SenjaKu

TIGA PULUH SEMBILAN

Fara berjalan menuju kelasnya. Hari ini ia membawa mobil sendiri, karna ia malas jika harus menjemput kak Anisa dulu.

Ia melewati lorong dan bertemu dengan Putri. Kali ini Putri berjalan sendiri tanpa ada Ari disampingnya. Ah, Fara menyeka fikirannya sendiri yang masih memikirkan Ari.

"Fara." Panggil Putri saat ia berada didepan Fara.

Fara berhenti, dan menatap kearah Putri.

"Ada apa?" Tanya Fara to the point.

"Gue mau ngomong." Ucap Putri.

"Ngomong aja."

"Nggak disini. Ikut gue yuk." Ucap Putri sambil menarik tangan Fara.

Fara terkejut. Kemudian ia dengan pasrah mengikuti langkah kaki Putri yang entah akan membawanya kemana.

Kemudian mereka berhenti ditaman sekolah tersebut. Mereka duduk disebuah kursi panjang.

"Lo mau ngomong apa?" Tanya Fara, karna memang hatinya masih sedikit donggol pada Putri.

Putri menghela nafas panjang. "Ari kabur dari rumah." Ucap Putri.

Deg

Fara membelalakkan matanya. Ia merasa sangat khawatir. Tapi, Fara langsung menjernihkan fikirannya lagi.

"Maaf, lo salah orang. Gue sama Ari udah gak hubungan lagi." Ucap Fara. Namun sejujurnya hati Fara terasa sesak saat mengucapkannya.

Putri membelalakkan matanya kaget. "Lo serius?"

Fara mengangguk.

"Tapi Ari butuh lo banget Ra. Dia lagi ada masalah keluarga." Ucap Putri.

Fara melotot bingung. Hatinya ingin sekali menghubungi Ari, namun otaknya merasa sangat gengsi.

"Mamanya ketauan selingkuh sama papa gue." Ucap Putri sambil menangis.

"Maksud lo?"

"Ceritanya panjang Ra. Sekarang gue mohon banget supaya lo hubungin Ari. Tanyain dimana dia sekarang. Gue takut kalo dia kenapa-napa ra. Hati Ari lagi kacau banget." Ucap Putri ditengah isakannya.

"Apalagi dia putus sama lo. Dia tuh cinta banget sama lo Ra. Hatinya pasti sakit banget saat ini. Dia pasti gak bida mikir panjang sekarang." Ucap Putri lagi yang membuat Fara terpaku.

Fara bingung, sungguh bingung. Hatinya mengatakan ya, sedangkan otaknya tidak.

🍃🍃🍃

Fara duduk dibangkunya dengan gelisah. Ia tak menghiraukan ocehan dari teman-temannya.

Fara menatap layar ponselnya nanar. Karna Ari tak kunjung membalas pesan singkatnya.

"Lo kenapa sih Ra? Kek galau gitu." Tanya Devi bingung.

"Gapapa." Jawab Fara dengan ekspresi datar.

"Far, dicariin abang lo tuh." Ucap Angel saat ia baru datang beriringan dengan Bagas.

Fara mengernyit bingung. Kemudian ia berjalan menuju pintu kelasnya.

"Kenapa?" Tanya Fara to the point.

Farel berdiri bersama Fandi dan Dody dengan wajah serius, ralat yang bener adalah seratus rius.

"Ari ngehubungin lo?" Tanya Farel yang membuat Fara mengernyit bingung.

Kemudian Fara menggeleng.