***
Aku menaiki motor gedenya. Huft kenapa setiap cowok suka motor gede?! Aku membenci cowok yang menyukai motor gede.Motornya melaju pelan, kami berhenti di suatu lapangan besar dengan sekumpulan remaja.
Aku turun, dan si cabe maksudku, kak naufal, aku sudah terbiasa memanggilnya cabe, aku harus terbiasa memanggilnya kak naufal nanti takutnya keceplosan dan menambah masalah lagi dengannya.
Kami berjalan ke kursi penonton, dan kulihat cewek yang pernah berciuman dengan si cabe.
Dia tersenyum ke arahku. Wah, aku pikir dia cewek kejam seperti di wattapad yang kubaca, gadis lain yang bersama pacarnya pasti bakal ngejambak gadis itu sampe botak!!.
Aku ngeri memikirkannya.
Tapi tunggu dia malah tersenyum ramah padaku dan awal pertemuanku dengan gadis itu, dia membantuku bukan?mereka pacaran atau gimana sih?
Ke kepoanku mulai beraksi!.menyebalkan.
''Hai na, lu udah lama?'' kak naufal menghampirinya dan cipika-cipiki.
Ingin rasanya aku berteriak bahwa di depanmu ada anak masih di bawah umur!. Berasa obat nyamuk.
"Gak kok fal, lu bawa gadis imut ini?" katanya menggoda kak dafa.
"Iya, pembokat gue ini," katanya tersenyum senang. Kayak menang lotre.
Sialan! Aku dikatain pembokat. Aku hanya diam. Malas mengajaknya debat. Si cewek itu menghampiriku.
"Gue, sebelumnya belum kenalan sama lu khan?terakhir kita bertemu di ruangan olahraga dengan kondisi yang buruk." Dia tertawa pelan, sungguh cantik.'' Maaf ya, kemarin lu harus ngelihat hal buruk, ini gara-gara naufal tidak tau kondisi, gue udah memperingatkan. Kenalkan nama gue dinara Septiani, panggil aja ara," katanya menyodorkan tangannya.
"Gue, laura kak. Senang berkenalan dengan lu kak, dan untuk tadi gausah di jelasin kak gpp lagipula aku hanya orang lain." aku menjabat tangannya.
Aku bisa mengkondisikan diriku, saat orang memakai kata lu-gue, aku pun sebaliknya. Begitupun saat menggunakan aku-kamu.
Dia tertawa, "Bagus lu sadar diri," ucap si cabe alias kak naufal dengan pedasnya.
Kak ara menyikut perutnya. Dia berhenti tertawa. Dan giliran kami tertawa. Aku dan kak dinara duduk di kursi penonton, di lapangan kulihat arena balap.
Oh, jadi si cowok cabe ini menyukai balapan liar? Sungguh perilaku buruk. Berapa banyak sih sisi lain dari manusia bertopeng itu? si CGC.
Aku geleng-geleng tak habis pikir.
"Kenapa geleng-geleng?sakit kepala dek?" katanya duduk di sampingku.
"Tidak apa-Apa kak" dia hanya mengangguk, pandanganku bukan lagi pada orang di sampingku, kak ara, tetapi pada seorang cowok yang menunjukku dari arah lapangan.
Dan kulihat amarah kak naufal memuncak, lalu kudengar teriakan cowok yang tidak kutau siapa namanya.
"Lu takut?haha pengecut." cowok itu meludah ke samping, meremehkan kak naufal yang berada di depannya.
"Gue gak takut sialan!baik, kalo lu kalah jangan pernah menunjukkan batang hidung lu lagi." Ujar kak naufal keras.
Kak naufal menghampiriku, kulihat baru pertama kali ini, dia memasang wajah lelah.
"Lu ikut gue," Katanya. aku mengikutinya. Kak ara mencekal tangan si cabe.
''Jangan Fal, kasian. Gue tau pasti dia gak pernah ikut balapan liar,'' Kata kak ara tidak tega.
''Lu gak usah ikut campur, gue pengen ngebuktiin pada si brengsek alex kalo gue bukan pengecut," Tuturnya dengan raut marah.
Oh, jadi nama cowok itu alex.
Aku melihat kemarahan yang amat begitu besar dari wajah kak naufal, jika sudah begini keberanianku pasti menciut. Aku takut dia akan melakukan hal parah terhadapku, kak ara saja yang notabennya pacarnya mungkin?dia dimarahi, apalagi aku yang bukan siapa-siapanya bisa jadi di sembelih langsung, jika berani berkutik.
Kak ara mengalah, dan mundur duduk di kursi penonton.
Motor berjejer. Aku sudah menaiki motor si cabe. Dan kulihat bendera di angkat. Boom.....motor melaju dengan sangat cepat.
Aku takut, aku memegang perut si cabe dengan sangat erat.
Menutup mataku, ya tuhan, apakah ini akhir hidupku, mama, papa, kak abel, maafkan laura, laura jadi gadis malam?" ucapku ngawur. tanganku memeluk erat tubuh kak Naufal.
Kulihat si cabe menurunkan kecepatan motornya.
apakah aku masih hidup?
Ogeb! Kamu masih hidup. Masih menghirup oksigen. Syukurlah. Mama, papa, kak abel,aku tidak jadi mati.
Kulihat si cabe melaju pelan sampe garis finish dangan posisi paling belakang.
alex dan sekumpulan temannya tertawa dan bertos ria.
''You loser, pengecut.'' mereka tertawa meremehkan. Ku lihat kak naufal hanya diam.
Apa ini?dia mengalah demi aku? Ahh jangan ke GR-an. Ntar jatuhnya sakit.
Kulihat teman2 kak naufal menghampiri kami dan juga kak ara.
"Gak masalah bro, hal tadi udah bener kok," kata salah satu temannya. Yang lain mengacungkan jempol. Ternyata mereka kocak juga. Aku refleks tertawa melihat wajah kocak mereka.
Kulihat Kak Naufal tersenyum samar.
Eh?
"Gue anterin cewek boncel ini dulu pulang, takutnya besok dia kena hukuman lagi, bray, minum ada di ara." kulihat yang lain mengangguk.
What cewek boncel!? Dan dari mana dia tau kalo aku sering di hukum oleh komdis? Ya, mereka khan temen. Wajar, tapi bukankah kak zayn si chameleon jarang bercerita setauku.
Kutarik perkataanku yang memulai memanggilnya Kak Naufal, dia tetaplah si Cabe Mesum.
KAMU SEDANG MEMBACA
CGC [END]
Teen FictionLaura Pratiwi Dewi. di hadapkan pada 3 Pintu yang dinamai CGC, ke 3 pintu memiliki gembok. Dan laura memiliki kunci berbentuk bintang yang berbeda dari pemilik lain. Ada apa dengan pintu CGC?dan bagaimana misi laura terhadap pintu CGC?serta ada apa...