***
"Kak, apa kakak masih sering keluar malam untuk balapan ?" Ujarku masih dalam keadaan menunduk menyembunyikan Semburat merah yang menjalar di sekitar pipiku."Belakangan ini sudah jarang, Kenapa?"
"Tidak kak, aku hanya bertanya," Tuturku tersenyum senang.
"Hey, lu Ngapain dah daritadi nunduk saat bicara sama gue? gak ada cowok tampan disitu tapi disamping lu yang lu anggurin," Ucap si Cabe dengan pedenya.
Seketika aku langsung melirik kearahnya.
"Apa sih! gue pergi dulu, soalnya bentar lagi masuk jam pelajaran terakhir, Bye! gue harap setelah ketemu lu lagi, Kadar Narsis lu udah berkurang," Tuturku, menutupi rasa malu, aku ingin Melangkah menuju pintu Keluar.
" Neng." Aku langsung membalikkan badan.
Astaga! Apalagi sih!!!
Sebuah lemparan berhasil kutangkap dengan sigap, Ketika kulihat ternyata sebuah kunci motor.
Untuk apa? Pikirku dalam hati, Aku menatap kuncinya motornya.
"Gue mau lu yang simpen dan kasih gue pas jam pulang sekolah, Karena gue gak mau Lu pulang duluan, Awas saja sampai lu bawa pulang kunci motor gue, Gue Jamin nama lu bukan laura lagi," Ucapnya berdiri seraya melipat kedua tangannya.
Cih, lihat gaya tuan kita itu!
" Trus, Kalau nama gue bukan laura lagi, siapa dong?" tanyaku penasaran.
" Naufal girlfriend." Dia malah terkekeh.
Sial! Dia malah terkekeh, selalu saja ngomong gitu seakan aku itu adalah miliknya namun itu hanya ilusi bagiku disaat aku mulai berharap, ucapannya tidak lebih dari sekedar Candaan.
Aku membalikkan badan dengan perasaan Jengkel, Kudengar dia memanggil namaku, namun tidak kupedulikan, siapa suruh suka main-main sama perasaan orang!
***
Sekarang Jam pulang sekolah, aku menuju parkiran.
Aku menyodorkan Kunci motor tepat didepannya yang sudah duduk dimotor dengan tampang sok coolnya.
"Naik! No Bantah, No Coment, become a calm girl!" Titahnya, Ketika aku ingin berbicara.
Aku naik dengan raut wajah masam, entah kemana cowok tengil ini mau membawaku.
Astaga! Ternyata Dia membawaku ke arena Balapnya, Untuk apa? Balapan lagi? tau gitu aku gak usah ikut saja.Aku membatin, terkejut saat sudah sampai diarena balap.
" Tunggu di kursi penonton." dia memarkirkan motornya, aku berjalan ke arah kursi penonton.
Aku mendaratkan bokong, Apakah Si Cabe sangat suka balapan? Aku tau risiko balapan sangat besar, Nyawa sebagai taruhannya, ngeri saja membayangkannya, Sehingga tadi di ruang olahrga basket, aku bertanya padanya.
"Neng, Turun!" dia berteriak keras dari arah bawah, kulihat dia sudah lengkap dengan jaket, Helm, Dan motor Balapnya.
Mau ngapain dia? Jangan bilang dia mau ngajakin Balapan? Sial! dia tidak tau apa!? aku masih trauma pas dibonceng ugal-ugalan oleh Si Vano!
Dia menyodorkan helm padaku, Aku tidak menerimanya dan menggelengkan kepalaku, kata dia, aku harus menjadi cewek Kalem.
Dia memberikan helm secara Paksa, alhasil kuterima dengan dengan mata terbelalak kaget.
"Naik!" Dia berucap dengan nada perintah yang tidak bisa diajak nego lagi.
Aku kembali menggelengkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
CGC [END]
Teen FictionLaura Pratiwi Dewi. di hadapkan pada 3 Pintu yang dinamai CGC, ke 3 pintu memiliki gembok. Dan laura memiliki kunci berbentuk bintang yang berbeda dari pemilik lain. Ada apa dengan pintu CGC?dan bagaimana misi laura terhadap pintu CGC?serta ada apa...