Chapter 19

1K 271 15
                                    

"Hey, Fam. What's up?"

Tyrese menyapa dua orang yang sedang duduk di area skateparks. Kemudian mereka melakukan tos ala laki-laki seperti sudah akrab.

"Bolehkah aku meminjam skate-mu? Aku mau mengajari temanku."

Kedua laki-laki itu menengok ke arah Lavender yang sedang tersenyum kikuk lalu kembali ke Tyrese.

"Of course, Man. Pakailah sesukamu."

"Thanks."

"It's cool."

Tyrese berjalan ke arah Lavender dan tersenyum seperti anak kecil yang mendapat mainan baru. Seperti bukan Tyrese. Tapi, Lavender senang dia bisa melihat sisi Tyrese yang ini.

"Let's go, girl!"

Awalnya Tyrese menaiki skateboard itu terlebih dahulu.

"Lakukan seperti ini, lalu...WHOHOOOO!"

Tyrese malah keasikan sendiri. Dia tampak begitu lepas saat skateboardnya meluncur di atas skatepark.

Tyrese merentangkan tangannya, "KAU BISA MENGATUR KESEIMBANGANMU SEPERTI INI NANTI."

Perasaan Lavender seperti taman bunga sekarang. Melihat orang lain bisa senang seperti itu ternyata bisa membawa kebahagiaan seperti ini.

Setelah beberapa kali 'menyontohi', Ty memberikan skateboard itu pada Lavender. "Giliranmu."

Lavender dan Tyrese menempatkan diri pada posisinya. Kemudian, gadis itu menaiki skateboard-nya dengan satu kaki, dan Tyrese berjaga beberapa centi di belakangnya.

"Kau hanya perlu mencapai titik itu, Lav," kata Ty sambil menunjuk sesuatu di depan mereka.

"Tyrese, kalau aku jatuh, demi tuhan aku akan mencubitmu."

"Kau boleh mencubitku bahkan jika kau berhasil, Lav. Siap-siap, ya. One...two...th—"

"AAAAAA~~~~"

"KENDALIKAN KAKIMU YANG SATUNYA SEPERTI AKU TADI."

"WHOAA~~~""











Srekkk.

Suara gesekan antara semen dan sepatu Lavender. Napasnya masih tidak teratur, tapi bagian tubuhnya baik-baik saja karena ternyata dia berhasil ngerem dengan selamat.

Menyadari itu, senyum Lavender merekah lebar dan matanya berbinar saat memandang garis yang baru saja ia lalui.

"TYRESE AKU BISA!!!!"

"YEAYYY!!" Tyrese ikut bersorak juga dan menghampiri Lavender.

"Apa aku bilang?"

Lavender tersenyum lebih lebar.

"Sekali lagi, Lav!"

Senyum Lavender memudar, digantikan oleh ekspresi cemas. "Can I?"

"Of course! You just did it and you can do it again! Tidakkah kau menyukainya, Lav, saat kau meluncur seperti tadi?"

"The feeling of freedom, fear, and excitement?"

"YEAH!" Tyrese bersorak semangat. "THAT KIND OF FEELING, LAV!"

Dua remaja itu tersenyum lagi mengingat apa yang baru saja mereka rasakan.


Bagi Lavender, ini adalah kali pertamanya bermain skateboard setelah 17 tahun dan dia sangat senang. Apalagi, yang mengajarinya adalah cowok tertampan di angkatannya. Yah, walaupun dia adalah seorang pengedar narkoba. Tapi tetap saja, Tyrese Lee adalah teman yang baik!

Teman, kan?


Lalu bagi Tyrese, ia merasa begitu senang bisa berbagi hal-hal baik ke orang lain, apalagi membuat orang bisa tersenyum selebar itu. Belum lagi rasa nyaman saat ada orang lain yang bisa merasakan hal yang sama seperti apa yang selalu ia rasakan.

"Baiklah." Lavender mengepalkan kedua tangannya di udara dan memasang tampang serius. "Aku akan menghitung sendiri."

Tyrese mengangguk semangat.

"One...two...WHOHOOOOO~~~~" Dan Lavender meluncur di atas skateboard-nya. Tidak sempurna, tapi cukup untuk membuat seluruh hormon senang Lavender berfungsi. 

Lavender berhasil lagi!

Tyrese berlari menghampiri Lavender yang sudah sampai di tujuannya dan mereka tertawa bersama lagi.

Di tengah-tengah kemeriahan itu, tiba-tiba Tyrese mendengar suara ombak yang daritadi ia abaikan. Desiran angin yang berkali-kali memberantakan rambut Lavender. Serta, suara tawa gadis itu dan segala yang ada pada dirinya.

Tawa Tyrese berubah menjadi senyuman.

Dengan rasa senang yang menguasai hatinya, untuk kali pertama, Tyrese bersyukur dia lahir di dunia. 

American Drug Dealer +taeyong leeWhere stories live. Discover now