06

2K 153 10
                                    

"Kau yakin ingin menjadi manajer tim basket?"

Chaeyoung hanya bisa menghela napasnya ketika mendengar pertanyaan dari Lisa. Menenteng tasnya setelahnya membereskan seluruh barangnya.

"Mau bagaimana lagi? Aku juga sudah berjanji pada Jungkook. Tidak mungkin jika aku menolaknya. Tidak, aku tidak mau membuatnya kecewa."

"Kau beruntung, Chaeyoung."

Ucapan itu membuat keduanya menatap pada Jisoo disana, yang baru saja selesai membereskan barang-barangnya.

"Apa maksudmu, Jisoo?"

Jisoo tersadar disana, ketika mendengar pertanyaan dari Chaeyoung. Gadis itu berdehem, sebelum tersenyum dan menggeleng menjawabnya.

"T-Tidak ada. A-Aku hanya salah bicara."

Namun tak mungkin keduanya bisa percaya begitu saja. Dan Jisoo menyadari tatapan kedua sahabatnya itu. "K-Kenapa kalian berdua menatapku seperti itu?"

"Aku mencium ada sesuatu yang tengah disembunyikan dirimu. Apa itu, huh?"

Lisa mendekat disana, merangkul Jisoo setelahnya. "Cepat katakan, Jisoo. Apa yang kau sembunyikan pada kami?"

Jisoo merasa terpojok disana. Namun gadis itu hanya menggeleng disana. "Tidak sekarang. Tapi aku pasti akan mengatakan pada kalian berdua. Kumohon, mengertilah."

Lisa dan Chaeyoung tak memberikan jawaban apapun disana. Hanya menghela napasnya seolah memberi waktu bagi Jisoo, membuat gadis itu tersenyum karena pengertian dari kedua sahabatnya itu.

"Sudahlah, aku pergi lebih dulu. Aku bisa terlambat nanti."

"Kau mau kami menungguimu hingga selesai?"

"Tidak, Lisa. Kau dan Jisoo pulang saja lebih dulu. Aku pergi."

Dan Chaeyoung berlalu begitu saja, membuat kedua sahabatnya itu hanya bisa menatap kepergiannya.

Memang, ini adalah hari pertama Chaeyoung untuk menjadi manajer tim basket. Maka setiap pulang sekolah, gadis itu diharuskan untuk bergegas menuju lapangan basket di sekolah mereka.

Saat sudah sampai di lapangan sekolah, senyumannya terbentuk begitu saja. Menatap pada sosok yang langsung tertangkap oleh kedua matanya.

Jungkook tersenyum disana, ketika pandangannya bertemu dengan Chaeyoung. Membuat gadis itu sempat terkejut namun dengan cepat pula menetralkan dirinya dan membalas senyumannya.

"Oi, adik kecilku."

Chaeyoung tak tahu mengapa ia harus berbalik saat panggilan itu ia dengar. Dan dirinya terkejut, ketika Yoongi yang saat itu berjalan ke arahnya melempar begitu saja sebuah botol air padanya. Beruntung karena ia bisa menangkapnya dengan cepat, menatap pada pria itu disana yang sudah duduk pada salah satu kursi penonton.

"Ck, firasatku mengatakan jika bajingan itu ada, hidupku tidak akan pernah tenang selamanya. Auhh, aku ingin sekali mematahkan tubuhnya menjadi dua."

"Bisakah kau membukakannya untukku?"

Chaeyoung menghela napasnya disana, memilih untuk menuruti ucapan Yoongi dan membuka penutup botol itu, sebelum akhirnya menyodorkan kembali pada pria itu.

devil beside you ❌ yoonroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang