Ari hanya duduk terdiam dan saling canggung sambil menatap datar kearah lapangan bola basket.

Ari berdeham pertandan ingin memulai pembicaraan. "Hmm"

Far pun menatap kearah Ari dengan tatapan bingung. Sedangkan Ari memasang cengiran kudanya.

"Mau main bola basket?" Tawar Ari.

Fara mengernyit, karna ia tidak bisa bermain bola basket.

"Gue ga----." Ucap Fara belum selesai karna sudah ditarik duluan oleh Ari.

"Udah ayo, gue ajarin." Ucap Ari sambil terus berlari dengan tangan yang mencekal Fara.

"Ini tuh namanya drible." Ucap Ari sambil mendrible bola basket ditangannya.

Fara hanya diam sambil melihat Ari yang mendrible bola basket itu.

Kemudian Ari tersenyum kearah Fara dan langsung menarik tangan Fara, hingga tubuh Fara berada didepan tubuhnya.

Ari memegang kedua tangan Fara dan memantul-mantulkan bola basketnya ditangan Fara yang masih ditempelkan dengan tangannya itu.

Fara ternganga, tubuhnya kaku. Lidahnya kelu, jantungnya berdegup kencang dan kupu-kupu diperutnya mulai bergerumuh lagi.

"K-kak Ari ngapain?" Ucap Fara gugup. Aripun tersenyum sekilas.

"Ya, ngajarin lo main lah." Ucap Ari dengan santai.

¤ ¤ ♡ ¤¤

Ditaman belakang sekolah SMAN 1 sangat lah sepi. Hanya ada segelintir anak yang berlalu-lalang disana. Dan ada Fara dan Ari yang tengah duduk disebuah bangku panjang sambil meminum air mineral.

~glek glek glek~

"Aah lega." Gumam Fara saat setelah menghabiskan satu botol penuh air mineral.

Ari pun terkekeh melihat ekspresi Fara yang sudah seperti orang berpuasa minum setahun.

"Capek banget ya?" Tanya Ari.

Fara menyengir yang menampakkan barisan rapi giginya sambil mengangguk.

"Capek banget. Tapi asik juga kok." Ucap Fara sambil terkekeh pelan.

"Asiknya bisa sama gue ya?" Canda Ari yang membuat jantung Fara berhenti berdetak dan membuat pipinya merah merona.

"Apasi?" Ucap Fara salting sambil memukul bahu Ari.

Ari pun terkekeh dan kembali meminum air mineralnya.

"Maaf." Ucap Ari tiba-tiba.

Fara mengernyit bingung. "Maaf buat apa?" Tanya Fara bingung.

"Udah buat lo bolos." Jawab Ari.

Fara pun terkekeh pelan. "Biasa aja kali kak, lagian kan ini juga karna keinginan gue." Ucap Fara.

Ari pun tersenyum dan meminum airnya lagi untuk menetralkan detak jantungnya yang mulai tak normal.

"E- gue kekelas dulu ya kak. Udah mau bel lagi nih." Ucap Fara pamit.

Ari pun tersenyum dan mengangguk.

¤ ¤ ¤ ♡ ¤ ¤ ¤

Fara baru sampai dikelasnya. Ia kemudian melangkah ketempat duduknya. Dan ternyata tas yang tadi pagi ia taris didalam laci meja nya sekarang sudah tidak ada.

Fara mengernyit bingung, kemudian ia mencari-cari tas nya.

"Duuh, mana nih?" Gumam Fara kesal bercampur takut.

"Nyari ini?" Ucap Kevin yang tiba-tiba muncul sambil membawa tas milik Fara.

Fara pun tersenyum dan langsung mengangguk. Ia mengambil tasnya, namun tangan Kevin sudah terlebih dahulu diangkat hingga Fara tak bisa menjangkaunya.

"Balik'in Vin." Ucap Fara kesal. Kemudian ia menatap marah kearah Kevin.

"Gue tadi disuruh pak Danang buat bawa tas milik Fara Senja Saputri keruangan pak Danang. G-U-R-U-B-P." Ucap Kevin dengan penuh penekanan.

Bulu kuduk Fara pun langsung berdiri takut. Karna sungguh mengerikan kalau anak yang sekolah aja belum ada seminggu udah di BP.

"Gue gak bercanda Vin. Balikin gak?" Ucap Fara semakin kesal.

Sedangkan Kevin mulai tak perduli, Kevin berjalan keluar kelas itu.

"Kalau mau tas lo balik, yuk ikut gue." Ucap Kevin dibalik punggungnya sambil sedikit terkekeh.

Tanpa fikir panjang, Fara langsung berjalan mengejar Kevin.

Sesampainya diruangan yang bertuliskan RUANG BP itupun Kevin dan Fara terdiam.

Fara meneguk salivanya pelan. Sedangkan Kevin malah tersenyum.

~tok tok~

"Permisi pak." Ucap Kevin sambil berjalan memasuki ruangan itu.

Fara mengikuti langkah Kevin dan langsung terpaku saat melihat kalau ada Ari dan Farel, kakaknya diruangan itu.

"Kevin udah bawa tasnya sama sang empunya pak." Ucap Kevin.

Pak Danang pun tersenyum, namun meskipun tersenyum, pak Danang masih terlihat menyeramkan.

"Terima kasih Kevin. Dan kamu Fara, duduk disebelah kakak kamu." Ucap pak Danang. Farapun berjalan perlahan dan duduk disebelah Farel.

"Maafin adek saya pak. Farel janji kalau Fara gak bakal bolos dijam pelajaran lagi." Ucap Farel sambil menatap sinis Fara.

Sedangkan Fara sudah sangat takut. Ia hanya bisa menelas salivanya lekat.

"Yaudah, bapak bakal kasih keringanan buat kamu, Fara. Tapi kalau buat kamu Ari, karna kamu udah sering bolos, jadi kamu bakal bapak hukum buat bersihin semua WC disekolah kita ini setelah pulang sekolah nanti." Ucap Pak Danang yang membuat Fara dan Farel terkejut.

Namun, Ari tak memberikan respon apapun. Menurutnya tak masalah untuk membersihkan seluruh WC disekolahnya, asalkan Fara tidak dikenakan hukuman apapun.


¤♡♡♡♡♡♡♡¤

Makin absurt aja nih cerita.
Maapkan daku😭
Yang gak bisa buat cerita ini nge feel ke hati kalian.
Tapi, tetep stay disini ya.
Daku mohon

(Alay njir. :D)


Vomment

Ig:dilaa_april

SenjaKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang