DOOOR

2.2K 115 0
                                    

Fara memarkirkan sepedanya kegarasi rumahnya. Ya, Fara baru pulang dari makan bareng Kevin. Mereka berpencar diperempatan dekat rumah Fara karna mobil Kevin ada disana.

Kemudian Fara berjalan memasuki rumahnya dengan langkah gontai karna kecapek an.

Ia hendak menaiki tangga rumahnya. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti dan terfokus pada sosok Ari yang tengah duduk bersila ditaman samping rumahnya.

Saat Fara menatap kearah Ari, tiba-tiba Ari menoleh kearahnya dan membuat Fara salah tingkah.

"Yaah ketauan deh gue lagiliatin Chanyeol." Gumam Fara sambil menepuk jidatnya. (Astajim, Chanyeol itu kekasih gue Far.)

Sedangkan Ari yang melihat Fara salah tingkahpun tersenyum lalu berjalan menghampiri Fara. Sontak Fara langsung berlari kecil menaiki tangga tersebut.

"Fara." Ucap Ari yang berhasil membuat Fara terdiam. Fara tengah menata detak jantungnya dan langsung membalikkan badannya menatap kearah Ari dengan cengengesan.

"Eh kak Ari. Udah lama disitunya ya? Kak Farel emangnya gak ada dirumah? Kayaknya tadi ada dirumah deh. Masa sekarang udah gak ada aja. Kencan mungkin dia." Ucap Fara ngelantur sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Ari terkekeh dan langsung menatap Fara dalam. "Farel ada. Tapi, gue kesini bukan buat nyariin dia." Ucap Ari.

Fara menautkan kedua alisnya bingung. "Lah, terus nyariin siapa dong?" Tanya Fara sambil memasang ekspresi cengo nya.

"Fara Senja Shapira. Gue nyariin dia." Ucap Ari yang berhasil membuat Fara terpaku. Hatinya berdesir dan jantungnya berdetak hebat.

"Tadinya gue kesini mau liat senja bareng sama dia. Tapi sayangnya dia udah sama cowok lain, yaudah gue liat senja sendiri aja deh." Lanjut Ari. Ya, yang dimaksud dia oleh Ari adalah Fara.

Fara masih terpaku dan berusaha mengontrol detak jantungnya yang tak beraturan.

"Yaudah gue pulang dulu. Lagi pula, Fara juga masih capek. Dia kan habis jalan-jalan, sepedaan bareng juga." Ucap Ari sambil berjalan keluar dari rumah itu.

Sedangkan Fara masih berusaha mencerna ucapan Ari tadi.

"Apa kak Ari cemburu sama gue? Ah gak mungkin." Batin Fara untuk menenangkan hatinya.

"Tapi bisa jadi sih. Kejar? Kagak? Kejar? Kagak?." Batin Fara semakin bingung.

Kemudian Fara memberanikan dirinya untuk berlari mengejar Ari yang sudah keluar dari rumahnya.

"KAK ARI." Teriak Fara saat ia sudah berada diambang pintu.

"Yah, kak Ari udah balik. Maafin Fara kak Fara cuma makan doang kok, gak lebih. Eeeh- ehh tunggu. Kok gue kek dicemburuin pacar gini sih. Lagipula kak Ari kan belom tentu cemburu sama gue. Berharap banget dah lu Far" Gumam Fara kesal. Namun tiba-tiba ada tangan yang menutupi mata Fara yang membuat Fara terkejut.

"AAAAA, SIAPA LO?" Teriak Fara takut. Tapi lebih tepatnya lebay sih.

Kemudian Ari melepaskan tangannya dan memutar badan Fara hingga berbalik menghadap kearahnya. Ya, yang menutup mata Fara tadi adalah Ari.

Fara sangat terkejut dan bigung. Pipinya mulai memerah malu karna ia baru sadar kalau berarti Ari mendengar semua ucapan penuh aib nya tadi.

"Nyariin ya?" Ucap Ari. Fara hanya menyemberutkan bibirnya dan menundukkan wajahnya karna takut kalau Ari bisa melihat pipinya yang memerah.

"Entah kenapa hati gue sakit saat gue gak sengaja liat lo boncengan mesra sama Kevin tadi. Apa itu namanya cemburu? Gue juga gak tau. Tapi yang gue tau dari persaan gue ini adalah, kalau gue takut kehilangan lo." Ucap Ari tiba-tiba. Dan membuat mata Fara melotot. Hatinya semakin berdesir dan jantungnya semakin berdegup kencang.

Fara hanya terpaku dan menatap dalam kemata Ari. Lidahnya kelu setelah mendengar ungkapan dari Ari tadi.

"Gue tau kalau gue terlalu cepet bilang kalau gue suka sama lo. Karna gue baru kenal lo belom ada sebulan. Dan kita juga belom pernah chat-chat mesra kek orang pdkt lainnya. Tapi, yang harus lo tau Far. Gue yakin kalo yang gue rasain ini adalah Cinta, bukan cuma suka. Dan gue mau bilang ke lo, Gue Cinta lo Fara Senja Shapira. Lo mau kan jadi pacar gue?"  Ucap Ari yang membuat Fara semakin tak percaya.

Fara masih berusaha mencerna ungkapan dari Ari. Namun tiba-tiba air matanya menetes dan memenuhi pipinya.

Fara sudah kehabisan kata-kata karna ia merasa begitu bahagia. Tubuhnya bergetar rasanya ingin pingsan karna ia ditembak begitu tiba-tiba oleh Ari.

"Jangan nangis. Karna gue gak bakal biarin air mata indah lo ini jatuh tepat dihadapan gue." Ucap Ari sambil mengusap lembut ari mata Fara yang menetes kepipinya.

"Gue gak maksa lo buat jawab sekarang kok. Jadi lo boleh jawab sesuka hati lo. Tapi, jangan bikin gue menunggu kelamaan. Karna menunggu itu melelahkan, dan perasaan juga bisa kadaluwarsa kalau cinta nya tak kunjung ada kepastian." Ucap Ari sambil berjalan meninggalkan Fara yang masih menangis bahagia.

Kemudian Ari memasuki mobilnya dan mengendarai nya dengan santai.

Sedangkan Fara masih berdiri terpaku dan berusaha menetralkan pikiran-pikiran anehnya.

Fara bingung, apa ia harus menerima Ari atau menolaknya. Tapi, Fara juga tak mau munafik karna sejujurnya Fara juga sangat mencintai Ari.

"Gue juga cinta sama lo kak." Gumam Fara pelan.

¥¥¥¥¥¥¥¥

Vote
Comment
Follow

Cerita lain:

1. Ketua Osis Or Ketua Kelas
2. Quotes Kecewa
3. Dari Hati

Ig: dilaa_april

SenjaKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang