🌹 Chapter 8 🌹

110 24 0
                                    

Saat pulang sekolah, Y/n pulang bersama Yeri. Mereka terlihat sangat akrab. Bahkan masih sempat-sempatnya singgah ke minimarket untuk membeli es krim.

"Kau ingin yang rasa apa Y/n?"

"Stoberi."

"Ya sudah, kalau begitu aku akan membeli dengan rasa yang sama. Kebetulan aku juga menyukai rasa es krim yang sama denganmu."

Yeri mengambil 2 cup es krim rasa stoberi untuk dirinya dan Y/n. Lalu melangkahkan kakinya menuju kasir untuk membayar es krim yang diambilnya.

"Eh? Yeri?"

Yeri dan Y/n tersentak dan menoleh ke asal suara. Mereka mendapati Jihoon yang baru saja memasuki minimarket.

"Oppa? Kebetulan sekali kau ada di sini."

"Ah, tadi ada kegiatan ekstrakurikuler, kebetulan aku ingin membeli minuman untukku dan teman-temanku."

Y/n hanya diam. Ia merasa pernah mengenal pria ini, tapi ia juga tidak tahu harus berbuat apa.

Y/n memiringkan kepalanya-bingung. Yeri dan Jihoon saling kenal? Apakah mereka pacaran?

"Y/n? Kau juga ada di sini?" tanya Jihoon terkejut.

"Oppa, kau juga mengenal Y/n?"

Jihon tersenyum, tangannya mengacak-acak poni Yeri. "Ne yeodongsaeng-ku, dia sahabat hoobae-ku-Yoo Seonho."

Akhirnya rasa penasaran Y/n terjawab. Kali ini ia mendapat dua jawaban sekaligus.

Pertama, ia dan Jihoon memang pernah bertemu sebelumnya. Saat dimana semua penglihatannya kembali.

Kedua, alasan kenapa Yeri dan Jihoon saling kenal adalah karena mereka bersaudara. Y/n pikir mereka berdua berpacaran.

Entah ada apa dengan Y/n, hatinya merasa lega. Tapi seharusnya ia merasa bahwa ia hanya akan bersikap biasa saja.

Kalau pun seandainya Yeri dan Jihoon bukanlah saudara melainkan sepasang kekasih. Memang, apa salahnya?

Kenapa ia merasa janggal dengan hatinya sendiri?

"Ommo! Jadi kau dekat dengan Seonho? Ya! Shin Y/n, kau berhutang cerita padaku," ucap Yeri bersemangat.

Jihoon terkekeh pelan dan kembali mengacak-acak rambut Yeri.

"Oppa, rambutku berantakan. Aku bersusah payah untuk merapikannya, tapi kau dengan seenaknya mengacak-acak rambutku," desis Yeri sambil merapikan kembali rambutnya.

"Ne, ne. Jeongmal mianhae eoh? Oppa akan membayar es krim kalian berdua."

"Ah, tidak perlu sunbae," tolak y/n tidak enak.

"Wae? Biarkan saja Jihoon oppa yang membayarnya. Gunakan kesempatan sebaik mungkin Y/n." Yeri menyeringai.

"Geundae-"

"Aihhh, kau berlebihan Y/n. Kajja kita pulang." Yeri menarik tangan y/n keluar dari minimarket, meninggalkan Jihoon yang tersenyum lebar.

***

Guanlin masih duduk termenung di kursinya. Ia sama sekali tidak berniat untuk menyentuh tuts piano yang berada tepat di depannya. Partitur lagu telah diletakan. Matanya dengan cermat memperhatikan not balok yang ada di hadapannya. Perlahan, jemarinya mulai menari di atas tuts piano mengikuti partitur.

Namun, entah kenapa konsentrasinya terbagi dua. Sehingga banyak sekali kesalahan yang terjadi saat ia memainkan lagu tersebut. Lalu pada akhirnya ia mengakhirinya dengan sangat buruk.

"Ada apa denganmu Lai Guanlin?" Guanlin mengerang sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.

Di pikirannya hanya ada satu nama.

Shin Y/n.

-TBC-

Jangan lupa baca The Govloker's Daily Life di lapak sebelah ya

Atau kalau yang mau pure fanfict, baca aja Mystery of The 4th Floor

Rosé ; Wanna One [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang