49

1K 95 4
                                    

"Ingat, jaga rumah dengan baik. Jika ada apa-apa, langsung telpon eomma. Atau paman bisa. Kau mengerti?"

"Iya, aku mengerti."

"Kami mungkin akan kembali lusa besok siang."

"Kalau begitu, nikmatilah waktu eomma nanti di sana."

Sebenarnya, Bongsun masih ingin mengatakan sesuatu. Dan seolah mengerti dengan keterdiaman Ibunya, Chaeyoung hanya diam. Memilih untuk menunggu Ibunya.

"Chaeyoung, eomma--"

"Park Chaeyoung!!"

Suara Yoongi yang berada di dalam rumah saat itu terdengar oleh keduanya. Membuat gadis yang memiliki nama itu hanya mendecak setelahnya.

"Ck, tunggu sebentar!!" Ucapnya, ikut membalas Yoongi dengan suara yang cukup lantang. Lalu kembali menatap pada Ibunya. "Eomma, ini hadiahku untuk Nenek di sana, hmm? Hati-hati di jalan."

Dan setelahnya, Chaeyoung berjalan dengan cepat kembali masuk ke dalam. Tak menyadari pandangan Ibunya yang menatap padanya yang telah menghilang di balik pintu rumah.

"Cincin itu, apa Yoongi yang memberikannya?"

"Bongsun, ayo cepat masuk. Kita harus cepat pergi."

Ucapan Kijoon saat itu menyadarkannya. Memilih untuk mendekat ke arah mobil dan masuk ke dalamnya. Bahkan ketika mobil itu sudah berjalan keluar dari garasi rumah, pandangan Bongsun belum beralih dari rumah.

"Itu tidak mungkin. Chaeyoung, eomma sangat mempercayaimu."

.

.

"Ya, apa yang kau lakukan?"

"Aku sedang menyiapkan makan malam."

Yoongi melirik pada jam dinding yang terpasang dan menghela napasnya. Pria itu pun beranjak dari duduknya dan mendekat pada Chaeyoung. Ia menghadapkan tubuh Chaeoyung agar menatap pada jam dinding.

"Apa kau tak lihat jam di atas sana? Ini bahkan masih sangat siang untuk membuat makan malam."

Chaeyoung hanya mendecak, melepaskan diri dari Yoongi saat itu dan memilih untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Kemarilah."

"Wae?"

"Aku bilang kemari."

Chaeyoung bisa saja mendecak kesal, namun gadis itu tetap menurutinya. Mengikuti Yoongi saat itu yang berjalan lebih dulu. Dan ia sedikit memekik, ketika Yoongi menariknya dan mendudukkannya pada sofa di ruang tengah saat itu. Belum sempat ia mengeluarkan kekesalannya, ia kembali dikejutkan oleh Yoongi. Ketika Yoongi sudah berbaring, menjatuhkan kepalanya pada pangkuannya sebagai bantal yang nyaman bagi pria itu.

"Biarkan aku tidur sebentar."

Chaeyoung masih diam, menatap pada Yoongi yang kini sudah menutup kedua matanya. Benar-benar menyamankan dirinya saat ini.

"Hah, ini pertama kalinya aku merasakan bantal dari kaki gajah."

Dan pukulan itu Yoongi dapatkan di lengannya, membuatnya memekik karena pukulan Chaeyoung itu. Namun pria itu hanya tertawa sebagai balasannya, dimana Chaeyoung hanya mendengus ketika menatap pria itu setelah ejekannya sebelumnya.

"Oppa menyebalkan. Siapa yang kau bilang memiliki kaki gajah?"

"Wah, benar-benar sangat nyaman."

Yoongi semakin menekan kepalanya untuk berbaring. Membuat Chaeyoung hanya bisa tersenyum melihatnya.

"Kau benar-benar seperti anak kecil, Oppa."

devil beside you ❌ yoonroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang