Suasananya sebenarnya agak canggung. Malam itu, dalam satu meja, seorang pengedar narkoba, ibu tirinya, pelanggannya, dan teman perempuan yang mengetahui pekerjaan Tyrese, mereka berempat berdoa bersama sebelum memakan sup asparagus sebagai hidangan pembuka.
"Tyrese, bagaimana sekolahmu?" Tanya Addison bersemangat.
"Fine."
Addison beralih ke Yuta dan Lavender. "Jadi, kalian berdua adalah sahabatnya?"
"Eww..." Yuta memberikan pandangan jijik. "Sahabat? Not even close."
Wajah Tyrese yang awalnya ditekuk berubah cerah, mulutnya sekarang melebar, lalu ia menutup lagi tampak seperti menahan tawa.
Yuta yang melihat ekspresi Tyrese membuang muka, lalu terkekeh.
Lavender yang pertama tertawa tanpa ditahan, disusul dua laki-laki itu.
Mereka bertiga saling menertawakan nasib aneh selama beberapa hari terakhir dan fakta bahwa mereka sebelumnya tidak saling mengenal dan sekarang berada dalam makan malam ulang tahun seorang remaja pengedar narkoba berusia 19 tahun?
Bukankah hidup itu kadang lucu?
Addison juga ikut melebarkan senyumnya, dengan mata berkedip-kedip seakan meminta clue tentang apa yang sedang terjadi, "apakah ada yang lucu?"
Ketiga manusia receh itu malah meledak dalam tawa mereka masing-masing.
.
.
Selesai makan malam, mereka semua berjalan menuju tempat parkir. Yuta akan pulang bersama Lavender, dan Tyrese akan mengantar Addison.
"Lavender..."
Tyrese memegang pergelangan tangan gadis berambut ungu itu, lalu memisahkannya dari Yuta dan Addison dengan berjalan lebih lambat.
"Umm..." Tyrese mengusap tenguknya dan melihat ke arah langit. "I'm sorry."
"You say sorry to stars? Look at me if you are sorry."
Tyrese menghentikan langkahnya, membuat Lavender juga berhenti. Ty memegang kedua pundak gadis itu, lalu menuntunnya agar berhadapan dengan ia.
"A beach?"
"Tomorrow night?"
Tyrese mengangguk.
"Venice beach," putus Lavender.
"Venice beach?!" Tanya Ty setengah berteriak dengan wajah ceria. "Great! Do you read my mind or what?" Puji Ty dengan ekspresi yang dibuat-buat seakan sangat tercengang.
Lavender terkekeh mendengar guyonan receh milik Tyrese, "seriously?"
"Yeah, I'm serious." Ty mengendikkan bahu, "awalnya ke manapun kau minta, aku akan mengajakmu ke Venice dulu untuk menemui pelangganku."
Lavender memutar kedua bola matanya. "Why do —"
"LAVENDER, COME ON!" Teriak Yuta dari mobilnya.
"OK, YUTA! I'M COMING."
Lavender tidak melanjutkan perkataannya dan berjalan cepat ke arah Yuta, diikuti Tyrese di belakangnya.
"You better treat her well as your sorry," ancam Yuta saat Tyrese mengantar Lavender ke mobilnya.
Tyrese hanya tersenyum penuh arti ke arah gadis berambut ungu. "Good night."
YOU ARE READING
American Drug Dealer +taeyong lee
Fanfiction"I've never planned it to fall for you, this deep, but I did." California, 2017.