Chapter 24

1K 246 20
                                    

Tyrese menunggu Lavender dari luar kamar mandi. Saat pintu terbuka, bukannya Lavender, malah Jennie O'Brien yang keluar dari sana.

"Mana Lavender?"

"Kurasa dia butuh waktu sendiri. Pasti sulit saat melihatnya seperti itu dan tak ada yang bisa kau perbuat karena pekerjaanmu membuatmu tidak boleh terlalu menonjol?"

Tyrese mengangguk. Kemudian dia menggeleng cepat seperti tersadar akan sesuatu. Matanya melotot. "Bagaimana kau bisa tahu?"

Jennie tersenyum penuh arti. Tapi, gadis itu diam saja lalu pergi meninggalkan Ty.




Beberapa menit kemudian, Lavender keluar dari kamar mandi dengan ekspresi yang tidak bisa ditebak. Seperti orang melamun.

"Lavender, kau baik-baik saja?"

Gadis yang sekarang rambutnya sudah hitam itu hampir tidak menyadari kedatangan Ty. Ia hanya menggeleng kecil kemudian terus berjalan entah ke mana.

"Lav, hey, apakah kau benar-benar baik-baik saja?"

Langkah lemas Lavender terhenti, lalu ia menatap Tyrese lekat.

"Ty, sudah berapa hari kita saling mengenal?"

Tyrese tampak mengingat-ingat, "umm...entahlah. Dua minggu?"

"Kurang dari dua minggu."

Tyrese mengangguk. Oh, jangan lagi. Kumohon jangan lagi mengisyaratkan sesuatu. Katakan saja langsung.

"Ada apa, Lav?"

"Tidak ada. Aku hanya...sedang berpikir."

Oh syukurlah, tidak ada yang ingin ia sampaikan. Eh, tunggu dulu. Apakah kata-katanya barusan bermakna lebih? Apa yang harus kulakukan jika seorang perempuan berkata demikian? Arghhh

"Kenapa menatapku seperti itu, Ty?"

"Ah? Eh? Uh, tidak apa-apa. Aku juga sedang berpikir."

"Baiklah. Aku sepertinya akan terlambat masuk kelas. Kau juga, bergegaslah."

Lalu Lavender juga meninggalkan Tyrese yang masih terdiam di tempat.

Kenapa Lavender? Rasanya sedikit berbeda.

Selama ini Lavender terasa begitu dekat, seakan-akan mereka berdua telah saling mengenal bahkan sebelum bumi ini diciptakan. Itulah yang membuat Tyrese merasa nyaman dan yakin bahwa Lavender lah orangnya.

Sampai sekarang Tyrese masih merasakan hal yang sama.

Tapi, kenapa rasanya Lavender berbeda?











Saat memasuki kelas fisikanya, ternyata pelajaran memang sudah dimulai.

Untung saja Ty adalah murid yang pintar, sopan, serta tampan. Keterlambatannya pun hanya sebentar. Guru yang sedang mengajar mengijinkan Ty untuk langsung ikut pelajaran tanpa dihukum.

"Silakan temukan kelompokmu, Ty."

Ty mengangguk dan menyapu seisi kelas, kemudian ia mendapati seorang anak mengacungkan tangannya, memberi isyarat bahwa mereka satu kelompok.

Tyrese menghampiri bangku kosong di dekat anak itu kemudian mendudukinya.

"Senang bisa satu kelompok denganmu, Tyrese Lee."

"Yeah. Jadi, aku bisa memanggilmu —?"

"John. John Adams."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
American Drug Dealer +taeyong leeWhere stories live. Discover now