Kepala Tyrese terasa begitu berat ketika pertama kali iya mendapatkan kesarannya. Kelopak matanya pun masih telalu kaku untuk dibuka.
Tyrese sudah bangun, tapi matanya masih terpejam.
"Hnnghh..."
Suara siapa itu?
Lavender mengerang di tengah tidurnya. Dan saat itulah Ty baru tahu kalau ia tidur bersama seseorang. Seseorang yang memeluknya.
"Lav?" Suara Ty terdengar begitu serak; khas orang bangun tidur.
"Umm? You wake up?"
"Hm..."
Sekarang Ty merasa seperti baru saja menghirup kokain. Jantungnya berdebar kencang.
Seperti sebuah perasaan bahagia.
Tapi, yang ini nyata. Ty bisa merasakannya.
"So, this is what happiness feels like."
"What?" Lavender masih mengantuk untuk memahami apa yang dikatakan Ty.
"Waking up with you next to me."
Ty mengeratkan pelukannya pada Lavender. Demi tuhan, posisi ini benar-benar nyaman dan Ty rasa dia bisa melakukan ini untuk seumur hidupnya.
"Jam berapa ini, Ty?"
"Aku tidak tahu. Apakah itu penting?"
"Tentu saja! Sekarang adalah malam natal, Ty. Jangan bodoh. Aku harus berada di rumah saat malam natal."
Lavender segera melepaskan pelukannya dan berniat untuk bangun, tapi Ty menahannya. Menarik Lavender kembali dan memeluknya lebih erat.
"Kalau begitu, tetaplah di sini. Bersamaku."
Lavender diam. Dia bisa merasakan detak jantung Ty yang berdentum begitu hebat, seirama dengan jantungnya sendiri. Napas Lavender semakin cepat juga. Rasanya setiap sel dari tubuh mereka berdua semakin sensitif. Ada apa dengan tubuh mereka?
"Ty, I don't think this position is safe for us."
Ty terkekeh. Sekarang tangannya mengelus pelan rambut Lavender dan sesekali mengendus puncaknya. "Why?
I want my chrismast gift, Lav."
a/n :
HNGGGGGG AKU BELUM 21+.
KALO FEELNYA GAK DAPET SORRY AKU GAK JAGO NULIS BEGITUAN.
APA YANG TERJADI SELANJUTNYA TEBAK SENDIRI YA!!!
BTW UDAH BACA INI BELOM??
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
