33

1.4K 126 5
                                    

Chaeyoung mendecak sekali lagi, masih berusaha untuk mengejar Yoongi yang sudah berjalan lebih dulu di depannya dengan langkah yang cepat. Di sampingnya, Taehyung juga melakukan hal yang sama. Dimana kedua orang itu kini tengah mengkhawatirkan Yoongi setelah mereka mengetahui penyebab mengapa Yoongi bisa jatuh dan bahkan terluka ketika pertandingan.

"Oppa, berhentilah."

Dan tentu saja, ucapan Chaeyoung bagaikan angin lalu untuk Yoongi. Terus menambah langkahnya untuk menghindar dari keduanya.

"Oppa, kenapa kau bersikeras ingin keluar dari rumah sakit? Jelas-jelas dokter dan paman sudah menyuruhmu untuk menginap beberapa hari di rumah sakit."

"Kau benar-benar cerewet. Tubuhku bisa sembuh dengan cepat. Kenapa juga aku harus menginap di rumah sakit?"

"Hyung, Chaeyoung benar. Luka dalam di tubuhmu tidak bisa begitu saja cepat sembuh. Kau harus dirawat untuk pemulihan."

Namun sama saja seperti sebelumnya. Membuat keduanya semakin dibuat khawatir dengan keadaan Yoongi yang bahkan tak terlalu khawatir dengan keadaannya.

Drrt...Drrt...

Chaeyoung mengambil ponselnya dengan cepat, menemukan nama Jisoo di layarnya dan memilih untuk mengangkat panggilan itu tanpa menghentikan langkahnya. Sesekali pula masih menatap pada Yoongi disana.

"Oh, Jisoo. Ada apa?"

"Chaeyoung, tim sekolah kita menang."

Chaeyoung membungkam mulutnya sendiri, berusaha untuk menahan teriakan kesenangannya. "Benarkah? Tim kita menang?"

"Hmm. Jungkook membuat poin terakhir yang membuat tim kita menang. Kau bisa mendengar sendiri, kan?"

Chaeyoung tersenyum, mendengar di sebrang sana bagaimana suara gaduh yang sudah pasti dari tim basket yang merayakan kemenangan mereka.

"Oh, Chaeyoung. Aku tutup dulu, hmm?"

Dan panggilan itu berakhir. Sementara senyuman dari Chaeyoung masih belum hilang. Menatap pada Taehyung setelahnya.

"Tim kita menang."

Taehyung ikut tersenyum mendengarnya. "Itu memang sudah seharusnya. Bukankah semua poin kakakku yang menciptakannya?"

"Kau benar. Apa kau juga melihat lemparan tiga angkanya? Lalu slam dunk yang Oppa lakukan?"

"Hah, aku lupa membawa kamera. Jadi tidak bisa merekamnya."

"Tenang saja. Aku sudah merekamnya dengan ponselku. Mau melihatnya bersama?"

Taehyung mengangguk dengan cepat. Pun dengan Chaeyoung yang kini mulai mengeluarkan kembali ponselnya. Membuat fokus keduanya kini terarah pada sebuah rekaman yang Chaeyoung tunjukkan.

"Melihat ini semua, aku juga ingin bermain bola basket."

Baik Chaeyoung maupun Yoongi terdiam mendengar ucapan dari Taehyung. Bahkan ketiganya kini menghentikan langkah mereka, menatap pada Taehyung yang masih terfokus pada rekaman pada ponsel Chaeyoung.

"Tubuh Taehyung sejak kecil sudah sangat lemah. Mungkin saja, olahraga adalah hal yang paling ia hindari. Itulah sebabnya ia sangat mengagumi Yoongi Oppa."

"Kalau kau ingin bermain, maka bermainlah. Kau bisa bermain setelah kau sehat, bukan? Apalagi, olahraga juga bisa membuat tubuhmu menjadi sehat."

Ucapan itu membuat keduanya menatap pada Yoongi disana. Berbalik untuk menatap keduanya. Disana, Taehyung memasang senyumnya untuk sang kakak, dimana Yoongi juga membalasnya.

devil beside you ❌ yoonroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang