16

817 80 1
                                    

Chaeyoung maupun Jisoo kini sama-sama menampakkan wajah bingung mereka. Mendapati Lisa disana yang tampak terburu setelah mendengar bel pulang sekolah.

"Lisa, kau akan kemana? Kenapa terlihat terburu-buru sekali?"

Pertanyaan dari Chaeyoung hanya mendapat cengiran dari Lisa. Setelah membereskan seluruh barang-barangnya dan menggendong tasnya, mendekat pada kedua sahabatnya. Merangkul keduanya dan semakin membuat mereka bingung.

"Kalian menyayangiku, bukan?"

Chaeyoung dan Jisoo saling melirik saat itu, sebelum di akhir hanya mengangguk menjawab Lisa dan membuat gadis itu melebarkan senyumnya.

"Kalau begitu, doakan aku agar berhasil hari ini.

Tanpa mengatakan apapun lagi, Lisa mencium masing-masing pipi Chaeyoung dan Jisoo. Sebelum beranjak pergi begitu saja dan menyempatkan untuk melambaikan tangan pada keduanya.

"Ada apa dengannya? Apa dia salah makan tadi?" Ucap Chaeyoung, masih menatap ke arah pintu kelas dimana Lisa keluar dari sana sebelumnya.

"Sudahlah, jangan dipikirkan lagi. Mungkin memang benar sekarang adalah hari bahagianya. Oh ya, kau akan ke lapangan basket setelah ini?"

Chaeyoung mengangguk. "Tapi itu berarti, kau harus pulang sendiri."

Jisoo hanya tersenyum. "Tak apa. Aku sudah biasa untuk pulang sendiri. Kalau begitu, aku pulang lebih dulu."

Chaeyoung mengangguk, pun dengan Jisoo yang beranjak dan melambaikan tangannya pada Chaeyoung dan dibalas hal yang sama olehnya.

.

.

"Libur lagi?"

Lisa menggigit bibir bawahnya, menatap pada Bibi Kim dihadapannya yang kini sudah menghela napasnya.

"Ayolah, bibi. Sekali ini saja lagi. Setelahnya, aku tak akan meminta libur lagi."

"Minggu lalu, kau juga mengatakan hal yang sama."

Lisa memberengut disana, sebelum akhirnya mendekat pada Bibi Kim dan merangkul lengannya.

"Bibi, sekali ini saja. Semalam, tubuhku benar-benar tak enak sekali. Jadi, aku sudah membuat janji dengan dokter hari ini dan tidak bisa lagi dirubah."

"Sekalinya tidak, tetap tidak."

"Tapi, bagaimana dengan kencan--"

Lisa menghentikan ucapannya, melirik ke arah Bibi Kim yang juga menatapnya. Dalam hati juga mengutuk kebodohannya karena hampir saja membocorkan rencana kencannya.

"M-Maksudku, bagaimana dengan dokternya? Dia bilang hanya bisa hari ini k-karena besok dia akan pergi ke luar negeri."

Hanya helaan napas yang Bibi Kim keluarkan, semakin membuat Lisa menjadi panik jika dia tak diberikan ijin nantinya.

"Bibi yang cantik dan baik hati, aku mohon. Aku serius, hanya sekali ini dan tidak ada lagi namanya libur."

"Maksudmu bibi bodoh dan gampang ditipu, begitu?"

Lisa memasang senyumnya, mengecup dengan cepat pipi Bibi Kim dan membuat wanita itu hanya mendecak karena apa yang dilakukan Lisa.

"Aku menyayangimu, bibi."

Lisa berlalu dengan cepat, melambaikan tangannya pada Bibi Kim disana yang hanya menggelengkan kepalanya melihat Lisa.

"Jika kencan, bilang saja kencan. Kenapa mengutuk dirinya sendiri menjadi sakit?"

.

.

Langkah Chaeyoung terhenti, ketika pandangannya mendapati dua siswa yang tak asing baginya. Hingga ia mengingatnya, jika dua siswa perempuan itu adalah dua siswa yang lusa lalu memukuli Jennie.

devil beside you ❌ yoonroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang