Bab 55

10K 425 4
                                    

***

Hoam.....

Aku menguap, jam berapa sekarang?

Aku melihat jam ternyata sudah menunjukkan pukul 7, astaga telat!!!

Aku berlari ke kamar mandi dengan cepat, sekarang aku berada di rumah setelah dari liburan di puncak villa, terakhir kondisiku ngedrop, aku memutuskan pulang, lagipula liburan hanya dua hari saja.

Sekarang aku sudah selesai dengan ritual mandiku, memakai seragam dengan tergesa-gesa, tidak kupedulikan lagi penampilanku, aku harus cepat sebelum si chameleon memberiku point dan berakhir menghukumku.

Aku berlari menuruni tangga.

"Non, ini...." kakiku terhenti saat berada di ujung menuju pintu keluar, aku mengarahkan tanganku kedepan dengan menunjukkan lima jari menyuruhnya berhenti.

Minten hanya menggaruk kepalanya, aku berlari cepat menuju halte, aku duduk sembari menunggu bus datang.

Seorang cewek duduk disampingku, dengan seragam yang sama denganku, dia mengunyah permen karet, dia tersenyum padaku, aku juga tersenyum padanya.

Bus telah tiba, aku masuk dan duduk di depan, cewek tadi duduk di belakang dengan headseat di telinganya.

Bus tiba di pemberentian terakhir yaitu halte dekat sekolahku, aku berlari menuju gerbang kulihat si chameleon tengah berdiri di gerbang sekolah.

Setelah ini, aku jamin nyawaku akan dibabat habis oleh si chameleon.

Aku telah tiba di gerbang sekolah.

Si chameleon menggoyangkan ujung jari telunjuknya kedepan dan kebelakang, menyuruhku kehadapannya.

Wajahnya sangat datar.

"Kamu telat lagi? baru beberapa hari yang lalu kamu tidak telat, sekarang kamu telat lagi laura? kamu benar-benar ingin dikeluarkan di sekolah ini?." ucapnya bernada kesal.

"Selamat laura! karena pointmu menjadi 30, kau senang buk....."

Saat ingin melanjutkan ucapannya seseorang telah tiba disampingku, tiba-tiba aku dan si chameleon mengarahkan pandangan kepada orang yang disampingku, ternyata cewek di bus tadi.

Dia mengorek kupingnya menggunakan jari lalu meniup jarinya.

Dia maju kehadapan si chameleon. "sttt" dia menyentuh bibir si chameleon menggunakan jari." udah jangan marah bebs,berisik amat bebs pagi-pagi, lu cakep-cakep tapi suara mirip singa lapar,kasian cewek itu lu babat habis, gue aja aja ngeri"

Si Chameleon melepaskan jari si cewek yang menempel di bibir chameleon dengan kasar, si cewek itu bahkan mengunyah permen karet di hadapan chameleon, sedangkan aku masih membeku di tempatku.

Ini cewek berani amat sama si chameleon, salut aku, aku jamin chameleon akan membunuh kami berdua setelah ini.

Si Chameleon menghembuskan nafasnya.

"Bagus,sekarang tambah cewek pemberontak lagi, kamu siapa ha?! ini sekolah, bukan tempat buat orang sepertimu." chameleon mulai emosi.

"Yaampun bebs, bilang dong daritadi kalau mau tau nama gue, kenalin gue adenna, murid pindahan kelas X.1, no.hp gue mau gak bebs?" adenna berucap santai sambil mengunyah permen karet, aku cekikikan.

Gadis ini sungguh somplak, aku tau si chameleon bakal kewalahan ngadepin nih cewek. si chameleon menarik lenganku dan lengan si cewek tadi. kami diseret menuju ruang olahraga basket.

Tanganku dan si cewek tadi di hempaskan ketika sudah berada di depan pintu ruang olahraga basket.

"Karena kalian melanggar aturan, dan sudah sangat telat, kalian harus membersihkan semua ruangan olahraga tidak ada secuil nodapun yang boleh terlihat, dan lu cewek sinting jangan panggil gue bebs lu, dasar lu cewek jones!." si chameleon meninggalkan kami berdua dengan tampang melongo.

Selanjutnya aku dan cewek tadi tertawa.

"Hey, gue Adenna, Nama lu siapa?" ucap adenna setelah berhenti dari tawanya.

"Nama gue, Laura, senang kenalan sama lu, btw kita sekelas, dan thanks buat tadi." adenna mengangguk.

"Gue harap lu mau jadi temen baik gue." aku mengangguk, kami sama-sama tersenyum.

Aku membuka pintu ruang basket, di dalam ternyata ada si cabe yang mendrible bola basketnya ke dalam ring, saat kami masuk.

Dia tiba-tiba membalikkan badan. dia tersenyum evil kearahku, aku mengernyitkan dahiku.

Dia menghampiriku "westt, miss minion dihukum lagi ternyata, suka banget bikin ulah ya, jangan sering-sering buat onar." dia mengedipkan matanya, lalu tersenyum ke arahku seraya mengacak rambutku setelah itu dia berjalan santai keluar.

Aku memperbaiki rambutku yang diacak tadi.

"Cowok tadi siapa?" ucap adenna dengan kunyahan permen karetnya.

"Hah?" aku mengerutkan dahi, bingung dengan ucapannya.

"Cowok tadi siapa namanya?" adenna mengulang pertanyaannya lagi dengan sengaja memperlambat.

"Oh, dia kakak kelas namanya kak Naufal, kenapa Den?" ucapku heran dengan pertanyaan denna.

"Tidak apa-apa, gue suka cara dia memperlakukan lu, i like his first smile dibanding cowok tadi garangnya minta ampun." dia tersenyum berbinar namun saat menyebut si chameleon dia bergidik ngeri, aku tertawa melihat ekspresi adenna.

Apa yang tadi denna bilang? cara memperlakukan aku? denna belum tau bagaimana jahatnya si cabe setan itu.

CGC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang