Y/n hanya menundukkan kepalaya. Hal itu sukses membuat wajahnya sedikit tertutupi oleh poninya dan rambut panjang yang tergerai hingga mencapai punggungnya.
Y/n mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat hingga buku-buku jemarinya memutih.
"Itu ... bukan urusanmu, oppa."
***
"Oppa. Sebenarnya kita akan kemana?" Jihoon yang masih fokus menyetir mobilnya hanya tersenyum tanpa menolehkan kepalanya ke arah Yeri.
"Ra-ha-si-a."
Yeri berdecak sebal. Ia merogoh tasnya untuk mengambil seusatu. Ternyata itu adalah earphone berwarna peach kesukaannya.
Lantas dipasangnya earphone itu ke telinganya sambil menyetel lagu id ipod mini kesayangannya.
Pandangannya terarah pada jalanan yang macet, padahal mereka sudah berangkat sekitar jam delapan pagi.
Berbeda dengan Yeri, Y/n justru hanya terdiam. Ia tidak tahu apa yang akan dilakukannya selain diam di mobil.
Tidak ada suara sama sekali. Semuanya terasa senyap. Bahkan tidak ada musik dari radio yang akan didengarkan.
Sesekali Jihoon melirik sekilas ke arah Y/n. Senyumannya masih sama dan tidak pernah pudar sedikit pun.
Di dalam otaknya, ia telah mempersiapkan apa saja yang akan dilakukannya bersama Yeri dan Y/n selama acara jalan-jalannya hari ini.
"Kau ingin mendengarkan musik?"
Y/n terkesiap dari lamunannya. Jihoon menatapnya dibalik kaca spion. Ia hanya tersenyum kikuk sambil menganggukkan kepalanya.
"Ne, jika itu tidak mengganggumu, Sunbae."
Jihoon menyetel radio di mobilnya, lalu kembali fokus menyetir, dan senyuman itu masih bertahan.
"Jangan panggil aku sunbae ... kurasa akan lebih baik jika kau memanggilku ... eummm ... oppa?"
"Ekhmmm!"
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosé ; Wanna One [COMPLETE]
أدب الهواةGuanlin, Seonho, Jihoon x You "Love is much like a wild rose, beautiful and calm, but willing to draw blood in its defense."-Rose Total chapter > 50