Bab 11

13.1K 568 3
                                    

***

Sudahlah apa yang ku pikirkan tadi hanya membuatku sakit kepala, aku kembali fokus, pada pelajaran yang sudah berlangsung, yang masih di ajar oleh ibu atikah tentang reaksi asam basa, yang cukup menguras otak.

Jam 10.00

pelajaran telah usai, aku berencana ke ruang olahraga menuntaskan hukumanku. dan berikutnya ke ruang osis, huftt,,,, hari yang sangat panjang.

***

Di ruang olahraga

Aku membersihkan seluruh ruangan olahraga mulai dari ruangan bola volly, renang dan terakhir .... ruang basket. aku menghela napas.

Dari sekian banyak ruangan olahraga, kenapa sih mesti ada yang namanya ruangan olahraga Basket? yang paling kubenci dan sangat berantakan!?!?

Apa siswa-siswi disini PEMALAS?!

Aku melangkah memungut bola basket dan kumasukkan ke keranjang. dan saat tiba di depan kursi penonton aku melihat seseorang sedang tertidur dengan topi yang menutupi wajahnya.

Aku berjongkok, sebenarnya aku tidak niat berjongkok seperti ini, niat awalku hanya ingin mengambil bola basket di dekatnya.

Namun, rasa penasaranku lebih besar katakanlah aku Miss kepo.

Kubuka topinya perlahan. dan.....

B.O.M.

Dia si cabe mesum! Camkan.

Aku mematung sesaat, kuperhatikan dia sedikit lumayan tampan.

Nggak, nggak, nggak! dia amat sangat jelek.

Sebelum dia terbangun aku harus bergegas.

Aku membalikkan badan dan saat ingin melangkah, dia mencekal pergelangan tanganku. MAMPUS!

Kunormalkan Sikapku, Aku Takut Sindromku muncul.

Aku berpura-pura batuk untuk mengurangi sedikit kegugupanku. selanjutnya, "Bersikap biasa laura'' aku menyemangati diriku.

" Lepaskan Kak!" Ujarku menatapnya nyalang seraya mengeraskan volume suara dan mencoba melepaskan diri darinya. Toh, Percuma berbicara lembut padanya.

" Lu ngebentak gue? lu berani juga ternyata," Ujarnya diiringi Nada tertawa. Dia melangkah ke depanku, Aku mundur dan dia melangkah lagi sampe aku mentok di dinding.

Aku terjebak di antara kedua tangannya, aku gak bisa menghindar.

Sial.

"M...Mau n...g..apain K..ak?" kurutuki kebodohanku yang berucap terputus-putus, Aku terlalu gugup, Kakiku rasanya seperti jelly.

" Gue mau mencium lu, nanggung yang kemaren." Dia menyunggingkan senyum khasnya dan baru kusadari dia memiliki lesung pipi.

Oke! laura stop memperhatikan wajahnya! nyawa kamu terancam! kugelengkan kepalaku.

"Kenapa lu geleng-geleng? Ah, gue tau, lu takut? muka lu aja pucat kayak orang berpenyakitan jangan bilang, first kiss lu?"

Aku terdiam. Gotcha. rahasiaku terbongkar. Aku menunduk.

Dia tertawa. aku mengangkat alisku. dia memegangi perutnya sambil tertawa. karena kesal, aku menginjak kakinya. Dan aku kabur. Rasakan!

"Keparat!" Kudengar dia berteriak.

Aku berlarian sangat kencang, sampai ke depan dan terus berlari takut dia mengejarku.

Dan tiba-tiba...

bugh...

aku terjatuh dan kulihat aku bertabrakan dengan.............

Chameleon? kak zayn? astaga! kesialan apa lagi ini?!

"Maaf," Ujarku menunduk takut.

" Kamu itu lari-lari gak jelas kayak gini melanggar.....Aku memotong kalimatnya, cukup sudah aku mulai bosan!

"Apalagi kak hukumanku!? kayaknya kak zayn suka banget menyiksaku, apa yang tadi belum cukup!? semua kewajibanku karena melanggar aturan sudah ku selesaikan, sekarang katakan kakak mau menyuruhku membersihkan yang mana lagi!? kak zayn pikir aku robot!?" Aku meredam emosi yang berkepul diatas kepalaku.

Sumpah setiap bertemu dengan kak zayn, selalu berakhir seperti ini emosi dan hatiku terkuras habis.

Dia berkedip sekali dan kembali memasang wajah datar.

"Kalau tau bakal terus di hukum kenapa melanggar? kamu tau sekolah ini bukan sekolah biasa bukan? disini terkenal kedisiplinanya L.A.U.R.A,kamu bersikap seperti bukan pelajar tapi anak TK yang gak tau apa-apa! apa kamu tidak malu kakakmu melihatmu seperti ini, kamu berbeda dengan kakakmu!?" Dia membentakku Cukup keras.

Stop it! dia sudah keterlaluan dan aku gak suka di banding-bandingkan dengan kak abel oleh spesies seperti dia.

"Udah kak?

1. Aku masih baru jadi tidak tau aturan dan karena itu, aku berniat memperbaiki sikapku, yang menurut kak zayn memalukan, dengan cara meminta penjelasan di ruang osis karena mustahil bagiku meminta penjelasan ke komdis, apalagi komdisnya dengan seenak jidat memberikan hukuman, iya aku tau, aku salah! karena itu, aku ingin tau apa aja yang gak boleh siswi seperti aku lakukan!

2. Apa tadi kata kak zayn? aku berbeda dengan kak abel? iyalah, aku berbeda! sangat berbeda, kak abel adalah kak abel yang sempurna dan aku adalah aku yang biasa,

Terus kenapa!? kenapa aku harus jadi kak abel disaat aku adalah diriku, katakan kenapa aku harus jadi orang lain kak!?

Kami memang jelas berbeda dan apa kak zayn punya hak memaksa orang lain agar terlihat sempurna seperti kak abel? hanya karena aturan, kak zayn membandingkanku!? stop it kak! aku mengerti aku salah tapi kak zayn jangan pernah membandingkanku karena kami dua orang yang berbeda!''

Itu kalimat terpanjangku yang diikuti emosiku yang membara, entah kenapa aku membenci kak zayn membandingkan kami.

Ku lihat kak zayn, menghela napas.

"Antarkan," ucapnya, memberikan tumpukan kertas berlogo osis kepadaku. setelah itu dia berlalu.

Hey!! Apa-apaan itu?!!

Dia tiba-tiba menyuruhku! Setelah membandingkanku.

SEE, HE IS MISTERIUS tadi marah-marah sekarang bossy. aku sungguh tidak tau jalan pikiran kak zayn.

Aku penasaran ada apa sebenarnya dengan kekasih kakakku itu? jangan bilang dia masih mempermasalahkan kejadian 2 tahun lalu?

Aku sudah sangat menderita kak... jika itu yang kakak mau....

Aku menatap punggungnya menjauh dengan raut wajah sedihku.

CGC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang