Chapter 11

1.2K 322 46
                                    

Lavender adalah gadis Amerika pada umumnya. Ia mengecat rambutnya menjadi warna ungu gelap, bukan lavender. Lavender mengambil kelas biologi dan sastra klasik. Tidak ada yang spesial dalam hidupnya.

Kisah sesaatnya dengan Tyrese Lee? Itu hanya kebetulan. Lavender memang kebetulan menemukan bungkusan putih itu.

Seharusnya, langsung Lavender kembalikan saja, kan? Tidak perlu berkenalan atau percakapan lebih lanjut kalau ujung-ujungnya jadi seperti ini.

Lavender yang masih berdandan ala penyihir beranjak dari balkon dan baru saja akan membuka pintu apartemen Ty kalau saja ia tidak mendengar ada bunyi pip berulang kali tanda seseorang sedang membuka kode.

ceklek

Apakah orang itu Tyrese? Yuta?

Bukan keduanya.

"Uh-oh, sepertinya aku datang di saat yang tidak tepat?"

Seorang wanita paruh baya berambut pirang muncul dari balik pintu. Wanita itu tampak sedikit terkejut saat melihat Lavender, tapi kemudian ia tersenyum ramah. "Kalau begitu lain kali saja."

"Umm?"

Lavender bingung. Sesaat ia lupa akan kesedihannya.

"I'm his moth, I mean, I'm his step-mother."

Lavender yang masih agak melongo mengangguk mendengar penjelasan wanita itu.

"Maaf..." Lavender agak ragu -- perlukah ia memberi wanita itu kalau... "Tapi Tyrese tidak ada di sini. Aku baru saja akan pulang."

"Oh, OK, then. So, you are his girlfriend?"

"Eh? Iya. Bukan. Maksudku, aku temannya. Temannya yang perempuan. Yah, kau paham maksudku."

Wanita itu mengangguk.

Sebenarnya keadaannya sedikit canggung. Lavender bingung harus apa. Wanita ini juga sepertinya masih menimbang-nimbang.

"Apakah kau ada acara mendesak?"

Well, aku tadi seharusnya makan malam bersama keluargaku, tapi anakmu mengajakku datang ke pesta sialan dan ia juga mengajakku kemari, lalu ia baru saja meninggalkanku begitu saja, batin Lavender.

"Tidak juga."

"Sebenarnya maksud kedatanganku kemari, aku ingin makan malam dengan Tyrese. Aku membawa beberapa bahan masakan."

Lavender memperhatikan wanita itu sekali lagi dan memang benar ia membawa tas belanjaan. "Umm, lalu?"

"Masaklah bersamaku, kalau kau mau."

"Tapi..."

"Tidak usah malu-malu. Ayo kita buat kejutan untuknya."

Belum sempat Lavender menjawab, wanita itu langsung menarik pergelangan tangan Lavender dan membawanya ke dapur.

Dari kantung kertas besar berwarna coklat, ia mulai mengeluarkan beberapa sayuran. "Aku Addison. Dan kau?"

"Lavender. Lavender McKenzy."

"Nama yang bagus. Omong-omong, kau tahu Tyrese ke mana?" Sekarang ia mulai menatap alat-alat memasak seperti pisau dan telenan.

Aku harap dia ke neraka.

"Tidak tahu."

"Lavender, tolong ambilkan panci besar di belakangmu."

Lavender menuruti perintah Addison, lagi pula Lavender kan kesal ke Tyrese, bukan ibu tirinya. "Jadi, kau mengajaknya makan malam karena hari ini adalah Halloween?"

"Tentu saja tidak. Hari ini adalah ulang tahunnya."

"Oh, begitu, ya..."

Addison yang sedang memotong sayuran hijau menghela napas dengan kasar. "Kau tahu, sebenarnya aku lelah harus melakukan ini. Maksudku aku harus memasak dua kali untuk orang rumah, dan sekarang di apartemen Tyrese. Anak nakal itu kapan, sih, dia mau pulang ke rumah?"

"Jadi...dia punya rumah di LA?" Lavender mulai penasaran.

"Oh, dia tidak cerita padamu? Yah, wajar saja. Anak itu memang sok keren, sok dingin. Anyway, iya dia punya rumah di Beverly Hills."

"Beverly Hills?????"

Yang benar saja, seorang anak yang keluarganya punya rumah di Beverly Hills menjadi pengedar narkoba?

Addison terkekeh. "Aku juga bingung dengannya. Ketika dia bisa hidup enak, dia malah memilih tinggal sendirian seperti ini."

"Maaf, kalau boleh tahu, kenapa kau begitu peduli padanya?"

Addison tiba-tiba berhenti memotong. Ada jeda sebentar sampai ia menjawab, "Tyrese Lee adalah anak dari dua sahabatku. Yang satunya ada di surga, dan yang satu lagi adalah istriku."






a/n :

HALLLOOOO. MAAF YA BARU UPDATE

[BTW AKU DOUBLE UPDATE KOK]

Dua minggu ini aku ga bisa mikir soalnya kepikiran SHI hehe. Jadi...ini pengalaman pertamaku sih nonton konser kpop. Dan, rasanya tuh...waktu konser ya histeris nangis gitu.

It feels good. Tapi...habis konser, sampai sekarang pun, rasanya mati rasa?

Kayak terlalu seneng dan terlalu sedih.

Kenapa sedih?

Mungkin it sounds childish atau lebay, but I really love him. Kenapa sih, Hanbin itu jauh dari jangkauanku?:"

(Itu kacamataku patah kan trs aku tereak "HANBIN KIM HANBIN MY EYEGLASSES IS BROKEN ANJING PLIS COME CLOSER KIM HANBIINN!!!!" Lalu hanbin be like

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Itu kacamataku patah kan trs aku tereak "HANBIN KIM HANBIN MY EYEGLASSES IS BROKEN ANJING PLIS COME CLOSER KIM HANBIINN!!!!" Lalu hanbin be like...(mungkin : apa sih org aneh dasar nyodor2in kacamata rusak) 😭😭😭😭😭

American Drug Dealer +taeyong leeWhere stories live. Discover now