Jennie. Jennie O'Brian.
Dia seperti ratu yang menempati posisi impian seluruh perempuan.
Pintar, cantik, kaya, dihormati.
Mengintimidasi, tapi tidak pernah membentak siapapun.
Dan badannya...aku tidak pernah membayangankannya dengan cara yang kurang ajar tapi harus kuakui jika dia, err, sangat menggoda,
Jennie tidak pernah sendirian, namun aku juga tak pernah melihatnya benar-benar bersama seseorang. Maksudku, dia selalu bersama siapa saja setiap harinya tanpa memiliki satu teman dekat.
Gadis itu sangat cantik. Salah satu yang tercantik di sekolahku, tapi yang paling cantik bagiku.
Tawanya, Ya Tuhan, aku rela berhenti memakai narkoba jika tawanya hanya ditujukan untukku. Namun, tidak, tidak akan kulakukan. Dia terlalu sempurna untuk orang sepertiku.
$$$
"What's up, fam?"
Kepala Ty mendongak ke arah suara, kemudian kembali lagi menghadap makan siangnya.
Oh, here we go. Salah satu pelanggan Ty Lee, Nakamoto Yuta — lelaki asal Jepang yang tergila-gila dengan sabu-sabu.
"Go talk to her before anyone does it!" Katanya ketika tangan kananya merangkul Ty, sedangkan tangan Yuta yang lain merogoh saku jaket Ty. Ty hanya menggeleng sambil terus mengunyah.
Yuta berhasil mengambil plastik kecil berisi bubuk kristal putih, kemudian menggenggamnya segera.
"Come on, don't be such a baby!"
Ty Lee tersenyum miring terpaksa. Enggan untuk merespon lebih lanjut.
"Atau...kita bisa membuatnya merasakan ini dan kau bisa menikmatinya semalaman!" Ty meremas sendoknya seakan-akan ingin mematahkannya. "Oh ayolah, siapa yang tak menginginkan dada mungil itu?"
BUKK!
Ty Lee baru saja memukul pelangganku sendiri. Dicengkram krah baju Yut, "sekali lagi kau membicarakan gadis itu dengan mulut kotormu, maka aku tak segan-segan untuk merobeknya!"
"Okay...okay..." Yuta mengangkat tangannya ke atas. "Chill, Man. I'm just kidding. What's wrong with you?"
Ty Lee meninggalkan kafetaria serta tatapan-tatapan bingung dari seluruh anak di sana. Napasnya berat dan telinganya terasa panas. Samar-samar Tye mendengar mereka bertanya ke satu sama lain apa yang salah dengannya.
Ty Lee sudah tidak peduli lagi.
Perkataan Yuta benar-benar membuatnya marah.
Setelah keluar dari kafetaria, di tengah koridor yang sepi, tiba-tiba sebuah tangan menarik Ty Lee hingga ia memasuki sebuah ruangan kecil.
"Hey!" Pekik Ty saat ia mengunci pintunya.
Ty sangat kaget dengan perlakuan orang itu dan sejenak melupakan kemarahannya.
Di depan Ty Lee, berdiri seorang perempuan sedang tersenyum aneh dan rambutnya berwarna ungu.
Keningnya berkerut, "Who are you?"
Dan sekarang Ty berada di...lemari alat kebersihan?
Bibirnya yang begitu mungil tersenyum miring. Seakan sangat bangga karena telah mendapatkan harta karun.
"What?" Tanya Ty, masih dengan kening berkerut.
Ia mengeluarkan benda dari sakunya dan TY HAMPIR SAJA MATI KAREGA JANTUNGAN.
Next or unpub?
Kalau next, jenyong or taesoo? :v
Kalau next, jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah.
YOU ARE READING
American Drug Dealer +taeyong lee
Fanfiction"I've never planned it to fall for you, this deep, but I did." California, 2017.