Ps. Sama kayak di prolog sih, tapi ada bagian yang beda.
Happy reading ^^
Flashback on
Seorang yeoja kecil tengah berjalan menyusuri taman. Baginya bunga-bunga itu sangat indah.
Mekar dan selalu berhasil menarik perhatian, termasuk yeoja kecil itu.
Yeoja kecil itu tidak lain lagi adalah Y/n.
Y/n yang biasanya akan menuruti perintah kedua orang tuanya kini mencoba untuk sesekali memaksa kehendaknya untuk keluar rumah. Hanya untuk jalan-jalan di taman yang tidak jauh dari rumahnya.
Lalu kedua manik hazelnya menangkap sosok seorang namja kecil yang kira-kira setahun lebih tua darinya kini tengah berlari ke arahnya.
Awalnya Y/n mengacuhkan keberadaan namja kecil itu.
Hingga namja kecil itu mengeluarkan suara. "Bolehkah aku bersembunyi di sini?"
Y/n menolehkan kepalanya ke arah namja kecil itu. "Kau … berbicara padaku?"
Namja kecil itu mendengkus. "Tentu saja, memangnya aku sedang berbicara dengan setan?"
Y/n terkekeh pelan, hingga namja kecil itu terdiam.
Namja kecil itu tidak mengatakan apapun saat Y/n tengah terkekeh di antara semak yang berisi bunga-bunga yang tengah bermekaran di pagi hari. Baginya bunga-bunga itu terlihat semakin indah dengan kehadiran yeoja kecil itu.
"Taman ini bukan milikku. Kau bebas melakukan apapun yang kau mau di taman ini." Y/n tersenyum.
"Eummm, namaku Shin Y/n." Y/n menyodorkan tangannya ke arah namja kecil itu.
"Guanlin." Namja kecil itu membalas jabatan tangan Y/n.
"Guanlin, kurasa kau akan terlihat cocok dengan bunga ini." Y/n menyematkan bunga Krisan di telinga kanan namja kecil yang bernama Guanlin itu.
Namun alih-alih membiarkan tangan Y/n untuk melepaskan tangannya sesaat setelah memasang bunga di telinganya. Guanlin justru menahan tangannya. Matanya menatap kedua manik hazel Y/n.
Tatapan mereka saling bertemu.
Entah apalah itu. Namun tatapan itu menghantarkan sebuah energi.
Energi tentang sesuatu yang sulit untuk dimengerti.
Apakah itu semacam energi ketertarikan?
Ataukah energi harapan?
"Ya! Hyung! Kau … hosh … hosh … disitu rupanya."
Mendengar suara itu, pandangan di antara Y/n dan Guanlin terputus. Bahkan Guanlin telah melepaskan tangan Y/n.
"Kau … siapa? Kenapa kau terlihat cantik seperti eomma?" tanya namja kecil itu pada Y/n.
"Ekhm." Namja kecil itu mulai merubah raut wajahnya menjadi serius. "Perkenalkan namaku Yoo Seonho."
Flashback off
"Mau sampai kapan kau akan berdiam diri di sana?"
Y/n tersadar dari lamunannya dan mendapati Guanlin yang tengah memasukkan kedua tangannya di saku jaket sambil melihat beberapa sabun mandi di hadapannya.
Y/n hanya tersenyum kikuk, lalu mengambil salah satu sabun wajah asal-asalan dan memasukkannya ke dalam troli.
Sementara Guanlin hanya mengawasi Y/n dengan ekor matanya.
Guanlin memejamkan matany sejenak. Jadi, kau masih mengingat semuanya?
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosé ; Wanna One [COMPLETE]
FanficGuanlin, Seonho, Jihoon x You "Love is much like a wild rose, beautiful and calm, but willing to draw blood in its defense."-Rose Total chapter > 50