***
Si Cabe memapah tubuhku menuju kamar inap si gagu, kami baru saja keluar dari ruangan dokter untuk memeriksakan kondisi kakiku.
Tidak parah sih, cuman si Cabe ngotot buat meriksain kakiku, daripada aku di serang oleh kata-kata mutiara bon cabenya yang begitu pedas, mending aku ngalah.
Si Cabe membuka pintu kamar 306, kami masuk ke ruang rawat inap si gagu, si cabe memapahku sampai ke sofa.
Si Chameleon yang sedang mengobrol dengan si gagu yang masih terbaring di tempat tidur pasien, menghentikan obrolannya dan seketika fokus mereka teralihkan padaku, ketika aku mendaratkan bokongku ke sofa.
" Laura kenapa, Fal?" Si chameleon menyahut pertama kali.
"Jatuh dari tangga, biasa nih cewek ceroboh." Si Cabe mengedikkan bahunya cuek.
Si Chameleon dan si cabe menggelengkan kepalanya secara bersamaan, lalu secara serempak tertawa.
Dan aku hanya cemberut, lihatlah mereka, di saat aku lagi, tertimpa musibah seperti ini, harusnya mereka bertanya padaku, seperti :
" Laura, apa kamu baik-baik saja?", "Apa sakit?"
"Lain kali hati-hati ya laura yang manis"Mereka tetaplah Trio CGC, trio edan, trio tidak berkeprimanusiaan. bisa-bisanya mereka menjadikanku bahan tertawaan.
Aku menekuk wajahku, menekuk sampai bentuknya sudah tidak terbaca lagi.
Si Cabe menghampiriku, dia memiting leherku.
"Lah itu muka selow dong, asem banget gue lihat."
"Lepaskan, sakit bego!" aku melepaskan pitingannya, dan menjitak kepalanya.
Pletak...
"Ouch, sialan! gadis ini barbar banget, udah sakit tapi masih bisa bertenaga buat nyiksa gue, sepertinya habis ini gue perlu ke komnas HAM buat minta perlindungan Cowok." si cabe mengusap-usap kepalanya.
Si Chameleon dan si gagu malah tertawa mendengar si cabe.
" Tertawa aja terus kalian sampai telur cicak berubah menjadi telur ayam." aku menggerutu kesal melihat tingkah konyol mereka.
Seketika mereka berdehem secara bersamaan, dan mengembalikan posisi ekspresi wajah mereka seperti biasa. yaitu Datar.
"Aku besok sudah keluar, jadi kalian gak perlu lagi datang, thanks sob, udah pada datang." mereka menghampiri si gagu dan bertos ria.
Sungguh persahabatan yang begitu harmonis, "so cute." batinku.
"Aku gak nih kak?" aku mengacungkah jari telunjukku dan memperlihatkan wajah kesal.
Si Gagu menatapku ke arahku dengan wajah tanpa ekspresi." iya, ra."
Sial! ikhlas gak sih bang?.
Aku heran, bukannya tuh manusia udah berekspresi ya kemarin-kemarin?
Ahhh, aku tau!apa aku bilang pasti karena cuman geger otak makanya dia bisa khilaf padaku .Aku memalingkan wajah kesalku kearah samping.
Trio CGC kembali tertawa. Sial! aku jadi bahan tertawaan sejak tadi. Nasibku benar-benar buruk! di bully di saat kondisi seperti ini, andaikan kakiku tidak sedang sakit, mungkin sudah kulayangkan jurus jitu buat mereka.
Ini seperti sudah jatuh, tertimpa tangga pula, sungguh tragis diriku jadi bahan lelucon.
Mak lampir calling....
Tiba-tiba hpku berdering di saat aku masih kesal dengan kelakuan mereka, aku mengeluarkan hpku dari dalam tasku.
Ternyata kak abel melakukan panggilan Video call, aku sempat melirik Trio CGC yang kini terfokus padaku, lalu aku menggeser tombol hijau di layar hpku.
Wajah kak abel muncul di layar hpku.
"Dek, lagi dimana?" ucap kak abel yang sedang menatapku dari layar hpnya, aku lihat dia sedang makan cemilan.
"Di rumah sakit Kak, kenapa?" ucapku dengan wajah keheranan.
tidak biasanya kak abel menelponku lewat video call dan menanyakan aku lagi dimana,dia kenapa?
"Eh, siapa yang masuk di rumah sakit?" aku baru mau menjawab pertanyaan kak abel, si cabe sudah duduk di dekatku, memajukan wajahnya ke layar hpku.
"Woy, Bel, kapan lu balik? kita udah kangen sama lu" si cabe sudah merebut hpku.
Sial! itu hpku! kenapa dia malah main nyelonong aja !
Si Cabe menghampiri si gagu dan si chameleon, si cabe mengarahkan hpnya ke arah sohib-sohibnya.
Hp kini sudah berhenti di depan wajah si gagu, si gagu tersenyum lembut pada kak abel.
Sial! cowok sama saja! giliran sama cewek cantik saja, senyumnya murah, nah! giliran aku, tuh senyum mahalnya minta ampun!
Kulihat si gagu masih tersenyum dan mengangguk .
Duh,, kasian aku sama tuh mulut bentar lagi sudah kadaluarsa karena tidak pernah di gunakan.
Hp sudah berpindah ke si chameleon, si chameleon mengatakan pada kak abel, jaga kesehatan.
Satu kata buat si chameleon "sue!"
Bagaimana bisa dia bersikap manis seperti itu hanya pada kak abel, giliran aku, dapatnya kena semprot atau gak adu mulut terus.
Hp sudah berpindah ke depan wajah si cabe, dan si cabe mengakhiri panggilannya dengan melambaikan tangan ke layar hp.
Si Cabe menghampiriku, dan mengembalikan hpku.
Aku langsung merebutnya dengan wajah di tekuk.
"Gausah aja di kembaliin, kalian aja yang terus cerita sampai avatar memiliki rambut, mana di matikan khan aku gatau kak abel mau nanya apa tadi." aku mencerocos terus menerus dengan perasaan kesal.
si Cabe dan si Chameleon menghampiriku dan mereka mengacak rambutku, selanjutnya mereka tertawa serempak.
Sial! apa-apaan mereka!? apa maksud dari kelakuan mereka tadi? dan kenapa mereka selalu saja tertawa?
Aku mengacak rambutku di dekat si chameleon dan si cabe lalu menutup wajahku tanpa sadar karena merasa pusing dengan sikap mereka, kudengar mereka tambah tertawa terbahak-bahak.
Arghhh!!! hari ini, aku benar-benar jadi bahan tertawaan gratis oleh trio CGC!!
KAMU SEDANG MEMBACA
CGC [END]
Teen FictionLaura Pratiwi Dewi. di hadapkan pada 3 Pintu yang dinamai CGC, ke 3 pintu memiliki gembok. Dan laura memiliki kunci berbentuk bintang yang berbeda dari pemilik lain. Ada apa dengan pintu CGC?dan bagaimana misi laura terhadap pintu CGC?serta ada apa...