🌹 Chapter 60 🌹

58 12 0
                                    

Y/n menundukkan kepalanya. Matanya memerah karena terus-menerus menangis. Kedua tangannya menutup wajah sembabnya.

Perlahan-lahan punggungnya mulai bergetar, terisak dalam diam di tangisannya. Sedangkan Guanlin masih mengurus administrasi meskipun hatinya tengah terpukul sekarang.

Tzuyu duduk di samping Y/n. Hatinya pun juga terasa perih ketika melihat Y/n menangis seperti itu. Sesekali tangannya mengusap punggung Y/n.

"Semuanya akan baik-baik saja, Y/n," bisik Tzuyu tepat di telinga Y/n dengan nada lirih.

Y/n menyeka air matanya yang terus-menerus mengalir membasahi pipinya yang sedikit tembam. Ia menganggukkan kepalanya dan mencoba mempercayai kata-kata Tzuyu. Tanpa aba-aba Y/n memeluk Tzuyu dan kembali menangis.

Tzuyu kembali mengusap-usap punggung yeoja itu. Yeoja yang lemah karena keadaan sehingga banyak lelaki yang ingin melindunginya.

"A-aku ... hiks ... takut ... aku ingin ... hiks ... mencoba mempercayai kata-katamu ... hiks ... ta—"

"Sudahlah, jangan terlalu memikirkannya," ucap Tzuyu sambil menenangkan Y/n.

Tak lama kemudian Guanlin mendatangi mereka berdua di depan ICU. Karena sekarang Seonho sudah dipindahkan ke ICU.

"Bagaimana keadaan Seonho?" tanya Guanlin pada mereka berdua.

Y/n mendongakkan kepalanya dan melihat Guanlin dengan kondisi yang kacau. Tubuhnya yang berkeringat di malam yang dingin, rambutnya yang berantakan dan wajahnya terlihat lelah.

"Seonho masih—"

"Kenapa kau belum mengobati luka di kepala dan lututmu?" Guanlin memotong perkataan Y/n dan menatapnya tajam.

"I-itu tidak penting ... Seonho seperti ini karena ak—oppa lepaskan tanganku!" Y/n meringis pelan ketika Guanlin mencengkeram pergelangan tangannya dengan kuat dan menariknya ke suatu tempat.

Guanlin menghentikan langkahnya begitu di tengah-tengah koridor rumah sakit. Ia melepaskan cengkeraman tangannya dengan kasar sehingga Y/n terhuyung-huyung ke belakang jika saja Y/n tidak bisa menjaga keseimbangannya. Guanlin sedikit merasa bersalah, dan tatapannya melunak.

"Apakah sakit?" Guanlin meraih tangan Y/n yang memerah akibat cengkeraman tangannya.

"Iya sakit," lirih Y/n yang sebenarnya merasa sakit selain di tubuhnya juga merasa sakit di hatinya ketika melihat Seonho terbaring di brankar.

Y/n hanya bisa terdiam ketika tangan besar Guanlin mengusap-usap pergelangan tangan Y/n yang memerah, lalu mengecupnya.

Tidak, bagaimana pun juga Y/n harus menjaga jarak dengan Guanlin sekarang setelah Tzuyu menyatakan perasaannya waktu itu. Y/n hendak melepaskan tangannya dari tangan Guanlin. Tetapi Guanlin menahannya.

"Apakah masih sakit?"

Y/n memalingkan wajahnya yang memerah karena malu ketika bertatapan mata dengan Guanlin. Kemudian, tanpa disangka-sangka Guanlin menggendong Y/n menggendong ala bridal style.

"O-oppa, apa yang kau lakukan?" tanya Y/n setengah menjerit karena masih mengingat tempat, yaitu rumah sakit.

"Bagaimana pun juga, kau adalah korban di sini," ucap Guanlin sambil menatap lurus ke depan.

Tanpa mereka sadari, Jihoon yang baru saja mengurus kasus tabrak lari yang menyebabkan Seonho masuk rumah sakit melihat pemandangan itu semua.

Padahal baru saja Jihoon ingin memberitahu Guanlin bahwa pelakunya sudah ditemukan, tetapi niatnya ia urungkan karena melihat pemandangan yang begitu menyakiti hatinya.




-TBC-

Rosé ; Wanna One [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang