Bab 10

13.8K 556 2
                                    

***

Aku berjalan menuju ke kelas setelah kejadian memalukan tadi.

Samar-samar ku dengar, beberapa orang yang mencibirku dan menertawakanku.

MASA BODOH! aku gak peduli mereka mau berkata apa, aku emang dasarnya cuek.

Huft, akhirnya sampai juga di kelas, dasar kuker kalian, seperti orang yang gak mempunyai kesalahan saja, aku tersenyum kasihan.

Aku memasuki kelas dan aku duduk di samping dania.

"Ra, kamu kok masih pake jaket? tau gak disini ketat banget loh peraturannya, tumben kak zayn ngelolosin kamu?" Ujar Dania keheranan.

"Iya tau, Aku sudah kena hukuman sama si Chameleon," ups aku keceplosan. "Maksudku Kak Zayn, Aku pake jaket juga gara-gara kakak kelas yang jago olahraga itu, siapa sih namanya aku lupa?" Tuturku memberenggut kesal.

"Oh kak naufal maksudmu?apa hubungannya?" aku mengangguk.

Iya! si cowo cabe mesum.

"Mobilnya mencipratkan air kubangan yang mengenai bajuku,dasar tuh kakak kelas selalu nyari gara-gara, cuman karena pernah secara tak sengaja aku memergoki mereka ciuman itupun bukan salahku, mereka sih gatau tempat." Tuturku berang.

"Apa?!? C..ciuman? Sama siapa? dan Sekarang kamu terlibat, Ra, dengan salah satunya, pasti akan runyam deh masalahnya." Dania menatapku prihatin.

"Tidak apa-apa, Aku juga bukan cewe yang bisa dia injak-injak, Aku gatau siapa cewenya intinya dia bukan seangkatan kita, nanti deh kapan-kapan aku tunjukin tapi gak hari ini aku harus menjalankan hukuman dulu." Tuturku sok percaya diri.

"Oke deh aku tunggu, seharusnya kak zayn gak ngehukum kamu seberat itu apalagi ruang olahraga khan luas, ra. dan lagi pula kamu gak ngikutin mos sampe akhir, ya wajar kamu gak tau masalah aturan yang ketat di sekolah ini." Dania ikut menggerutu.

"Tidak masalah, lagipula ini kesalahanku, dan kalau mau tau peraturan sekolah selain dari komdis kemana ya?"

Aku malas melihat wajah si chameleon. cukup hari ini dia dengan sikap kejamnya yang membuatku kesal.

Aku mengalihkan topik agar gak stuck ngebahas mereka ''oh ke ruang osis aja, nanti minta penjelasan disana." aku mengangguk.

Bu atikah masuk ke kelas. kulihat dia memperhatikanku dan beberapa murid mulai tertarik dan menanyakan apakah aku tidak tau peraturan sekolah sehingga menggunakan jaket di dalam sekolah? aku berkata aku sedang sakit.

Dan dengan mudahnya bu atikah percaya, ini karena kalau aku terlihat gugup aku akan terlihat pucat dan mereka menganggapku sedang sakit.

Sungguh aneh bukan?

Ya! itulah Keunikanku, SYNDROM PUCAT.

Teman kelasku yang tadinya memperhatikanku, kini mengalihkan fokusnya ke bu atikah dan pelajaran pun di mulai.

Kelasku bukan kelas yang terdiri dari orang begajulan, tp kelasku tergolong kelas dengan siswa-siswi pintar.

Makanya mereka tidak terlalu mempermasalahkan hal yang gak penting.

Akupun gak pernah menyangka bisa masuk kelas ini. kls X.1. Aku LAURA PRATIWI DEWI, SI gadis biasa dan tak terlalu menarik.

Dibanding dengan kak abel aku bukan apa-apa. kak abel lebih segalanya.

Aku bahkan belajar mati-matian, sampai larut malam demi masuk ke sekolah, aku sempat mimisan gegara belajar terlalu memaksakan diri.

CGC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang