39

1.2K 115 14
                                    

"Ya, apa tidak sebaiknya aku memberinya napas buatan?"

Hoseok meringis begitu saja, mendapatkan sebuah pukulan di kepalanya oleh Seokjin sekaligus menghentikan dirinya yang sudah berniat akan melakukan apa yang ia katakan sebelumnya.

"Bodoh. Gadis baik dan manis sepertinya tidak pantas jika mendapatkan ciuman pertama dari pria tengil seperti dirimu."

Hoseok hanya mendengus mendengar ucapan Seokjin. Pun dengan yang lainnya yang mengabaikan keduanya dan memilih menatap pada gadis yang masih dalam keadaan pingsan itu.

"Yoongi, bagaimana sekarang dengannya?" Tanya Namjoon, beralih pada Yoongi yang duduk cukup jauh dengan keempatnya saat ini.

"Bagaimana apanya? Setelah dia sadar, suruh dia pulang."

Dan pria itu beranjak dari duduknya, ikut mendekat pada Seungwan di sana sembari menghela napasnya.

"Lebih baik siram saja dia dengan air agar tidak membuang waktu semua orang." Ucap Yoongi lalu berlalu dari mereka. Namun langkahnya terhenti karena Seokjin yang menahannya.

Yoongi mendecak, tahu akan tatapan pria itu padanya. "Ayolah, apa aku tidak boleh bergurau sedikit saja?"

"Dia calon tunanganmu. Cobalah untuk bersikap baik dan sopan."

Dan Seokjin pun melepaskan genggamannya pada Yoongi. Membuat pria itu kembali melirik pada Seungwan, lalu kembali pada keempat temannya.

"Calon tunangan apanya? Apa kalian tak dengar tadi ucapannya? Dia menolak menikah denganku, begitu juga denganku. Selesai."

"Kau benar. Apa kalian tidak lihat raut wajah Chaeyoung saat mendengar kalau Seungwan membatalkan perjodohan mereka? Dia begitu sangat gembira dan bahkan berkata akan membelikan kita makanan tanpa disuruh." Ucap Jimin.

"Ck, maklumi saja. Chaeyoung tengah bahagia saat ini sehingga membuatnya menjadi bodoh sekarang."

Ucapan Namjoon langsung mendapatkan tatapan tajam dari Yoongi. Membuat pria itu berdehem sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya dari Yoongi.

"Hey, Yoongi. Menurutmu, kenapa Seungwan menolak perjodohan ini?" Tanya Jimin, memecah keheningan yang ada sebelumnya. Membuat Yoongi kini melirik sekilas pada Jimin setelahnya.

"Dia sudah menolak dan aku juga menolak. Untuk apa dibicarakan lagi?"

Lalu pergerakan mata Seungwan saat itu membuat kelimanya menatap pada gadis itu. Pun dengan gadis itu yang kini mulai membuka matanya perlahan, di hadapkan dengan lima tatapan yang sedikit membuatnya tak nyaman.

"Hey, kau baik-baik saja?" Tanya Jimin, kini membantu Seungwan ketika melihat pergerakan gadis itu yang kini mulai beranjak. Memberikan bantal yang gadis itu tiduri sebelumnya untuk dijadikan sandaran bagi Seungwan pada kepala ranjang.

"Maafkan aku. Aku pasti merepotkan kalian semuanya."

"Hey, tak apa. Bagaimana keadaanmu sekarang?"

Seungwan melirik pada pria di sampingnya. Pria itu cukup baik. Manis juga dengan semua perhatiannya. Lalu beralih pada nametag milik pria itu yang terpasang di seragamnya, memberikan senyumnya setelahnya.

"Terima kasih, Jimin-ssi. Tapi aku sudah baik-baik saja."

"Huh?" Jimin ikut melirik pada apa yang gadis itu lihat setelahnya, mengangguk dan kembali pada Seungwan. "Ah, tidak perlu seperti itu."

Lalu perhatian Seungwan terarah pada keempat pria lainnya. Tersenyum pula sebagai ucapan terima kasihnya. Dan terhenti ketika pandangannya menatap pada Yoongi. Pun dengan pria itu yang mendengus, memilih untuk beranjak dari sana.

devil beside you ❌ yoonroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang