Dan disinilah Chaeyoung berada saat ini. Dihadapkan dengan Yoongi yang dengan begitu santainya duduk pada salah satu meja di kelas itu. Oh, tenang saja. Kelakuan tengil pria itu tak akan berdampak apapun baginya. Salah satu kelas yang tak terpakai di sekolah itu seolah menjadi markas bagi kelompoknya yang tak boleh dimasuki oleh siapapun. Bahkan guru sekalipun seolah tak berani untuk mengusik Yoongi dan teman-temannya.
Benar. Chaeyoung sedang berada di markas kelompok yang saat itu Lisa ceritakan padanya. Lihatlah tatapan teman-teman Yoongi padanya saat ini yang begitu membuatnya risih. Rasanya, ia ingin cepat-cepat keluar dari ruangan yang seperti neraka ini.
"Yoongi, siapa gadis ini?"
Pandangan Chaeyoung beralih, menatap seorang pria yang berjalan mendekat padanya. Kali ini pandangannya beralih, menatap pada nametag yang terpasang di seragamnya. Membuatnya mengetahui jika pria dengan rambut blonde-nya itu bernama Park Jimin.
"Apa mainan barumu?"
Dan suara itu kembali membuat pandangan Chaeyoung beralih, menatap pada pria lain yang kini ia ketahui bernama Kim Namjoon, terlihat dari nametag yang pria itu kenakan. Lalu pandangannya naik, menatap pada rambut pria itu yang berwarna abu saat ini.
"Kenapa gadis ini terus saja gemetaran?"
Chaeyoung sedikit terkejut, menatap pada pria lain yang mendekatinya yang bernama Jung Hoseok pada tulisan nametag miliknya. Kali ini, rambutnya berwarna jingga. Lalu pria lain datang mendekatinya, bernama Kim Seokjin yang terpampang pada nametag miliknya. Gadis itu entah mengapa kini bernapas lega. Setidaknya, pria bernama Kim Seokjin itu terlihat normal di matanya dibandingkan keempat di antara mereka hanya karena warna rambutnya berwarna hitam. Tapi melihat pria itu tak mengatakan apapun dan hanya menatapnya membuatnya menjadi ketakutan kembali sekarang.
"Namanya Park Chaeyoung. Dan mulai sekarang, kalian bisa melakukan apa saja padanya."
Ucapan Yoongi saat itu seolah menjadi bunyi kematian baginya. Tapi bahkan, dirinya tak bisa melalukan apapun sekarang.
Ternyata benar ucapan Lisa. Mereka semua terlihat seperti preman daripada murid sekolah. Bagaimana bisa mereka mewarnai rambut mereka tanpa mendapatkan peringatan? Oh, kenapa bisa ia lupa? Min Yoongi adalah putra pemilik sekolah ini. Tentu saja ia bisa melakukan apapun.
"Benarkah?" Tanya Hoseok dengan senyumannya.
"Kalau begitu biar aku melihat dalamanmu." Ucap Namjoon dengan senyumannya dan berniat menyentuh Chaeyoung. Namun dengan cepat Jimin menahannya.
"Kau sungguh tidak sopan."
Jimin mengalihkan pandangannya pada Chaeyoung dan tersenyum. Membuat gadis itu menatap padanya. Tak tahu apakah ia baru saja menyelamatkannya atau tidak. Tapi melihat wajah malaikat itu membuat Chaeyoung tak begitu saja terpana dan jatuh. Bisa saja, dia yang paling tengil di antara mereka. Pokoknya, tak ada yang bisa dipercaya di antara keempatnya.
"Jangan pedulikan dia. Aku Park Jimin. Kujamin, aku takkan menindasmu karena aku sangat baik hati. Jadi, biarkan aku menciummu dulu."
Tuh, kan?
Chaeyoung bahkan tak bisa melakukan apapun sekarang. Masih berusaha pula untuk menghindar.
Siapapun, tolong Chaeyoung saat ini!!
Tapi sepertinya, Chaeyoung bisa bernapas lega kembali lagi. Saat tubuhnya ditarik begitu saja untuk masuk ke dalam pelukan seseorang. Disana, Yoongi baru saja mendorong wajah Jimin, menendang Namjoon dan membuat Hoseok dan Seokjin juga ikut menjauh dari Chaeyoung.
"Kalian semua pergi. Apa kalian masih tidak mengerti? Dia milikku, dan dia hanya akan menurutiku saja."
Yoongi merenggangkan sedikit pelukannya dan tersenyum pada Chaeyoung yang masih terlihat ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
devil beside you ❌ yoonrose
Fanfiction[18+] ✔ Park Chaeyoung berniat menyatakan cintanya pada laki-laki yang ia sudah sukai dari awal, Jeon Jungkook. Namun siapa sangka ia salah memberikan surat cintanya dan jatuh ke tangan si pembuat onar di sekolah mereka, Min Yoongi. Tentu saja Min Y...