Bab 53

10.4K 431 3
                                    

***
Aku menuruni tangga sambil mengeret koperku.

Kulihat kak abel sudah menungguku di bawah, aku lupa mengatakan jika kak abel dapat jatah libur seminggu untuk pulang.

Hari ini, aku dan kak abel akan ke puncak villa milik si cabe, trio CGC menunggu kami disana, ternyata ibu si cabe memiliki beberapa villa di jakarta, tapi mengapa saat di mobil, si cabe tidak mengatakan apapun?

Mungkin dia gak mau berniat sombong laura!.batinku.

Aku dan kak abel, bersalaman kepada orang tua kami, mang sukijan memasukkan koperku dan kak abel ke bagasi mobil.

Aku sudah berada dalam mobil bersama kak abel, mang sukijan menyalakan mesin mobil, lalu meninggalkan pekarangan rumah.

Karena keadaan yang sangat sunyi di dalam mobil, aku menutup mataku dan berkelana ke alam mimpi.

Aku merasakan sapuan di pipiku, aku membuka mataku.

Lalu aku mengucek mataku, aku mengedarkan pandanganku.

Oh, ternyata sudah sampai.

"Ayo Dek, kita turun." ucap kak abel tersenyum ke arahku.

Aku mengangguk.

Aku turun, mang sukijan sudah menurunkan koper kami, aku mengambil koperku yang bergambar minion.

Aku sangat suka sesuatu yang berbau minion, entahlah aku hanya merasa si minion pendek itu benar-benar imut dimataku.

Ibu si cabe datang menghampiriku, aku bersalaman, kak abel juga ikut bersalaman.

Ibu si cabe menuntun kami memasuki villa yang sangat megah itu, lalu dia menunjukkan kamarku dan kak abel, kami memutuskan sekamar saja.

Aku menyimpan pakaianku kedalam lemari, kak abel sudah keluar dari kamar mandi, aku masuk ke kamar mandi, membersihkan badanku yang terasa lengket.

Saat aku keluar, ternyata kamar sudah kosong.

Kemana kak abel?

Aku berjalan ke luar kamar, dan mencari kak abel serta Trio CGC yang belum kulihat sama sekali semenjak kami tiba.

Sungguh luas villa ini, bahkan dari tadi aku capek memutari rumah sebesar ini.

Aku bertemu dengan pelayan di villa ini, dia menunjukkan dimana tempat Trio CGC dan kak abel sedang berada.

Aku mengikuti intruksinya, lalu aku sudah berada tepat di pintu keluar yang berada di belakang, aku membuka pintu tersebut.

Ternyata Villa ini memiliki pekarangan yang begitu luas, aku keluar dari pintu belakang, sekarang aku melihat trio CGC dan kak abel.

Kak abel duduk di antara si cabe dan si gagu, mereka sedang berbincang dan tertawa entah karena apa.

Sedangkan si chameleon sedang memanggang. aku menghampiri chameleon.

Aku melewati bangku mereka.

"Kak, ada yang perlu laura bantu?" ucapku setelah berada di sampingnya.

"Gausah, kamu duduk aja, lagian jika kamu bantuin malah gosong ntar." ucapnya dengan nada mengejek, aku cemberut.

Sial! mr. chameleon perfectionis!

Aku duduk, di depan si gagu, cabe dan kak abel.

Mereka tertawa melihatku yang cemberut setelah si chameleon mengusirku dengan nada mengejek.

"Astaga dek, itu muka jangan digituin ihh, malah lucu, dia menarik pipiku." aku menatap kak abel tajam.

"Kak! jangan tarik-tarik sakit! ini pipi bukan bakpao." mereka serempak tertawa.

CGC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang