Chapter 8

1.4K 368 103
                                    

Ungu.

Tapi, bukan Lavender.

Ini langit.

Langit Los Angeles yang ungu.

"Tyrese Lee

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tyrese Lee..."

"Yes, Mrs. McKenzy?"

"It's beautiful."

Tyrese menoleh ke gadis yang duduk di sebelahnya.

"I know."

Dua insan itu tidak bersuara selama beberapa waktu. Masing-masing sedang menikmati debaran jantungnya. Yang satu karena melihat keindahan ciptaan Tuhan, ditambah alasan lain yang tidak ia mengerti; yang satu lagi karena gadis di sampingnya.

"Jadi, di sini kau akan menghirup sabu-sabumu? Tidakkah tempatnya terlalu terbuka?"

"Better than in a room where I can see nothing."

"Kalau ketahuan?"

"No one comes here."

"Okay...then, do it. I'll watch you," kata Lavender dengan tersenyum. "No, I'll protect you, too, in case there will be someone coming."

Tyrese tidak menjawab. Manik laki-laki itu menatap dalam milik Lavender.

"Why? Apakah aneh karena aku malah menyuruhmu melakukannya? Hehehe" Lavender memasang ekspresi kikuk.

"Lavender..."

"Yes, Mr. Lee?"

"I think I don't need any drugs tonight."

"Why?"

"Because you are here."

Napas Lavender seakan tertahan. Terkutuklah kau Tyrese Lee.


Malam itu, di bawah langit Los Angeles yang ungu, si Jack Frost mendekati bibir mungil milik si Penyihir, lalu...




chup.





Lavender beku. Bahkan berkedip saja sulit.

Ini adalah ciuman pertamanya.

Jangan tanya bagaimana kondisi jantung atau perutnya saat ini.






Fuck butterflies, it's the whole zoo in my stomach.











Setelah beberapa detik berdiam dalam posisi seperti itu...

dengderengdengderengden

...ponsel Tyrese bunyi dan membuyarkan semuanya. Lavender kembali menginjak bumi dan dalam sekejap badannya terasa begitu panas karena malu.

"Aish..." Lavender salah tingkah. Ia seddang mencoba menutupi kegugupan serta kekikukan itu.

Tyrese sendiri mau tidak mau mengangkat telfonnya.

"What's wrong, Yuta?"

"...."

Lavender yang awalnya merasa ingin ditelan bumi, jadi lupa karena tertarik dengan perubahan mimik wajah Tyrese.

"BICARA YANG JELAS. KATAKAN PADAKU ADA APA?!"

"Wow, what's wrong, Tyrese?" Tanya Lavender pelan sebagai respon alami karena kekagetannya atas bentakan Tyrese, yah walaupun tidak ditujukan untuknya.

"Jennie what?"

"...."

"Fuck it," kata Tyrese sambil berdiri. "I'll be there on 5 minutes."

Lalu Tyrese pergi.

Lavender masih diam di sana dan mengartikan apa yang sedang terjadi. Tyrese pergi begitu saja dan meninggalkannya? Tidak mungkin, kan?

Tunggu sebentar, apakah Lavender melewatkan sesuatu? Apakah Tyrese mengatakan agar menunggunya tapi Lavender tidak dengar?


Satu menit


Dua menit




Lima menit





Sepuluh menit


Kenapa Tyrese tidak kembali?

Jadi, dia benar-benar meninggalkanku?

Tentu saja, Lavender. Kau tidak dengar? Ini tentang Jennie.

Gadis bodoh, kenapa kau masih menunggunya?

American Drug Dealer +taeyong leeWhere stories live. Discover now