POV 1 "Chameleon"

11.1K 454 0
                                    

***

Perkenalkan..

Aku adalah Zayn Pratama Atmajaya.

Murid SMA SANJAYA menjuluki diriku sebagai raja Disiplin yang tidak mengenal rasa kasihan.

Mereka terlalu melebihkan sesuatu, sebenarnya aku hanya menjalankan tugas dari pemilik Sekolah, Sekolah ini memiliki aturan yang begitu ketat, aku dipercayakan memegang jabatan seorang ketua komisi Disiplin.

Dengan berbagai aturan yang telah di buat berdasarkan pasal, aku berprinsip, point berkurang, hukuman bertindak.

Seperti biasa, aku menjalankan tugasku sebagai seorang ketua Komdis, sebagai orang yang telah di percayakan melakukan tugas ini, aku tidak pernah pandang bulu untuk memberi hukuman.

Saat aku sedang berpatroli di sekitar lingkungan sekolah. Aku melihat seorang murid cewek baru saja mendaratkan bokongnya setelah memanjat pembatas sekolah.

Aku menghampirinya, dan betapa terkejutnya aku, dia adalah gadis 2 tahun laluku. Mungkin karena terlalu terkejut, kata alay keluar dari mulutku, itu karena beni yang selalu mengucapkan kata alay, sehingga aku jadi tertular tanpa sadar.

Kulihat dia terkejut, bukan hanya itu, dia berani melawanku, sungguh perubahan yang sangat drastis, kemana perginya gadis manis 2 tahun yang lalu?

Aku tidak bertemu lagi dengannya setelah kejadian dia tidak datang menepati janjinya pada hari dimana, aku juga mengetahui fakta yang membuatku membencinya.

Fakta itu membuat keluargaku hancur, aku dan ibuku memutuskan tinggal di bandung.

Kalian pasti penasaran bukan, kenapa aku bisa kembali lagi? entahlah aku juga bingung, aku hanya merindukan tempat masa kecilku, tapi saat berada di rumah itu, rasanya emosi di dalam diriku tergali kembali.

Saat kembali, aku jadi terlihat lebih sering bersama abel, sehingga setiap orang menganggap kami pacaran.

Kami hanya seorang sahabat, ya! karena olokan setiap orang, aku dan abel menanggapi mereka dengan candaan bahwa kami memang pacaran, nyatanya, aku tidak pernah pacaran dengan abel.

Abel juga telah menyukai seseorang sejak Lama. aku hanya ingin membantunya dekat dengan orang itu, tapi rasanya tidak ada perkembangan, abel dan orang itu, benar-benar memiliki kepribadian yang bertolak belakang.

Kembali pada laura, gadis kecil pemberontak itu, ingin pergi begitu saja. tapi Aku tidak akan pernah membiarkan tikus kecil lolos begitu saja.

Aku memberikan hukuman padanya, jelaslah! dia harus sadar kalau sekolahan ini, memiliki aturan.

Ternyata, laura si gadis pemberontak tidak mudah kuhadapi, dia sering mengajakku adu mulut, benar-benar melelahkan menghadapi gadis ini.

Walaupun aku masih membencinya, aku juga merindukan gadis manis yang sering bersamaku dulu, tapi lihatlah sifatnya bertumbuh menjadi sifat pemberontak, dan itu membuatku semakin membencinya.

Tidak hanya sampai disitu hari berikutnya pun dia masih melakukan pelanggaran, memakai atribut yang melanggar aturan, dan betapa bodohnya gadis ini, dia memakai kaos kaki berbeda yang membuatnya menjadi bahan lelucon di antara anggota komdis yang sedang berpatroli.

Aku sengaja menambah hukuman buatnya, agar dia bosan mencari masalah, dengan melanggar aturan.

Tapi dia tetaplah gadis pemberontak yang nakal, saat bertemu, dia sedang lari-lari di koridor sekolah, seperti sedang di kejar setan, aku jelas marah, sungguh kekanakan sifatnya.

Dan kalian tau? kami berakhir dengan adu mulut, karena aku tidak mau memperpanjang masalah, aku menyuruhnya mengantar berkas yang harus di serahkan ke ketua osis.

Aku aneh? entahlah, rasanya jika bersama laura, kepalaku rasanya mau meledak, dan siap mengeluarkan letupan asap yang mengepul di atas kepalaku.

Aku juga pernah menyuruh laura mengangkat box yang berisi dengan barang sitaan, laura jelas marah karena aku menyuruhnya buktinya dia sengaja menghentakkan box, tapi aku tetap cuek.

Namun, saat dia keluar dari ruanganku aku tidak bisa berhenti tersenyum, wajah kesalnya sungguh lucu di pikiranku, bahkan dafa sampai heran melihatku tersenyum seperti orang yang sedang dirasuki makhluk gaib.

Aku juga mengetahui satu fakta, laura suka berdiri pada malam hari, di balkonnya.

Laura, gadis itu sungguh aneh, banyak hal aneh pada dirinya.

Dia suka berbicara sendiri dan menatap langit.

Dia suka mengacak rambutnya entah karena apa?

Dia juga suka mencak-mencak di balkon ketika aku melihatnya di balik tirai, dia aneh tapi lucu nan bodoh.

Namun, laura juga gadis berani dan dewasa, sungguh komplit sifat anehnya.

CGC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang