Chapter 21

1K 238 12
                                    

Lavender memegangi dadanya yang terasa begitu berdebar, lalu membuka mata perlahan.

Ia berada di kamarnya, baru saja bangun tidur.

Lavender menoleh dan mendapati jam masih menunjukkan angka 06.40.

"Sialan kau, Tyrese Lee. Tidurku jadi tidak nyenyak," gumamnya pada diri sendiri.

Bagaimana bisa nyenyak? Sejak kejadian semalam, jantung Lavender tidak berhenti berdebar dan di perutnya mungkin para kupu-kupu sudah beranak cucu.

Omong-omong semalam Lavender mengganti warna rambutnya sendiri. Ia tidak bisa tidur sampai dini hari karena lonjakan hormon dan emosi yang tiada henti alias dia senang sekali. 

Lalu sekarang, pagi-pagi sekali ia sudah terbangun. 

Ah, jatuh cinta memang segila ini ya?


ting!

Ada pesan masuk.


TyreseL :

I'll pick you up, Lav???

LavMcKenzy :

For what?

TyreseL :

Aren't we...a couple now?



Lavender langsung melempar ponselnya dan bersembunyi di balik bantal dan selimut sambil menenangkan tubuhnya yang mau loncat-loncat tak karuan.

Tapi kemudian ia duduk dengan tenang, memasang ekspresi serius.


LavMcKenzy :

Since when?


"KENAPA AKU MEMBALAS BEGITUU????!!!!!!!!!!!"

Lavender meremas rambutnya gemas. Yah, dia agak menyesal sekarang. Setidaknya dia harus jual mahal sedikit, kan?

Namun, tidak ada jawaban dari Ty setelah beberapa menit.

"Tapi memangnya aku salah? Cih! Dia kan hanya menciumku, bukan mengajakku berkencan?"

Lavender terus menatap layar ponselnya.

"Ahhhh Tyrese apa maumu???? Kenapa lama sekali membalasnya??!?!"

Sampai lima belas menit Ty belum juga membalas. Lavender merasa terbodohi entah kenapa. Tyrese ini seperti kurang berusaha. Atau memang dia hanya bermain-main saja? Huh, entahlah!











LavMcKenzy :

Aku akan diantar ibuku. 

American Drug Dealer +taeyong leeWhere stories live. Discover now