07

1.1K 119 12
                                    

"Hey, Chaeyoung."

Panggilan itu hanya mendapatkan lirikan untuk Lisa. Membuat gadis itu bisa melihat bagaimana wajah sahabatnya itu yang tampak murung saat ini.

"Apa kau hari ini tidak datang lagi ke pergi ke lapangan basket? Bukankah kau manajer tim basket?"

Chaeyoung hanya bisa menghela napasnya. Dan menggeleng sebagai jawabannya.

"Bukan. Lebih baik kau mengatakan aku adalah pesuruh Yoongi."

"Tapi, bagaimana dengan Jungkook?"

Dan mendengar nama itu dari Jisoo membuat Chaeyoung terdiam. Memikirkan pria itu yang selama beberapa hari ini pula selalu saja mengabaikannya. Sudah pasti jika pria itu masih marah dan begitu kecewa padanya.

"A-Aku tak tahu. Apa kalian sendiri tidak lihat? Dia bahkan tak pernah menyapaku lagi seperti biasanya."

Disana, Lisa hanya bisa mendecak sembari beranjak dari duduknya untuk mendekat pada Chaeyoung.

"Itu tidak penting lagi. Yang harus kau lakukan sekarang adalah cepat jelaskan pada Jungkook kesalahpahaman kalian. Kurasa dia akan mendengarkanmu dan mengerti."

Saran itu hanya mendapatkan helaan napas dari Chaeyoung. Jika semudah itu seperti yang dikatakan Lisa, ia pasti sudah melakukannya dari kemarin. Tapi bahkan Jungkook tak mengangkat panggilan maupun membalas pesannya beberapa hari ini.

"Sekarang pasti dia akan berpikir bahwa aku adalah gadis murahan. Menulis surat cinta untuknya, tapi berciuman dengan pria lain."

"Hmm, benar sekali. Kau benar-benar murahan."

"Ck, Lisa. Kenapa malah mengatakan hal itu? Jangan menambah masalah lagi. Chaeyoung sudah sangat sedih sekarang."

"Memang benar, kan? Jika dia tetap tidak mau menjelaskannnya, dia pantas menjadi seorang pesuruh."

Chaeyoung masih diam, melirik Lisa dengan ragu. "Apa aku bisa?"

"Tentu saja, Chaeyoung. Apalagi sekarang kita bicara tentang Jungkook."

Lagi, hanya helaan napas yang bisa Chaeyoung keluarkan. Dan hal itu membuat Lisa geram karena gadis itu tak melakukan apapun.

"Ck, jika kau terus saja diam seperti ini, kau benar-benar akan dianggap murahan olehnya."

Dan Lisa beranjak, menarik Chaeyoung bersamanya dimana gadis itu pun tak bisa menolak. Melirik ke arah Jisoo dan membuatnya pun ikut beranjak dan mengikuti keduanya di belakang.

.

.

Tatapan itu begitu kosong. Biasanya, ia memilih untuk menghabiskan waktu jam istirahatnya berada di lapangan basket, bermain dengan bola basket karena hal itu adalah hal yang begitu ia sukai. Tapi beberapa hari ini, dirinya seolah tak memiliki tenaga ataupun energi yang lebih hanya untuk memainkan permainan kesukaannya itu.

Hatinya saat ini tengah sakit. Tengah merasakan kecewa dan marah pula pada seseorang yang begitu sangat ia sayangi. Mengingat kembali kejadian yang menjadi penyebab pula semua kemarahan dan kekecewaannya.

Ciuman Chaeyoung dan Yoongi, Jungkook melihat semua itu. Seolah seperti sebuah rolling film yang terus berputar di otaknya. Hal itu tak pernah lepas dari pikirannya. Membuatnya memilih untuk menjaga jarak dengan gadis itu selama beberapa hari ini. Takutkan jika ia melihat wajah Chaeyoung, ia mungkin tak bisa mengendalikan dirinya.

Bohong jika dia tidak marah dan sakit hati saat melihat itu. Jika bisa, disaat itu pula mungkin Jungkook akan menghajar Yoongi karena telah menyentuh kekasihnya. Namun semua itu tak ia lakukan, memikirkan pula Chaeyoung yang mungkin akan tak menyukai jika ia menyakiti seseorang.

devil beside you ❌ yoonroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang