🌹 Chapter 64 🌹

64 12 2
                                    

Happy reading ^_^






Ini sudah setahun semenjak Seonho meninggal. Sekarang semuanya sudah berubah. Sunji sadar bahwa waktu sudah tidak dapat diputar kembali.

Ia sudah tidak bisa menyayangi putranya lagi. Ia terlalu banyak menghabiskan waktunya untuk pekerjaan daripada di rumah bersama anak-anaknya di rumah.

Berkat kejadian setahun yang lalu, Sunji memutuskan untuk di rumah menemani anak-anaknya dan berhenti dari pekerjaannya.

Iya, Y/n sudah ia anggap sebagai putrinya sendiri bahkan sebelum Y/n mengalami kejadian mengenaskan sembilan tahun yang lalu, dimana Y/n harus kehilangan penglihatannya waktu itu.

Berkat kejadian setahun yang lalu, Guanlin memutuskan untuk selalu berada di samping Y/n. Jihoon dan Tzuyu pun juga berbaur dengan mereka. Soal pernyataan cinta Tzuyu padanya waktu itu, Guanlin jelas menolaknya.

Jihoon pun juga sudah memutuskan untuk tidak berpacaran, karena itu hanya akan berdampak buruk. Karena hatinya memang sudah terpaut dengan Y/n. Hanya saja Y/n tidak mengetahui semua kebenaran itu.

"Sayang, hari ini kau akan sekolah bukan?" tanya Sunji pada putranya—Guanlin.

Guanlin mengerang pelan dan membuka matanya. Ia beranjak dari tempat tidurnya. Dengan terhuyung-huyung, ia memasuki kamar mandi.

Sunji hanya tersenyum tipis dan hendak meninggalkan kamar Guanlin. Hanya ada satu hal yang harus dilakukannya karena ada satu masalah.

"Eomma, bisa kau ambilkan handukku?"

Sunji menggeleng-gelengkan kepalanya. Tangannya meraih handuk Guanlin yang ada di lemari Seonho, lalu menyodorkan handuknya pada Seonho yang menyembulkan tangannya di balik pintu.

"Dasar ceroboh," celetuk Sunji yang kemudian membuat Guanlin terkekeh pelan.




-TBC-

Rosé ; Wanna One [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang