TIGA PULUH TUJUH (putus)

1.9K 106 2
                                    

Fara dan Kevin berjalan berdampingan disebuah gedung. Kemudian mereka menuju ketempat receptionis.

"Eh, mas Kevin. Mbak Fitrinya dari tadi manggilin nama mas terus." Ucap mbak-mbak receptionisnya.

Kevin tersenyum dan mengangguk. Kemudian Kevin dan Fara kembali melanjutkan jalannya lagi. Mereka berhenti didepan sebuah pintu berwarna abu-abu.

Kevin menarik nafasnya panjang. Kemudian ia membuka pintu tersebut dengan perlahan.

*cklek*

Tampaklah sosok gadis cantik, meskipun dengan rambut dan pakaian yang berantakan. Ia sedang memandangi foto seorang pria yang tampan.

Ya, gadis itu adalah Fitri. Dan foto yang dipandangi adalah fotonya Farel.

Fitri nampak tersenyum bahagia. Namun ia juga meneteskan air matanya.

Sedangkan Fara dan Kevin masih terdiam didepan pintu. Kevin sudah biasa mendapati pemandangan seperti ini. Sedangkan Fara, ia sangat merasa tersentuh saat melihat keadaan Fitri yang seperti ini.

Jiwa kecengengan Fara kembali muncul. Ia meneteskan air matanya, namun ia menahan isakannya dengan cara menggigit bibir bawahnya.

"Ayo." Ucap Kevin sambil menggenggam tangan Fara. Kemudian Fara mengangguk dan berjalan mengikuti langkah kaki Kevin.

"Kak." Panggil Kevin pada Fitri yang membuat Fitri menoleh padanya.

Fitri pun tersenyum dan langsung berlari memeluk Kevin. Kemudian Fitri melepaskan pelukan rindunya itu.

"Kakak sendiri?" Tanya Kevin iba.

"Enggak. Kakak kan sama Farel. Tuh dia. Makin keren kan?" Ucap Fitri sambil menunjuk kearah fotonya Farel.

Fara terpaku. Ia meneteskan air matanya iba. Sedangkan Kevin hanya tersenyum masam dan langsung memeluk kakaknya lagi.

"Kakak udah makan?" Tanya Kevin.

Fitri menggeleng. Kemudian pandangan Fitri mengarah pada Fara yang berdiri dibelakang Kevin.

"Cie, adek kecil kakak udah pacaran. Cepet nyusul kakak sama Farel ya." Ucap Fitri sambil tersenyum mengarah ke Fara.

Fara tersenyum pedih. Air matanya sudah mengalir satu persatu.

"Ini Fara kak. Temen Kevin." Ucap Kevin sambil mengambil telapak tangan Fitri untuk bersalaman.

Kemudian Fara juga ikut mengulurkan tangannya dan bersalaman dengan Fitri.

"Cantik." Ucap Fitri. Fara tersenyum. "Kakak juga cantik." Balas Fara.

"Yuk kak makan. Biar Kevin suapin." Ucap Kevin sambil mengambil semangkuk sup yang berada dinakas dekat kasur Fitri.

"Kakak maunya disuapin sama Fara cantik." Ucap Fitri sambil tersenyum ke Fara.

&&&   &&&

Fara turun dari motor Kevin. Ia melespaskan pagutan dihelm yang ia pakai. Setelah terlepas, ia menyodorkan helm itu kepada empunya.

"Thanks." Ucap Fara.

Kevin tersenyum dan mengangguk. "Iya."

Kemudian Kevin menyalakan mesin motornya. Namun saat ia mau menge gas, tiba-tiba Ari berdiri didepan motornya.

"Ari." Lirih Fara.

"Turun lo." Bentak Ari pada Kevin.

Kevin berusaha menahan emosinya. Ia menulikan indera pendengarannya.

"Gue bilang turun." Bentak Ari sekali lagi.

"Lo apa-apaan sih? Gak usah dengerin Vin. Pulang aja." Ucap Fara membela Kevin.

Ari menatap Fara dengan penuh kekecewaan. Kemudian ia langsung berjalan dan menarik kerah baju Kevin.

"Turun." Bentak Ari.

Kevin mendegus kesal. Kemudian ia menurutin permintaan Ari.

"Jangan fikir lo bisa rebut Fara dari gue." Ucap Ari sambil memberikan satu tinjuan diperut Kevin.

Dan tak terelakkan. Adu tinju dari mereka pun akhirnya terjadi.

Fara menutupi mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Ia sangat terkejut dengan pemandangan yang ada didepannya sekarang.

"STOP." Teriak Fara sambil terisak.

Mereka tak mendengarkan Fara.

"KAK FAREL. TOLONG." Teriak Fara memanggil kakaknya.

Kemudian muncullah Farel, Fandi, dan Dody dari dalam rumah.

Farel menarik tubuh Kevin dan Fandi menarik tubuh Ari. Wajah mereka berdua sudah babak belur.

"Kalian apa-apaan sih? Kek bocah banget." Ucap Farel kesal.

"Pulang lo." Ucap Farel pada Kevin. Kemudian Kevin berjalan gontai menuju motornya.

"Gue balik dulu Far." Pamit Kevin pada Fara. Fara yang masih terisak pun hanya mengangguk. Fara begitu shock.

Kemudian Fara memutar tubuhnya hendak berlari menuju kedalam rumahnya. Namun tangannya langsung dicekal Ari.

"Far." Panggil Ari.

Fara memutar tubuhnya dan berhadapan dengan Ari.

"Ngapain lo kesini? Hah? Ngapain?" Ucap Fara dengan nada tinggi. "Cuma mau hajar orang gak bersalah kek gitu?" Ucap Fara dengan nada kekecewaan.

Ari menghela nafasnya. "GUE CEMBURU LIAT LO SAMA COWOK LAIN." Bentak Ari.

Fara melepaskan paksa cekalan Ari dari tangannya.

Fara terkekeh sinis "Lo cemburu? Gak salah denger gue?" Ucap Fara. "Terus apa kabar lo yang udah berduaan terus sama cewek-cewek lain?"

"Lo boncengan sama dia. Lo makan bareng sama dia. Bercanda tawa bareng sama dia." Ucap Fara. Dan 'dia' yang Fara maksud adalah Putri.

"Terus gue gak boleh gitu cuma dianter pulang sama Kevin?" Tanya Fara penuh kekecewaan yang masih dengan keadaan menangis.

Ari mengusap wajahnya kasar.

"Far--"

"Gue diem Ri. Diem. Bahkan saat lo gak nganggep gue dihadapan semua orang pun gue masih diem. Lo sikapin gue acuh pun gue diem. Lo gak ngabarin gue berhari-hari pun gue masih tetep diem. Karna apa?" Ucap Fara sambil menarik nafasnya panjang.

"Karna gue mencoba supaya masalahnya gak makin panjang. Terus kita bisa baikan lagi kek dulu. Tapi apa? Lo malah bersikap kek gitu ke Kevin. Gue kecewa sama lo." Ucap Fara dengan tangisan yang semakin menjadi-jadi.

Ari terpaku mendengar ucapan-ucapan dari Fara tadi. Ia merasa kalau dirinya memang egois.

Kemudian Fara membalik badannya.

"Far." Panggil Ari lagi.

Fara menoleh sedikit dan berkata. "Kita putus."

💔💔💔💔💔

Vote
Comment
Follow

Maaf updatenya lama.

SenjaKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang