🌹 Chapter 59 🌹

48 11 0
                                    

Entah sejak kejadian kemarin, Y/n dan Guanlin menjadi canggung sebenarnya. Tidak, hanya Y/n yang merasa canggung lebih tepatnya.

Guanlin hanya mengikuti alur. Dan pada akhirnya mereka berdua saling menghindari satu sama lain. Seperti tadi, Guanlin yang meninggalkan mereka duluan. Jadilah sekarang Y/n dan Seonho yang berjalan berdampingan memasuki rumah besar itu.

Y/n sedikit terkejut sebenarnya saat Seonho merangkul pinggangnya. Tetapi Y/n diam saja dan tidak menunjukkan respon yang berarti. Guanlin memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Sangeil Chukkae hamnida Tzuyu noona, ini kado dari kami berdua" ucap Seonho sambil menyodorkan kotak yang berwarna biru yang telah dihiasi dengan pita.

Tzuyu tersenyum jahil dan menerima kado pemberian Seonho. "Kalian berdua? Memangnya kalian sepasang kekasih ya?"

"A-aniyo, kau salah paham sunbae." Y/n menyilangkan kedua tangannya—berusaha meyakinkan Tzuyu.

Melihat tingkah Y/n yang lucu seperti itu, membuat Tzuyu terkekeh pelan. Ia menganggukkan kepalanya mengerti. Sedangkan Seonho hanya tersenyum kecut karena reaksi Y/n.

"Oh ya, kalau begitu selamat menikmati pesta ini. Aku dan Guanlin ingin bicara sebentar," ucap Tzuyu yang membuat sebelah alis Guanlin tertarik ke atas.

"Kajja." Tzuyu menarik tangan Guanlin dan membawanya ke taman belakang rumahnya yang sepi.

Yeoja itu menghentikan langkahnya dan melepaskan tangan Guanlin. Kepalanya tertunduk ke bawah. Jantungnya berdetak tak keruan. Keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya.

"Gu-Guanlin." Tzuyu menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya. "A-aku ... menyukaimu."

Guanlin terdiam tidak merespon.

Sedangkan dari kejauhan, Y/n yang tidak sengaja lewat dan melihat semua itu hanya meremas dress berwarna pink pastelnya.

Matanya memanas melihat pemandangan itu. Sebelum Guanlin menjawa pernyataan cinta Tzuyu, Y/n sudah berlari meninggalkan pesta.

Ia melepaskan hak tingginya dan berlari ke arah jalanan. Seonho yang melihat itu berlari menyusul Y/n, terlebih lagi sebuah mobil melaju kencang ke arah Y/n tanpa Y/n sadari.

Tiba-tiba semuanya sangat terang dan menyilaukan penglihatan Y/n. Lalu tubuhnya seperti terdorong ke samping. Y/n meringis pelan ketika mengetahui lutut dan kedua telapak tangannya terasa perih. Kepalanya pun juga berdarah karena terbentur pembatas jalan.

Ia menolehkan kepalanya ke belakang dan dalam seketika matanya membulat.

"SEONHO!" Y/n menjerit histeris ketika melihat tubuh Seonho bersimbah darah, dan kepala Seonho yang terus menerus mengeluarkan darah segar.

Pengemudi mobil itu menyadari apa yang baru saja dilakukannya, dan hanya melajukan mobilnya untuk melarikan diri begitu saja.

Dengan bersusah payah, Y/n menghampiri Seonho dan memangku kepala Seonho di pahanya. Mendadak banyak sekali orang-orang yang mengerumuni mereka berdua.







-TBC-

Rosé ; Wanna One [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang