Haruskah aku berlari hanya untuk mengejar cintamu
Cinta yang tidak pernah mengindahkan hati...Merry berlari menangis meninggalkan GARDEEN GREEN menuju parkiran membawa motor nya pergi Dan Daniel yang mengejar nya dengan mobil. Daniel benar-benar merasa cemas dengan Merry.
Motor melaju dengan sangat cepat, Merry tidak perduli jika harus kecelakaan. Dia merasa sangat membenci Daniel yang seolah-olah memperlakukan nya seperti wanita murahan dan gampang di manfaat kan dalam keadaan apapun. Kali ini Merry benar-benar tidak bisa memaafkan perbuatan nya Daniel yang sangat kejam itu.
Merry terus menangis menetes kan air mata ke pipi nya. Dia sangat sedih mengingat terus kelakuan Daniel.
Daniel mendengus, kesal pada dirinnya sendiri sambil membanting kemudi dan masih terus mengikuti kemana arah Merry membawa motor nya pergi. Karna Daniel sangat yakin Merry tidak akan kembali ke perusahaan di saat seperti itu.
"FUCK!!!" umpat Daniel pada diri nya sendiri.
Beruntung Merry bisa menahan Daniel sebelum dia melakukan hal lebih selain daripada mencium bibir Merry. Ketika tangan Daniel hendak melepas kan baju nya, tangan Merry dengan sangat kerasa mendorong dada Daniel lalu berlari pergi keluar ruangan.
Sontak menarik perhatian orang-orang yang sedang berkunjung di tempat itu begitu pula para pelayan. Namun Merry tidak memperdulikan nya ia terus berlari dengan membawa rasa sakit di dada nya.
Tiba-tiba Merry berhenti di sebuah Jembatan biasa tempat Pak tua itu menjual wedang jahe. Tapi Pak tua tidak ada karna memang kalau siang Pak tua tidak berjualan ia hanya akan berjualan ketika malam tiba sampai pagi buta.
Merry berjalan menepi di besi jembatan. Di situ ia tertunduk lemah sambil menangis tersedu. Kedua tangan nya mengepal di atas besi jembatan. Merry sangat frustasi dengan takdir hidup nya yang menyedih kan itu. Harus bertemu dan kenal dengan seorang laki-laki yang tidak bisa menghargai perempuan seperti Daniel.
Daniel memperhatikan nya setelah menghentikan mobil nya yang tidak begitu jauh dari nya. Ia terdiam dengan tatapan penuh penyesalan. Sesaat meraup wajah nya dengan tangan, setres. Mendengus dan berdecak yang bisa ia lakukan.
"Aku tidak bisa membiarkan Merry terjun ke bawah sana." ujar Daniel yang sudah berfikiran negatif. Ia segera turun dari mobil berlari kecil menghampiri Merry bersama hembusan-hembusan angin yang cukup besar hingga membuat rambut pirang Merry melayang layang di udara bersama dengan deraian airmata.
"Merry..." panggil Daniel pelan dari belakang Merry.
Merry langsung terdiam menghentikan tangis nya, lalu berubah emosi menyadari ada nya kehadiran Daniel di dekat nya.
"Pergi kau dari sini! Aku tidak ingin melihat wajah mu lagi! Aku sangat membenci mu!" ucap Merry dengan penuh penekanan namun merry tidak sempat menoleh untuk melihat Daniel suara nya parau.
Daniel diam sejenak sebelum berbicara lagi lalu menarik nafas dan menghembus kan nya ke udara, frustasi.
"Maafin aku, Merry. Aku khilaf." ucap Daniel.
"Pergi kamu! Aku tidak akan memaaf kan mu Daniel! Aku benci kamu! Kamu laki-laki yang sangat jahat. Aku menyesal telah mengenal orang seperti mu!"
Daniel hanya diam mendengar kan. Bukan karena Daniel cuek bukan karena Daniel tidak perduli tapi Daniel hanya ingin memberi kesempatan kepada Merry untuk berbicara sesuka nya, mengumpat, memaki atau pun melempar nya ke bawah, Daniel siap menerima nya.
Daniel akui, dia telah salah besar. Sudah keterlaluan dan melampaui batas kewajaran terhadap Merry. Ia hanya sedang stres dan pikiran nya kacau sehingga mencoba melampias kan nya kepada Merry yang tidak bisa diam yang semakin menambah kepala nya ingin meledak.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELIEVE
RomanceSEGERA ================== Merrya Natasya, perempuan cantik blasteran Indo-Jerman. Setelah nya lulus sekolah dia memutuskan untuk melamar kerja di sebuah perusahaan yang sangat besar. Namun jika di lihat dari kriteria penerimaan calon karyawan di per...