Bab 24

10.6K 473 1
                                    

***

Esok harinya, Aku sudah berada di gerbang sekolah menggunakan kacamata, karena aku menangis hebat semalaman dan mengakibatkan mataku bengkak.

Tadi pagi mama, papa dan kak abel heran melihatku menggunakan kacamata tapi aku mengatakan kalau aku sedang sakit mata. Padahal kacamata yang kupakai sekarang, untuk menyamarkan mata bengkakku.

Penampilanku sedikit berubah, dengan rambut yang kubiarkan tergerai, biasanya aku suka menguncirnya, tapi tidak dengan hari ini.

Seperti biasa komdis berpatroli di depan gerbang.

Aku lolos. Untungnya juga, hari ini bukan si chameleon yang berjaga.

Aku malas ke kelas, dan sekarang menuju ke atap. Sampai disana aku membuka kacamata lagipula sudah tidak ada orang.

Aku merentangkan tangan seraya menutup mata.

Tiba-tiba kurasakan sesuatu  menempel dipipiku.

Aku membuka mata, lalu melirik pipiku. Ternyata sebuah permen lollipop, dengan cepat aku membalikkan badan.

Bukankah tadi tidak ada siapa-siapa di sini? dari mana munculnya setan ini? Dan hey, Apa-apaan sih si cabe ini, dia pikir aku anak kecil apa!? aku menunjukkan ekspresi kesal.

Dia tertawa. Kenapa sih setiap bertemu CGC, pasti aku jadi bahan tertawaan?

"LUCU?"

Dia mengangguk,"PUAS?" sambungku kesal.

"Belum'' ujarnya, aku mengangkat alis.

Dia melanjutkan ucapannya "lu aja belum muasin gue, gimana gue mau puas." dia mulai ngawur. Aku mengertakkan gigiku.

Bastard! mesum! cabe! HUFT

Aku melangkah, ingin menjauh.

''Eh, lu ingat beberapa hari yang lalu,lu ngasih gue permen?" Aku mengangguk. ''Itu gantinya." Aku memegang permen lollipop yang tertempel di wajahku tadi dengan perasaan kesal, Dia membentuk segi empat dari jarinya di hadapanku, seolah sedang meneliti "mata bengkak, penampilan kacau, wajah tidak ada manis-manisnya, kategori wanita terjelek yang pernah ada di hadapan Gue." Dia mengarahkan jari bentuk segi empatnya dari bawah sampai ke atas kepalaku.

Sialan, aku gak butuh penilaian! penghinaan banget dasar cabe.

Aku melangkah dan menjewer telinganya, biarkan saja putus sekalian. Sebodoh!

"Sakit bego!" dia melepaskan tanganku.

"Gue gak butuh penilaian lu." aku menunjuk tepat mukanya.

Dia malah tertawa. Perasaan aku hanya menjewernya deh, tapi sepertinya bikin dia otaknya geser?orang tuh ya, kalo di jewer malah kesakitan, ini malah tertawa! Aneh.

"Terakhir ketemu, lu belum ngasih nomer hp ke gue."

dia masih saja ingat, sih.

Aku memberikan ponselku padanya dan kulihat dia menyimpan nomor hpnya.

Detik berikutnya dia melangkah pergi dan bersiul.

Ga jelas!

pandanganku tertuju pada layar hp, aku penasaran nama apa yang dia ketikkan untuk menyimpan nomornya.

Sial!

Kalian tau? Dia menyimpan nomernya di hpku dengan nama apa coba?

Manusia penyelamat!!!Penyelamat dari hongkong!?

langsung saja aku ganti lagi namanya di hpku menjadi cabe setan!

CGC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang