11

2.4K 223 27
                                    

Kring...

Bunyi bel sekolah yang begitu nyaring saat itu membuat semua murid tentu saja begitu senang karena mengetahui jika mereka akan pulang dari sekolah setelah hampir seharian berada disana.

Tak membuang waktu, mereka dengan cepat membereskan seluruh barang mereka dan beranjak dari kelas mereka masing-masing.

"Lisa--"

"Aku sibuk. Maaf."

Chaeyoung tak bisa lagi menjawab, hanya menatap pada kepergian Lisa disana yang membuatnya begitu sedih karena gadis itu masih mengabaikannya.

"Sudahlah. Mungkin Lisa memang sedang sibuk. Kau tahu bukan bagaimana sifatnya?"

Chaeyoung menatap pada Jisoo disampingnya, yang merangkulnya saat ini. Dan dirinya hanya bisa tersenyum ketika mendengar ucapan itu.

Drrt...Drrt...

Jisoo mengambil ponselnya yang saat itu berbunyi. Menatap pada layarnya disana sebelum kembali melirik pada Chaeyoung yang mengernyit bingung mengapa Jisoo menatapnya dan tak mengangkat panggilan itu.

Jisoo memilih untuk tak menjawab panggilan itu, kembali memasukkan ponselnya pada saku seragamnya.

"Kenapa tak diangkat panggilannya?"

Jisoo hanya menggeleng dengan senyumannya. "Tidak apa. Aku bisa menelponnya nanti kembali."

Chaeyoung hanya mengangguk disana ketika mendengarnya.

"Oh ya, Chaeyoung. Maafkan aku. Tapi, tak apa bukan jika kau pulang sendiri lagi? Aku memiliki urusan lain dan harus pergi sekarang?"

"Huh? Oh, tentu saja. Aku tak apa jika harus pulang sendiri. Jika itu penting, kau bisa pergi lebih dulu."

Jisoo tersenyum disana, memeluk Chaeyoung setelahnya sebagai ucapan terima kasihnya sebelum melepaskannya.

"Terima kasih. Hati-hati di jalan saat pulang, hmm?"

Chaeyoung hanya mengangguk, menatap pada Jisoo sudah berlalu pergi Dan membuatnya menghela napasnya. Memilih untuk membereskan seluruh barangnya dan beranjak pula dari kelasnya yang sudah hampir kosong.

.

.

Lisa masih mencari keberadaan seseorang yang sedari tadi ia cari hingga saat ini. Dan langkahnya kini membawanya menuju lapangan basket, dalam hati menghela napasnya lega karena menemukan seseorang yang sedari tadi ia cari.

Gadis itu belum beranjak, masih menatap pada sosok pria yang bahkan Lisa tak tahu apa yang sedang ia pikirkan saat ini. Hanya berdiri di tengah lapangan basket saat itu. Tapi satu yang Lisa tahu, jika mungkin pria itu sedang dalam keadaan tak baik. Bukan tubuhnya, tapi hatinya.

Lisa sedikit terkejut saat itu, ketika hujan tiba-tiba saja turun karena memang sedari pagi tadi awan sudah menampakkan mendungnya. Pandangannya kembali pada pria itu, yang bahkan sama sekali tak bergerak di tempatnya ketika hujan menghujani tubuhnya saat ini. Membiarkan tubuhnya basah kuyup oleh hujan di atas sana.

Lisa bergerak cepat, mengambil payung yang berada di tasnya yang memang ia bawa dari rumahnya ketika mengetahui mungkin saja hujan akan turun. Mulai berjalan menuju pria itu dengan payung miliknya yang kini sudah melindunginya dari amukan hujan.

Perasaannya begitu berdebar saat ini. Apalagi mengetahui jika jaraknya dengan pria itu kini sudah cukup dekat. Pria itu bahkan tak menyadari kehadirannya mengingat pula jika dirinya berada di belakang tubuhnya. Pegangannya pada gagang payung saat itu mengerat, sebelum akhirnya menghela napasnya untuk menetralkan dirinya.

devil beside you ❌ yoonroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang