Here I am, next to the coldest, yet the hottest guy of my school. Tyrese Lee! For God's sake I am so hapyyyyy, batin Lavender.
"Once you come to my life, no, once I let you come to my life, I won't let you go."
Saat Ty berkata demikian, Lavender tersenyum lebar sambil mengangguk sangking senangnya.
Tanpa berkata apapun, Lavender langsung masuk, lalu duduk di sebelah pengemudi dan mobil meluncur menjauhi sekolah.
"Don't get me wrong. Maksudku, saat kau masuk tadi, berarti kau sudah setuju menanggung semua risikonya. Jika sekali saja," kepala Ty menoleh sekilas ke kanan, yang Lavender balas dengan senyuman lebar, Ty setengah mendesah sebelum melanjutkan, "dengarkan aku. Jika sekali saja, kau berbuat sesukamu, aku tak akan membiarkannya."
Sekarang mobil sudah melewati Sunset Boulevard yang indah. Pohon palem menghiasi sisi kanan-kiri jalan, dan pertokoan yang berjajar estetis menemani perjalanan mereka.
"Jadi, mengapa tadi kau memanggilku?"
"Ah, right. John Adams menanyakan sesuatu padaku. Apakah kau pernah kurang berhati-hati di dekatnya?"
"John Adams siapa?"
"Teman sekelasmu-_- Kalian berdua sama-sama menghadiri kelas fisika."
"Really?"
"Kau harus lebih peka terhadap sekelilingmu, Ty," termasuk kepadaku yang selalu memerhatikanmu.
"Apa yang dia tanyakan?"
"Apa yang jatuh dari saku Yuta."
"Dan kau menjawab...?"
"Aku tidak tahu. Lalu, dia bilang dia melihatku mengambilnya. Dan aku tetap menjawab aku tidak mengambilnya. Dia tidak terlalu memaksa, tapi aku yakin kecurigaannya belum berakhir."
"Gadis pintar."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sh1t, seisi kebun binatang berputar-putar dalam perutku sekarang! Tyrese sialan.
"John...Adams?" Tanya Ty lebih kepada dirinya sendiri, dia tampak sedang menggali ingatannya.
"Dia tinggi, tampan, mancung, blonde, memunyai lesung pipit, dan dia adalah sainganmu dalam mendapat nilai tinggi."
"Yah, aku memang tak pernah memerdulikan apapun di kelas."
"Tingkatkan kewaspadaanmu, Tyrese Lee."
Jangan buat aku harus berterima kasih lagi, Lavender. Itu akan menyulitkanku.
