"Aku pulang."
Chaeyoung melihat Ibunya ketika ia baru saja datang. Memilih untuk ikut duduk di sampingnya yang berada di ruang tengah.
"Eomma, kenapa duduk sendirian di sini? Dimana paman dan Yoongi Oppa?" Ucapnya, menyadari jika keadaan rumah yang cukup sepi dan hanya ada Ibunya saja.
"Ah, itu. Kijoon Oppa sedang berkunjung ke rumah ibunya. Sedangkan Yoongi masih bersama teman-temannya."
"Ah, begitu. Yasudah, aku ke kamar dulu."
"Chaeyoung..."
Chaeyoung menghentikan dirinya, berbalik untuk menatap pada Ibunya yang kini berjalan mendekat padanya.
"Ada hal yang penting yang ingin eomma katakan. Tapi kau harus menerimanya dengan perasaan yang tenang."
Chaeyoung hanya mengangguk melihat raut wajah serius ibunya, membuat Bongsun akhirnya menghela napasnya sebelum berbicara.
"Yoongi, dia sudah memilih untuk pergi ke Italia."
Chaeyoung terdiam di tempatnya dan menatap ibunya. Melihat ke arah matanya apakah ada kebohongan di sana. Namun sayangnya, ia tidak menemukan itu sama sekali di mata ibunya.
"Kijoon Oppa menelponku siang ini. Aku berpikir, sebelum Yoongi kembali pulang ke rumah, aku harus memberitahukan ini padamu. Ini memang pilihan Yoongi. Tapi, jika kau berhadapan dengannya nanti dengan perasaan sedih, itu bisa membuatnya semakin merasa bersalah. Eomma harap kau bisa mengerti."
Chaeyoung masih diam, kepalanya bahkan tertunduk saat ini. Dan melihat itu membuat Bongsun memilih untuk menggenggam satu tangan putrinya.
"Chaeyoung, kau baik-baik saja?"
Namun tak ada jawaban apapun. Pun dengan Chaeyoung yang memilih untuk melepaskan genggaman Ibunya padanya, sebelum akhirnya beranjak pergi saat itu.
"Chaeyoung, kau mau kemana?"
Dan lagi, Chaeyoung sama sekali tak menggubris ucapan Ibunya. Sementara Bongsun di sana memilih membiarkan Chaeyoung yang sudah berlalu pergi dari rumah.
.
.
Jembatan yang berada di atas Sungai Han saat itu menjadi tempat pelarian bagi Chaeyoung. Menatap pada hamparan sungai di bawahnya, ditemani angin malam yang berhembus dan menerbangkan beberapa helaian rambutnya.
Suasana di sana begitu tenang. Namun tidak dengan suasana hatinya saat ini. Rasa-rasanya, ia ingin sekali menangis saat ini. Tapi hal itu masih bisa ditahannya. Melampiaskan kesedihannya dengan menggenggam dengan erat pembatas jembatan itu.
"Aku sudah menduga jika Yoongi Oppa akan pergi. Tapi tetap saja di dalam hati kecilku, aku tidak bisa membiarkannya pergi. Aku sudah terlanjur percaya dengan semua janjinya. Aku selalu menunggu. Menunggu Yoongi Oppa agar memilihku."
"Apa yang kau lakukan di sana?"
Suara itu membuat Chaeyoung mendongak, menemukan Yoongi di sana yang mulai berjalan mendekat padanya.
Hingga kini keduanya telah saling berhadapan, belum ada satupun dari keduanya yang berbicara. Dan disaat itu pula, Chaeyoung akhirnya menyerah. Membiarkan sebulir airmata jatuh begitu saja melewati wajahnya. Sedikit membuat Yoongi terkejut ketika melihat airmata itu.
"Aku sudah mendengarnya."
Ucapan Yoongi yang akan bertanya tak ia keluarkan dan tertahan begitu saja ketika mendengarnya. Tentu saja ia sudah tahu apa maksud dari ucapan Chaeyoung sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
devil beside you ❌ yoonrose
Fanfiction[18+] ✔ Park Chaeyoung berniat menyatakan cintanya pada laki-laki yang ia sudah sukai dari awal, Jeon Jungkook. Namun siapa sangka ia salah memberikan surat cintanya dan jatuh ke tangan si pembuat onar di sekolah mereka, Min Yoongi. Tentu saja Min Y...