***
Kak abel membuka gorden, sinar matahari menyinari mataku, aku terbangun, mengucek mataku.
"Pagi kebo! bangun gih yang lain sudah menunggu di bawah!" aku mengangguk patuh.
Rasanya udara di puncak villa ini menelusuk setiap inci tubuhku. sungguh dingin.
Aku telah selesai mandi dan mengenakan pakaian lengkap dengan jaket tebal dan juga syal.
Aku menuruni tangga, aku melihat trio CGC di ruang makan, kak abel serta ibu si cabe.
"Cuit cuit... dan inilah dia ratu lelet kita telah tiba si miss minion." si cabe bertepuk tangan.
Semua orang tertawa, bahkan ibu si cabe tersenyum mendengar anaknya yang sedikit lagi merangkap jadi cabe setan.
Aku telah tiba dengan perasaan dongkol, aku mengarahkan dua jari, dari telunjuk kananku dan tengah ke mataku lalu kuarahkan ke arahnya dengan menatapnya tajam.
Dia terdiam seketika, si gagu menepuk bahunya sebanyak tiga kali.
Si cabe menunduk lalu bernada sok sedih "miss minion garang, atut gue."
Aku cemberut, semua tertawa melihat tingkahku kecuali kak abel yang hanya diam dari tadi semenjak aku tiba disampingnya.
Ada apa dengan Kak Abel?
Setelah semua selesai makan, kami menuju ke kebun teh.
Kak Abel bertransformasi lagi menjadi gadis cerita, sekarang dia sudah berdiri diantara trio CGC, mereka sejak tadi sibuk berfoto, mereka juga mengajakku namun kutolak, aku tau ini momen kebersamaan mereka.
Aku, laura Pratiwi dewi, hanya pemeran pendukung dalam cerita mereka, aku tidak berniat menjadi pemain utama! tidak sama sekali! karena aku suka melihat kakakku tertawa seperti itu, semoga aku bisa terus melihatmu tertawa kak abel.
"Kakak-kakak aku duluan pulang ya? aku mau itu, biasa panggilan alam melanda sepertinya aku masuk angin gara-gara disini udaranya dingin... brrrr." ucapku menggosok tanganku lalu meniupnya.
Trio CGC lalu mengangguk diikuti kak abel.
Aku berjalan sendiri rasanya badanku agak lemas hari ini, apakah karena perjalanan dan udara disini? entahlah.
Aku butuh istirahat, aku melangkah menuju Villa.
Saat sampai villa aku hanya duduk di sofa rasanya sangat lemas, saat aku ingin berdiri mengambil air minum penglihatanku tiba-tiba buram, kepalaku rasanya pusing, aku melihat pintu terbuka seketika itu juga, aku pingsan dipelukan seseorang tanpa melihat wajahnya, aku hanya merasakan elusan di wajahku, setelah itu, aku sudah tidak sadarkan diri lagi.
***
Aku membuka mataku, di sampingku sudah ada si gagu.
Jadi yang memelukku tadi adalah si gagu?
Dia tersenyum lembut padaku, "sudah sadar? apa kamu baik-baik saja?"
Aku mengangguk.
Kak Abel datang bersama si chameleon, dan si cabe.
"Dek, kamu baik-baik saja?"ucap kak abel khawatir setelah duduk duduk di samping tempat tidurku, si gagu sudah berdiri dari posisi duduknya digantikan kak abel.
"Aku sudah baikan kak, tidak perlu khawatir seperti itu." aku tersenyum di balik wajah lesuku.
Kak Abel menyelimutiku.
"Kak, aku mau istirahat lagi, rasanya aku mengantuk lagi." kak abel hanya tersenyum, dia mengelus kepalaku lalu berdiri setelah itu dia keluar.
Si Chameleon menghampiriku "cepet sembuh, rasanya kalo kamu lesu dan tidak memberontak itu malah semakin aneh." dia tertawa. aku menatapnya tajam. dia berdehem lalu melangkah pergi.
Dasar aneh!
Kini giliran si gagu, dia hanya berdiri lama, aku mengangkat alisku.
Dia kenapa?
"Cepet sembuh,ra." si gagu beranjak keluar dengan langkah cepet.
Lah, cuman mau ngomong gitu pakai acara berdiri lama ? astaga! dia emang si gagu!.
"Hey, ngapain masih disini kak?" dia tersentak kaget.
Lah ini si cabe ngapain melamun dari tadi?
"Miss minion cepet sembuh, lu rese kalo lagi sakit." ucapnya sambil tertawa.
Lah, si cabe sialan!maksud perkataannya apa?
Aku menghela napas, aku kembali tidur.
Ada apa dengan diriku hari ini?kenapa rasanya badanku begitu lemas?udara disini menguras tenagaku.
Aku terbangun ketika jam menunjukkan pukul 10 malam.
Kak Abel sudah tidur, aku keluar dari kamar, lalu membuka pintu di belakang, aku duduk menatap langit, duduk di tempat yang sama dengan yang kemarin.
"Hey, ngapain di luar malam-malam?" aku membalikkan badan.
Oh, ternyata Di Gagu.
Dia duduk disebelahku, dia membuka jaketnya lalu menyelimuti tubuhku.
"Kamu terkena hipotermia tadi siang, mending kamu masuk, kamu lagi sakit." dia menatapku datar dan garang.
Aku terdiam. oh, apa aku bilang cuaca disini benar-benar buruk buat kesehatanku!
"Ra?" oh! astaga tatapannya itu bener-bener horor dan mencekam.
"Iya kak, iya ini mau masuk," aku bergegas ke dalam.
Saat ingin membuka handle pintu tiba-tiba pintu terbuka dan kakak lampirku menghampiriku, "astaga laura kakak cariin dari tadi, malah disini, ayo masuk, kamu itu yah, udah sakit masih saja berkeliaran." kak abel menarikku masuk.
Sebelum itu, dia melihat jaket yang melekat di tubuhku, dia kemudian terdiam dan dia menatap si gagu dari kejauhan.
"Kak?" kak abel tersentak.
"Oh hey, iya, ayo kita masuk." dia tersenyum lembut.
Kak Abel memegang tanganku, membawaku masuk kedalam menuju kamar.
Oh astaga! aku lupa mengucapkan terima kasih pada si gagu! lain kali saja, semoga aku tidak lupa.
#sejauh ini, menurut kalian story ini gimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
CGC [END]
Teen FictionLaura Pratiwi Dewi. di hadapkan pada 3 Pintu yang dinamai CGC, ke 3 pintu memiliki gembok. Dan laura memiliki kunci berbentuk bintang yang berbeda dari pemilik lain. Ada apa dengan pintu CGC?dan bagaimana misi laura terhadap pintu CGC?serta ada apa...