WI 8

11K 1K 7
                                    

Aku baru saja menutup pintu dan Risa langsung menegurku,"Mbak Vita darimana sih kok lama banget? Risa dari tadi sendirian disini."

"Maaf ya, tadi Mbak ketemu sama dokter dulu baru kesini."

"Risa udah boleh pulang sekarang, Mbak? Nggak betah disini, nggak enak,"rengek Risa.

Namanya anak kecil, mungkin dia tidak betah di lingkungan yang masih asing untuknya jadi aku berusaha memberikan pengertian.
"Belum boleh pulang, nduk. Besok pagi pulangnya. Malam ini nginap disini dulu ya, soalnya dokter mau ngerawat Risa dulu biar cepat sembuh."

"Mbah juga bobok disini?"

"Iya, Mbah Ati sama Mbak Vita nginep disini jagain Risa."

"Ibu ini siapa, Mbak? Kok di kursi roda juga kayak Risa tadi?"

"Mbak kerja di rumah Ibu Widya ini, Bu Widya juga lagi sakit kayak Risa makanya pakai kursi roda."

"Nanti kalau sembuh bisa jalan?"

"Iya, besok kalau sembuh bisa jalan lagi."

Tiba-tiba pintu dibuka dan dari luar masuk Kak Raina yang nampak panik.

"Vit, aku dengar dari Kahfi katanya adik kamu kecelakaan ya...., eh ada Mbah sama Mama juga. Kenalkan saya Raina, Mbah, anaknya Bu Widya."
Kak Raina menyalimi tangan Mbah dan ibunya.

"Iya, Nak. Saya Mbahnya Vita."

"Wah kalau yang cantik ini namanya siapa ya?"

"Risa, Bu Dokter. Bu Dokter jangan suntik Risa ya. Sakit."

"Oh, nggak kok Risa sayang, Bu Dokter temannya Mbak Vita jadi nggak mungkin nyuntik Risa. Tadi disuntik ya?"

"Iya, disuntik, tangan Risa juga ditusuk jarum, nggak boleh dilepas. Tuh ada airnya netes-netes masuk ke tangan Risa."

"Wah, tapi Risa pinter banget loh soalnya nggak nangis, itu airnya namanya infus. Nggak papa disuntik,biar cepat sembuh ya, Sayang."

"Risa nggak nangis supaya Mbak Vita dan Mbah nggak sedih, Bu Dokter."

"Nah karena Risa anak pinter, besok kalau udah sembuh Bu Dokter mau kasih hadiah. Risa mau apa?"

"Bener Bu Dokter, nggak bohong?"

"Iya, Bu Dokter nggak bohong."

"Risa mau apa?"

"Mau boneka barbie, mainan masak-masakan sama...."

"Risa satu aja...", kataku.

"Nggak papa kali Vit. Apa lagi Sayang?", tanya Kak Raina sabar.

"Sama mukena yang ada tasnya boleh nggak Bu Dokter?"

"Boleh dong, biar Risa makin rajin shalat dan ngajinya ya. Tapi besok ya kalau sudah sembuh."

"Iya, Bu Dokter."

"Bilang apa, nduk?", aku mengingatkan.

"Makasih Bu Dokter. Bu Dokter baiiik banget."

"Iya,cepat sembuh ya Sayang."

"Vit, Mama aku bawa ya, kamu pasti repot kan mesti jagain adik kamu. Aku juga bawa makanan tuh, buat kamu sama Mbah. Dimakan ya. Mbah, aku pamit."

"Iya, Nak maturnuwun sudah jenguk Risa."

"Makasih banget, Kak."

"Iya, sama-sama. Ma, ayo ikut Rania sambil nungguin Papa jemput. Biar Mama tahu juga tempat kerja Rania kayak apa."

Wrong ImpressionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang