CAPTER 3

10K 317 10
                                    

Apa kalian pernah menemukan laki laki yang menjengkelkan di dunia ini wahai para wanita...:D???

Malam ini adalah malam yang sudah di nanti-nanti kan oleh Merrya Natasya. Dia akan keluar melihat bintang di langit dengan Pak Tua penjual wedang jahe, yang tidak sengaja ia temui di pinggir jalan pagi itu.

Dia belum sempat menanyakan siapa nama nya, tapi wajah orang itu masih di ingat oleh nya. Ia juga berharap Pak tua itu ada di jembatan malam ini, karena sebelum nya dia sudah berpesan atau memberitahu nya bahwa ia akan datang malam ini.

Merry menatap cermin sebelum keluar, baju lengan pendek warna putih dan rok pendek warna hitam yang ia pakai. Rambut panjang nya yang berwarna pirang alami di biarkan tergerai. Ia merasa tidak perlu dandan atau make up berlebihan karena wajah nya yang sudah putih alami membuat nya tetap terlihat cantik tanpa harus di poles lagi dengan bedak.

Apalagi ber make-up adalah salah satu hal yang tidak begitu di sukai oleh nya kecuali, ketika sedang bekerja karena Daniel menuntut nya untuk berdandan.

Menurut berita-berita yang beredar di tv, sekarang sudah banyak produk-produk ke cantikan berbahaya tengah marak di jual di pasaran.

Maka dari itu ia tidak berani untuk memakai produk kecantikan sembarangan yang dapat mengakibatkan kulit wajah menjadi rusak.

Menurut dia cantik itu adalah Natural, no Make-Up. Lagipula survei membuktikan 80% laki-laki jauh lebih suka dengan wanita yang cantik alami, bukan cantik buatan yang sewaktu-waktu bisa luntur ketika di guyur air hujan.

Setelah di rasa cukup untuk memandang diri nya di depan cermin ia segera keluar menuju kamar Nenek nya untuk meminta izin seraya melihat jam yang melingkar di tanganya.

Aku akan pulang jam sembilan, nanti. Batin nya.

"Nek..." panggil nya seraya mengentuk pintu.

"Masuk lah, sayang!" sahut sang Nenek dari dalam.

Merry segera membuka pintu nya.

Seperti biasa Nenek akan menyambut kehadiran nya dengan senyuman hangat. Tapi kali ini Nenek merasa ada yang aneh terhadap cucu nya yang tidak biasa nya berpakaian rapi pada malam hari. Tadi nya Nenek merasa senang, berfikir kalau cucu nya pasti akan berkencan dengan seseorang.

"Malam, Nek." sapa Merry seraya memeluk tubuh Nenek yang sedang berbaring di tempat tidur nya.

"Nek, Merry mau pergi dulu sebentar, yah."

"Mau kemana?"

"Merry mau melihat bintang." jawaban nya membuat Nenek sedikit kecewa karena dugaan nya salah.

"Dimana? Nenek juga ingin ikut. Nenek rindu melihat bintang, sudah lama kita tidak melihat bintang bersama-sama."

Tapi tidak di izin kan ikut oleh Merry mengingat kondisi nya sedang tidak baik.

"Maaf, Nek. Buka nya Merry pelit. Tapi Nenek masih sakit, dan udara malam juga sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh. Merry tidak mau Nenek tambah sakit nanti nya."

Nenek merasa kecewa, tapi akhir nya dia bisa mengerti apa yang di khawatir kan oleh cucu nya.

"Baiklah kalau begitu. Yang penting kamu hati-hati, jaga diri mu baik-baik." ucap Nenek.

BELIEVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang