Kedua mata gadis itu perlahan terbuka, setelah sebelumnya mencoba untuk menyesuaikan cahaya yang ada di ruangan itu. Mulai menyadari jika dia berada di kamarnya sendiri setelah melirik sekilas.
"Sudah selesai dengan pingsannya, tuan putri tidur?"
Suara itu memang membuat Chaeyoung terkejut. Dengan cepat mengalihkan pandangannya dan terkejut dengan kehadiran Yoongi yang duduk di sampingnya. Membuatnya beranjak dari berbaringnya dengan cepat sembari memeriksa sendiri keadaannya.
"Kenapa aku ada disini. D-Dan juga, k-kenapa kau ada di kamarku?" Ucapnya, menarik selimutnya dan menutupi tubuhnya dan mengeratkannya.
"Lalu apa yang kau pikirkan sebenarnya, huh?"
Chaeyoung memberengut disana ketika mendengar nada dingin pria itu. Memilih untuk menundukkan kepalanya dan memainkan ujung selimutnya.
"Berapa sebenarnya usiamu, huh? Pingsan karena terlalu lelah? Kau sudah seperti nenek tua saja."
"Itu karena aku terlalu cemas dan terlalu banyak pikiran beberapa hari ini. Masalah Taehyung, lalu pengrusakan pohon natalmu."
Yoongi mendecak disana, membuat Chaeyoung semakin menundukkan kepalanya. Namun di detik selanjutnya, gadis itu mulai menyadari sesuatu. Perlahan mulai kembali mengangkat kepalanya dan menatap pada Yoongi. Jangan lupakan sebuah senyuman yang kini sudah tampak di wajahnya. Membuat Yoongi yang melihatnya dilanda bingung akan perubahan raut wajah Chaeyoung.
"Kenapa kau tiba-tiba tersenyum seperti itu, huh?"
"Apa Oppa menggendongku sampai pulang?"
Yoongi terkesiap disana, berdehem sebagai pengalihannya dan hal itu semakin membuat Chaeyoung melebarkan senyumnya karena reaksi yang ditunjukkan oleh pria itu.
"Mana mungkin aku bisa menggendongmu sampai pulang?"
Kembali, nada dingin pria itu membuat Chaeyoung memberengut. Menundukkan kembali kepalanya dan hal itu ditangkap oleh Yoongi. Berubah terbalik dari situasi sebelumnya, dimana pria itu kini yang tersenyum menatap pada gadis itu.
"Aku hanya menggendongmu sampai ke tempat tidur. Seonho yang mengantar kita pulang. Ck, aku tidak menyangka. Tubuhmu kelihatannya sangat kurus tapi saat aku menggendongmu kau begitu berat sekali."
"Mwo--"
Ucapan gadis itu terpotong, tergantikan oleh pekikannya ketika tubuhnya di dorong begitu saja oleh Yoongi untuk berbaring kembali di atas tempat tidurnya. Mengedipkan kedua matanya berkali-kali ketika menyadari jarak wajah antara dirinya dan Yoongi yang begitu sangat dekat mengingat posisi pria itu yang berada di atas tubuhnya saat ini.
Dan ketika melihat pergerakan Yoongi yang mulai merunduk, membuat Chaeyoung menutup kedua matanya untuk mengikuti nalurinya. Namun, waktu berlalu dengan cepatnya. Dan Chaeyoung sama sekali tak merasakan bibir Yoongi yang menciumnya seperti yang ia pikirkan.
"Istirahatlah."
Ucapan itu membuat Chaeyoung dengan cepat membuka kedua matanya. Menemukan Yoongi disana yang tersenyum padanya.
Belum sempat ia mengeluarkan kekesalannya karena dipermainkan oleh Yoongi, pria itu lebih cepat darinya. Mencium keningnya dan berlalu begitu saja meninggalkannya yang masih terdiam. Menyentuh keningnya yang terasa masih hangat oleh bibir Yoongi. Dan hal itu membuat Chaeyoung menarik senyumnya karena begitu bahagia dengan perlakuan manis Yoongi padanya.
.
.
Langkah Chaeyoung begitu pelan saat itu. Bahkan berusaha sama sekali untuk tak membuat suara saat menarik salah satu kursi meja makan dan duduk disana. Memangku wajahnya dengan satu tangan sembari memperhatikan Yoongi disana yang tengah berada di dapurnya. Mungkin membuat semangkuk bubur, itu yang terpikir olehnya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
devil beside you ❌ yoonrose
Fanfiction[18+] ✔ Park Chaeyoung berniat menyatakan cintanya pada laki-laki yang ia sudah sukai dari awal, Jeon Jungkook. Namun siapa sangka ia salah memberikan surat cintanya dan jatuh ke tangan si pembuat onar di sekolah mereka, Min Yoongi. Tentu saja Min Y...