Happy reading
***
Hari ini adalah hari Sabtu. Y/n yang masih menggunakan bathrobe, kini sibuk mengobrak-abrik isi lemarinya. Ia terlihat bingung harus memakai pakaian apa yang akan dipakainya.
Tangan kanannya mulai meraih floral dress berwarna baby blue.
Namun dengan cepat kepalanya menggeleng.
Ayolah Shin Y/n, ini bukanlah acara kencanmu dengan seorang Park Jihoon. Kau hanya akan jalan-jalan dengan Jihoon dan Yeri untuk menghabiskan hari Sabtu minggu ini.
"Pakai printed t-shirt atau Floral dress?" Y/n menatap kedua opsinya sambil berkacak pinggang.
Hanya saja, sesaat kemudian tatapannya mulai teralihkan pada blouse berwarna peach. Kedua sudut bibirnya tertarik ke atas, membentuk sebuah kurva senyuman.
Y/n mengambil blouse tersebut. "Kalau begitu aku akan menggunakan blouse ini saja, mungkin akan terlihat cocok apabila aku memakainya dengan rok."
Sosok bayangan seorang gadis di cermin membuat Y/n tertegun sejenak.
Benarkah itu dirinya? Tapi dirinya benar-benar terlihat berbeda dari biasanya. Setelah ia memakai setelan yang ia pilih dan memoleskan sedikit bedak bayi dan lip balm di bibirnya.
"Kenapa aku baru menyadari bahwa aku ini cantik?" Y/n bergumam.
Sepertinya gadis itu tengah terserang penyakit kenarsisan dengan tingkat keseriusan yang tinggi.
Oke, mungkin saja penyakit narsisnya itu timbul diakibatkan kebutaannya 8 tahun yang lalu.
Tapi ya sudahlah, itu sudah tidak penting. Karena yang terpenting bagi Y/n adalah suara klakson mobil yang terdengar sangat familiar di telinganya-itu adalah suara klakson mobil milik Park Jihoon.
Buru-buru Y/n merapikan pakaian-pakaian dari lemarinya secara asal-asalan. Ia memperbaiki penampilannya lagi di depan cermin.
Degup jantungnya mulai menggebu-gebu.
Dengan susah payah Y/n berusaha menetralisir rasa gugupnya dan tempo jantungnya yang begitu cepat.
Setelah dirasa siap, Y/n membuka pintu kamarnya dan hendak keluar dari rumah.
Namun, saat ia membuka pintu kamarnya, ia mendapati Guanlin yang ternyata baru selesai mandi sambil mengeringkan rambut basahnya dengan handuknya dan hendak keluar dari kamarnya yang berhadapan dengan kamar Y/n.
Bahkan air-air dari rambut Guanlin sempat mengenai Y/n. Guanlin hanya tertegun menatap Y/n dari kepala hingga ujung kaki.
Kali ini Y/n benar-benar terlihat cantik di dalam matanya.
Guanlin sangat ingin memuji Y/n yang terlihat cantik hari ini.
Hanya saja otak bodohnya itu memaksa Guanlin untuk menahan pujiannya pada Y/n dan cepat-cepat merubahnya dengan sebuah pertanyaannya.
Sehingga yang keluar dari mulut Guanlin hanyalah pertanyaan.
"Kau ... mau ke mana?"
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosé ; Wanna One [COMPLETE]
Fiksi PenggemarGuanlin, Seonho, Jihoon x You "Love is much like a wild rose, beautiful and calm, but willing to draw blood in its defense."-Rose Total chapter > 50