DUA PULUH EMPAT

2K 105 3
                                    

Fara menyetir mobilnya dengan santai, karna disamping mobilnya ada Ari yang tengah menaiki motor ninja merahnya yang setia menemani Fara sampai rumah.

Betapa bahagianya hati Fara saat ia mendapat perlakuan spesial dari Ari seperti ini.

Fara tak henti-hentinya tersenyum sambil melirik kearah Ari yang terlihat keren saat menaiki motor itu.

Sekitar 20 menit kemudian Fara telah sampai dirumah. Ia memarkirkan mobilnya kegarasi. Sedangkan Ari hanya menatap Fara dari balik pagar besi rumah Fara.

Setelah Fara selesai memarkirkan mobilnya, kemudian Fara menghampiri Ari yang hanya terdiam sambil menatapnya.

"Udah sampai nih. Mau mampir? Atau pulang?" Tanya Fara.

Ari memasang ekspresi wajah berfikir, yang membuat Fara terkekeh.

"Kok malah ketawa?" Tanya Ari bingung.

"Abisnya lucu sih." Ucap Fara.

"Siapa yang lucu?"

"Kamu."

"Kalo lucu gini, bikin kamu makin cinta kan?" Goda Ari sambil menyeringai.

"Iih apasi? Udah sono pulang. Aku mau masuk dulu." Usir Fara sambil senyum-senyum.

Ari tersenyum jahil dan langsung menyubit pipi Fara lembut.

"Yaudah aku pulang. Jangan kangen ya." Ucap Ari sambil menaikkan sebelah alisnya menggoda.

Sungguh hari ini adalah hari yang paling membahagiakan buat mereka berdua. Apalagi Fara, ia merasa sangat senang karna sesungguhnya ia telah menyukai Ari sejak pertama kali ia kenal. Lebih tepatnya 'cinta pandang pertama'.

👅👅👅

Ari memasuki rumahnya dengan hati yang bahagia. Bibirnya tak henti-henti tersenyum.

"Eh, anak mama udah pulang. Mandi gih, mama mau ajak kamu makan." Ucap Anne dengan nada lembut.

Ari menaikkan alisnya sebelah. Karna penampilan Anne saat ini bagaikan ia hendak pergi ke arisan, kalau hanya makan kenapa berpenampilan seperti itu.

"Gak usah mandi juga gak masalah. Ari udah laper banget nih ma." Ucap Ari sambil duduk di meja makan.

Kemudian Ari hendak mengambil piring, namun tiba-tiba tangan Ari dipegang Anne.

"Kita mau makan keluar sayang. Papa kamu nanti pulang, terus dia juga lagi otw ke restoran yang mama pesen buat kita makan." Jelas Anne.

Ari tersenyum saat mendengar bahwa papanya hari ini pulang. Dengan bergegas Ari langsung berlari ke kamarnya buat bersiap. Tapi sebelumnya Ari mencium kening mamanya dulu.

👅👅👅

Ari dan Anne telah sampai direstoran yang Anne maksud. Mereka turun dari mobil dan berjalan memasuki restoran tersebut.

"Papa mana?" Tanya Ari bingung saat mencari-cari papa nya ditempat itu yang tidak ada.

Anne tersenyum kikuk, karna sebenarnya papanya Ari belum pulang dari luar negeri untuk mengurus bisnis nya. Anne hanya membohongi Ari supaya Ari mau diajak makan keluar.

Sedangkan Ari masih memasang tampang bingungnya. Matanya masih terus menelusuri tempat itu. Dan tiba-tiba pandangannya terhenti dan terfokus pada sosok yang baru masuk kedalam restoran itu.

Ari membuang nafas berat. Seakan ia mengerti apa maksud dari ajakan Anne ini.

Kemudian Ari berdiri dari duduknya. Yang membuat Anne terkejut.

"Mau kemana?" Tanya Anne.

Ari hanya memutar bola matanya kesal dan langsung mengambil jaketnya yang ia taruh dikursi sebelahnya.

"Ari." Panggil Anne sekali lagi, tapi tetap diacuhkan oleh Ari.

Kemudian Ari hendak berjalan melangkahkan kakinya menjauh dari tempat itu. Namun tiba-tiba langkah kakinya terhenti karena ada cekalan ditangan Ari.

"Mau kemana? Om kangen banget sama kamu." Ucap Adi sambil memeluk tubuh Ari.

Ya, sosok yang Ari maksud adalah Putri dan papanya, Adi.

Setelah Adi melepaskan pelukannya, Ari hanya tersenyum sekilas. Ia tak mau bertindak kasar. Karna bagaimanapun, Adi adalah orang yang lebih tua darinya.

"Mau balik om. Ari lupa, kalo ada jadwal buat kumpulan tim basket disekolah. Permisi." Dusta Ari sambil tersenyum sekilas.

Sedangkan Putri disana hanua berusaha menahan air matanya, karna sikap Ari yang begitu dingin padanya.

Anne yang mengetahui kalau anaknya berbohong itupun hanya tersenyum nanar dan mempersilahkan Putri dan papanya untuk duduk.

"Maklum, dia kan kapten basketnya." Ucap Anne dengan nada setenang mungkin.

"Oh iya, kamu sekelas sama Ari ya Put?" Tanya Anne sambil mengelus rambut panjang Putri.

Putri tersenyum dan mengangguk. "Iya tan." Jawab Putri.

"Syukur deh kalo begitu. Jadi kamu bisa ngawasin Ari." Ucap Anne.

Adi berdeham, karna ia merasakan ada yang mengganjal dari sikap Ari tadi. Ari sangat dingin, tidak seperti dulu saat Ari masih berpacaran dengan Putri.

"Apa Ari sudah punya pacar?" Tanya Adi to the point.

"Ya, belum lah. Ari kan masih susah move on dari Putri." Ucap Anne sambil tertawa kecil, namun sebenarnya ia tidak tau. Karna sikap Ari akhir-akhir ini seperti orang yang tengah kasmaran.

"Tapi sikap dia sepertinya dingin banget sama Putri." Ucap Adi heran.

Putri masih terdiam menahan isakan yang mau lolos dari mulutnya. Matanya terasa sangat panas karna terlalu lama menahan air matanya ini.

"Udah jangan dipikirin, mungkin dia lagi banyak tugas. Oh iya, pesan makan aja yuk." Ucap Anne.

€€€   €€€

Jangan lupa
Vote
Comment
Follow

Maaf kalo lama update nya. Soalbya kuota sekarat nih. Wkwk (gak modal lo Dil.)

Baca juga cerita aku yang lain yaaaaa.

Bye

SenjaKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang