Karena aku sedang melakukan revisi aku akan memublikasikannya secara bertahap.
Ini hanyalah sebuah cerita fiksi remaja dengan alur mainstream. Aku tidak bercanda soal cerita yang mainstream karena setelah tiga tahun yang lalu aku menyelesaikannya aku sadar jika cerita ini benar-benar... biasa.
Dan... Mungkin.. kalian tidak akan terlalu suka dengan bahasa yang kugunakan. Maaf saja, tapi aku suka membaca novel terjemahan, jadi itu berpengaruh juga pada tulisanku.Hanya coretan yang terinspirasi dari sebuah manga shoujo karya Ikeyamada Go diriku yang berusia 13 th itu tertarik intuk menuliskan imajinasinya.
Tentu aku tidak melarang kalian untuk membaca cerita ini. Namun sebelum itu...
Jika kalian sudah pernah membacanya kusarankan bacalah ini dulu. Dan untuk yang baru saja membacanya kalian boleh nge-skip cuitanku, terutama yang gak suka kena spoiler.Aku melakukan remake besar-besaran terhadap tulisanku yang mana hampir merubah seluruh isinya. Eum, mungkin tidak, karena secara garis besar alurnya tetap sama.
Beberapa hal yang berubah adalah :1. Aku mengganti judul "Why Do Not You Ever Hate Me? " menjadi "Kimi ga Suki Dakara" dan otomatis membuat cover yang baru.
2. Aku memberi nama samaran Haruto yang ia pakai ketika di Indonesia supaya cerita terasa lebih logis.
3. Beberapa scene yang kurasa tidak diperlukan aku menghapusnya. Termasuk tokoh pembantu yang tidak perlu juga.
4. Aku mengubah prolog.
5. Aku memperkuat karakter tokoh, terutama Erika, karena kurasa dulu aku membuatnya terlalu labil.
6. Aku mengambil dua sudut pandang, yaitu Erika dan penulis.
Sudah, kalian boleh melewati bagian ini. Aku hanya akan menjelaskan sedikit alasanku melakukannya.
Sudah kukatakan, bukan? Aku membuat cerita ini ketika aku duduk di kelas sembilan, dimana aku benar-benar awam soal kepenulisan. Alur yang terlalu biasa, lebay khas anak smp, bahasa yang semrawut, dan EYD yang hancur. Bahkan kali pertama aku menyelesaikannya hanya berjumlah 49 halaman dan lebih mirip naskah drama ketimbang novel atau cerpen.
Eum, mungkin hanya ini yang ingin kukatakan.
Kalau begitu selamat membaca...
~*~
"Boku wa Haruto. Kimi no namae wa?"
____________________________
*Aku Haruto. Siapa namamu?
____________________________Anak laki-laki itu mengulurkan tangannya pada gadis kecil yang terduduk di lantai. Karena tidak mengerti apa yang sedang di bicarakan olehnya mata si gadis mulai berkaca-kaca. Tak perlu menunggu waktu yang lama untuk tangis darinya pecah.
Itu membuat Haruto panik.
Haruto, apa yang kau lakukan padanya. Satu lagi anak laki-laki muncul besama gadis kecil bertopi bundar di sampingnya. "Kau mendorongnya sampai jatuh?!" Gadis bertopi bundar itu memekik dan menutup mulutnya dengan telapak tangan."Bukan, tahu! Aku hanya menanyakan namanya, sungguh!"
Lantas datang wanita muda menghampiri gadis yang menangis itu. "Erika. Cup cup cup, kenapa menangis?" tanyanya sambil mengangkat tubuh mungil itu.
"Ettooo, gomennasai ne, mungkin Erika tidak mengerti apa yang kalian bicarakan, jadi dia menangis," jelasnya pada mereka bertiga.
_______________________________
*Maaf ya
_______________________________"Sudah kubilang kan, aku hanya bertanya tentang namanya!" tukas Haruto sembari menyilangkan kedua tangannya di dada, tak lupa wajah cemberutnya.
Setelah gadis kecil bernama Erika itu mulai tenang wanita itu berjongkok dan menurunkan tubuhnya. "Erika, mereka hanya ingin tahu namamu. Nah, ayo, perkenalkan dirimu."
"Akiyama Haruto," ulangnya. Haruto kembali mengulurkan tangannya. Ia tersenyum manis pada Erika berharap gadis itu tidak akan takut padanya. Alih-alih menjabat tangan Haruto, Erika malah semakin kuat memeluk ibunya, ditambah menyembunyikan wajah sembabnya itu di pundak sang ibu.
"Kenapa sembunyi...? Dia hanya mengajakmu berkenalan. Ayo, ulurkan tanganmu." Wanita itu menggenggam lengan mungil Erika dan menggerakkannya untuk membalas uluran tangan Haruto. Namun itu sia-sia karena Erika kembali menarik tangannya.
Haruto hanya bisa tertawa hambar melihat itu. Apa penampilannya sungguh menyeramkan hingga gadis ini tak ingin menjabat tangannya?
"Haruto di tolak!" Anak laki-laki tadi mengejek Haruto sebelum akhirnya berlari bersama si gadis kecil bertopi.
"Awas kalian yaa!" pekiknya kesal.
"Erika, Miyazaki Erika."
Mendengar suara lirih di belakangnya Haruto tidak jadi mengejar mereka. Ia berbalik dan mendapati gadis yang bernama Erika tadi mengulurkan tangannya.
Dilihat dari pipinya yang menggembung dan memerah karena baru saja menangis, ia terlihat tidak ikhlas mengulurkan tangannya. Haruto hanya terdiam. Bergeming di tempatnya dan menatap gadis itu dengan tatapan bingung.
Merasa tidak nyaman dengan tatapan itu cepat-cepat Erika menyambar tangan Haruto. Menyalaminya sebentar kemudian berlari menjauh dan memeluk ibunya yang tadi sedikit menjauh.
Ia menoleh sebentar pada Haruto. Pipinya kembali memerah saat tatapan mereka bertemu. Ia memalingkan wajahnya dan kemudian masuk ke sebuah ruangan bersama ibunya.
~~~TBC~~~
Publikasi pertama [23 Oktober 2017]
Revisi [1 juli 2019]Salam hangat
Asano Hime~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimi Ga Suki Dakara [Completed]
Teen Fiction"Erika ga suki dakara." Sejenak aku merasa waktu berhenti bersamaan dengan langkahku yang tertahan. Dalam hembusan angin terakhir di musim panas itu iris mataku terkunci pada dirinya. Sudut bibir itu terangkat menyambutku. Senja terasa lebih menyila...